Bertransmigrasi ke dalam tubuh pangeran Liu Han

9

Sring!!

BRUKKK

BAMM!!!

DUAR!!!!

*tolong saya ngetik gini doang ngakak*

"kau kalah" ucap datar seorang anak sekiranya berusia 8 tahun dengan wajah datar memegang sebuah pedang yang berada tepat di leher lelaki tua  yg menatapnya agak malas

"yayaya liu han memang selalu menang"  ucap lelaki tua tersebut atau tak lain adalah guru yi ,

4 tahun terasa begitu singkat bagi liu han , perkembanganya  4 tahun ini dlam pelatihan yg di berikan oleh guru yi dan penatua li sangat memuaskan, perkembangan fisiknya juga sangat baik , lihat sekarang tinggi tubuhnya seperti bukan bocah berusia 8 tahun tapi 12 tahun,

"huh aku ingin liburan besok, ini keputusan bukan permohonan" ucap liu han datar sambil kembali mengenakan baju atasnya setelah menaruh istri tercintanya.

"ck, terserah , hanya 1 minggu tidak lebih, dan jangan sampai berkeliaran keluar dari benua xia, mencarimu cukup merepotkan memikirkan auramu yang menyebalkan itu , dan jangan lupa tekan sebagian besar energimu , jika bisa sampai ranah menengah tingkat 15 " ucap guru yi beruntun , liu han hnya mengangguk' sja

" aku pergi sekarang "

wusshh

setelah mengatakan itu liu han menghilang dgn teleportnya , guru yi hnya berdecak mls

*******

bruk

"wow " seru liu han saat dirinya tiba di tengah hutan(?)  yang sangat menajubkan menurutnya , entahlah hutan disini 11 12 dengan hutan kematian benua tianlu namun di sini lebih nyaman menurutnya, bagaimana tidak nyaman, pepohonan besar berjejer rapih dahan'nya seolah mengahalau cahaya matahari sehingga saat ini sperti malam hari, udaranya juga dingin dan menusuk kulit , oh dan yang paling menyenangkan adalah tidak ada suara gaduh para penghuni hutan sperti hutan kematian di belakang kerajaanya,

bagi sebagian orang yang suka menyendiri atau ketenangan yang agak ekstrim , memang hutan ini adalah tempat yang cocok untuk di jadikan rumah, namun bagi banyak orang hutan ini juga pasti akan terlihat sangat menakutkan mengingat tmpat itu sngat gelap dan sepi,

berjalan santai dngan kedua tangan di tautkan di belakang tubuh, liu han mengmati setiap sudut hutan seolah sedang mengabsen anak muridnya, tak jarang juga dirinya bersiul' kecil,

lama berjalan hingga netranya menangkap sebuah sudut hutan bagian selatan yang sperti sangat berbeda dari sudut' yang lain, terlihat di sana lebih redup cahaya dan lebih lembab   , dan jika di perhatikan lebih detail , rumput dan pohon yang berada di tengah' sperti membentuk sebuah goa, uh di pikir' mungkin di sana lebih banyak mahluk tak kasat mata yg tinggal

saat hendak berbalik menjauh,  sprti ada sebuah magnet besar yang mencoba menarik liu han ke tempat yg ia kira goa itu, dirinya mencoba mengabaikan, namun sungguh itu benar' sperti tarikan magnet bumi untuk menarik liu han masuk ke dalamnya, dengan kedipan mata liu han kini sudah berada di tengah tempat itu ,tepat di depan tempat yang dikiranya goa,

seketika perasaan familiar merasuk dalam ke dirinya, mengikuti instingnya sebelah tangan liu han terangkat bergerak seperti mengusir sebuah nyamuk dari hadapanya, seketika pepohonan yg berada di dpnya tersingkirkan , dan tepat! itu memang mulut goa, terlihat sngat tidak terawat

berjalan memasuki ke dalam goa yang gelap tanpa ada rasa takut , dasar goa yang sedikit berair membuat langkahnya terdengar , tubuhnya berhenti berjalan ketika jalan buntu di depanya, hanya ada tembok goa,