7. Pemburuan

119 22 0
                                    

"Nona, anda sangat luar biasa memakai pakaian ini." Puji Rain menatapku sejak tadi.

Dia sudah mengucapkan kalimat yang sama sebanyak 50 kali sampai dimana dia tidak berhenti melihatku. Aku merasa tertekan karena bukan dia saja yang melihatku melainkan banyaknya pasang mata yang bersiap membunuhku. Apa salahku?

"Rain, tetaplah berada di tenda dan tunggulah kami kembali. Jangan keluar atau menemui orang lain!" Larangku.

"Iya, nona."

Apa dia akan baik-baik saja di tempat ini? Aku merasa sangat tidak nyaman mengikuti pemburuan tahun ini. Ini pertama kalinya bagiku dan kakak bersaing bersama. Setiap tahun hanya kakak dan ayah yang pergi ke pemburuan. Aku dan ibu akan menjaga rumah sampai mereka kembali membawa banyak hewan buruan. Tahun ini sangat berbeda!

"Nona, saya membuatkan sapu tangan untuk anda. Saya berharap anda kembali dengan selamat tanpa luka sedikitpun!" Rain memberikan sapu tangan padaku dengan wajah memerah.

Bagus, sekarang mereka benar-benar akan membunuhku!

"Terima kasih! Aku akan mengikatnya pada tanganku!"

"Cepatlah kembali nona!" Pinta Rain.

"Aku akan cepat menangkap banyak hewan!"

Sebelum itu aku harus pergi lebih dulu. Aku bisa melihat tatapan penuh dendam dari atas tempat raja. Putra mahkota menatapku sengit. Mungkin aku telah membuat kuburanku sendiri.

"Lynelle! Cepat naik kudamu!" Briley lebih dulu berada di atas kudanya.

"Sampai jumpa, Rain! Ingat apa yang kukatakan! Tetaplah berada di tenda!" Aku lebih mengkhawatirkannya daripada hidupku sendiri.

Rain itu sangat polos dan baik, aku jadi merasa dia lebih muda dariku dan Briley. Aku melompat naik ke atas kuda dan mengikat rambut coklat gelapku. Lebih baik aku membawa banyak hewan buruan. Kakek sedang menatap kami berdua.

"Ayo, kak! Kita buktikan pada kakek!"

💐💐💐

Jlebbb...

Satu hewan lagi yang akan kami bawa pergi. Beruang ini akan sangat cocok untuk menghadapi musim dingin terutama kulitnya. Aku juga menyukai kepalanya yang bisa kami awetkan. Sir Hans membawa tubuh berubah bersama kstaria lainnya. Berapa banyak uang sudah kami kumpulkan? Aku melihat tumpukan mayat hewan hasil buruan kami berdua.

"Lawan terberat kita hanyalah Noah dan Pangeran Achille! Bagaimana menurutmu Lynelle? Apakah kita berhenti saja?" Tanya Briley.

"Kita berhenti saja, lagipula tumpukan hewan itu bisa membuat kakek tahu kehebatan kita berdua. Memang atau kalah, kita sudah mengumpulkan banyak hewan. Aku jadi merasa gelisah meninggalkan Rain di tenda."

"Dia bisa menjaga dirinya, para pengawal juga akan melindungi jika tikus mendekatinya."

"Tapi ada banyak tikus." Aku naik ke atas kuda.

Kenapa firasatku tidak bagus? Aku merasa sangat gelisah sampai rasanya aku ingin cepat kembali memastikan keadaan Rain. Daripada kakak, aku menganggap Rain sebagai kakak yang harus dijaga dari binatang yang mengincarnya. Terutama putra mahkota! Aku masih memiliki dendam setelah dia mendorongku masuk ke dalam air. Awas saja jika dia berani menyentuh Rain yang tidak tahu apa-apa itu! Rain adalah anak yang penuh dengan pikiran positif melebihi diriku.

Kami pergi meninggalkan tempat terakhir pemburuan. Tubuhku sudah dipenuhi dengan darah beruang. Briley juga, dia mirip dengan seseorang yang baru saja keluar dari kubangan darah.

"Arghttt..."

Teriakan siapa? Kami berhenti seketika mendengar sebuah teriakan yang menggema. Aku memacu kudaku pergi menuju sumber suara. Aku ingat betul teriakan ini milik siapa.

"Lynelle!" Teriak Briley dari jauh.

Aku harus cepat pergi! Rain... Ini suara teriakan Rain. Bagaimana dia bisa masuk ke dalam hutan? Siapa yang membuatnya berada dalam bahaya seperti ini? Aku tidak akan memaafkan siapapun yang membohongi Rain! Beraninya dia membuat Rain dalam masalah.

"Tetaplah di belakangku, Rain!"

Dimana suara itu? Sebelah kiri, aku memacu kudaku secepat mungkin sampai mataku melihat Pangeran Achille dan Rain bersama. Beberapa serigala mengepung mereka sampai dimana aku bisa melihat luka di tubuh Rain.

"Nona!"

"Beri aku penjelasan setelah aku membunuh hewan-hewan ini!" Aku turun dari kuda dan melesat ke salah satu serigala.

Siapa yang menyuruh mereka untuk menyerang Rain dan Pangeran Achille? Mereka adalah orang-orang yang berharga untukku. Aku menusuk satu serigala dan membunuh lainnya tanpa rasa takut. Serigala di wilayahku lebih besar dan menakutkan daripada serigala-serigala kecil ini. Tinggal satu lagi! Aku mengambil anak panah dan melesatkannya ke tubuhnya yang akan menerkamku.

Brukk...

"Apa yang terjadi?" Tanyaku mengusap wajahku yang berlumuran darah.

"Nona! Nona maafkan saya!" Rain menunduk dalam.

"Seseorang memberitahunya bahwa kau dalam bahaya, Rain datang untuk memastikannya tapi dia justru terjebak di tengah kumpulan serigala." Jelas Pangeran Achille.

"Siapa dia? Apa seorang pelayan dari salah satu bangsawan? Atau pengawal yang tidak kenal takut?" Aku menatap Rain.

"Saya tidak tahu! Saya takut jika terjadi sesuatu pada anda. Maafkan saya!"

"Hmm... Tidak apa-apa, Rain. Terima kasih yang mulia telah menyelematkan Rain. Oh... Untuk hewan-hewan ini. Saya akan membawanya, ini hewan buruan saya! Kelompok saya akan datang sebentar lagi, mungkin anda harus ikut dengan kami. Kondisi anda juga tidak memungkinkan dengan luka di lengan anda." Orang bodoh mana yang mencari masalah dengan keluargaku?

"Aku yang berterima kasih, kau telah menyelamatkan nyawaku. Aku juga tidak berhak atas semua serigala ini. Ini semua milikmu!"

"Terima kasih atas pengertiannya."

Karena aku membutuhkan hewan-hewan ini untuk membungkam semua mulut bangsawan dan juga kakek. Tidak ada yang berhak menyentuh orang-orang yang bekerja untukku! Siapa orangnya? Aku memburunya seperti hewan-hewan ini!

💐💐💐

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

I Wish You Leave Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang