8

685 80 4
                                    

      Pagi yang cerah dan melelahkan untuk liu han , kenapa ? karna pagi' buta dirinya di bangunkan paksa oleh guru yi untuk memulai latihan , dan di sini lah dia , duduk selonjoram di atas rumput hijau di bukit sembari menikmati pemandangan matahari terbit setelah di siksa oleh kedua kakek tua itu untuk berlari dari bawah ke atas bukit sebanyak 100 kali,

untung saja mental dalam dirinya sudah berumur dewasa dan juga kekuatan fisiknya juga tidak diragukan lagi walau masih anak' , bayangkan jika yang melakukan pemanasan tadi adalah bocah normal!! ku rasa baru menaiki  bukit pasti sudah mengeluh , mengingat bukit belakang academy ini tingginya mencapai 4,5 meter!

"setelah ini kau harus berjalan di atas sungai dengan membawa dua ember dan sebuah buku di atas kepalamu , dan setlahnya baru kau mulai menyerap energi qi di sini hingga sedikit demi sedikit segelnya terbuka, dan sekalian melatih konsentrasimu"

ucap penatua li membuat liu han berdecak sebal, oh ayolah padahal dirinya sedang bersantai' bisa tidak membahas latihan saat dirnya sudah selesai? , setelah itu penatua li kembali menghilang dengan teleportnya ,

angin sepoy' membuat rambut liu han bergerak kesana kemari, memejamkan matanya lalu menghirup udara dalam' udara di bukit memang paling enak!!!

BAMM!!!

saat sedang enak'an menikmati udara sejuk ini , liu han di kejutkan oleh suara ledakan tak jauh di depan dari tempatnya duduk, karena jiwa keponya akhirnya pun liu han berdiri dan belari menggunakan qingqong nya mnju asal suara tersebut

hap!!

dirinya mendarat di atas dahan pohon , melihat ke bawah di mana terjadi pertarungan antara manusia bertelinga runcing (?) dengan seekor beruang hitam raksasa bermata merah (?) sang manusia bertelinga runcing (?) telah luka lumayan banyak, sementara sang beruang itu tidak memiliki luka sama sekali,

sang manusia telinga runcing (?) mengeluarkan bola' salju dari tangannya dan melemparkanya ke beruang trsebut, saat tepat mengenai tubuh beruang tersebut , bola salju tersebut mencair tanpa melukai sang beruang, ohh kurasa beruang itu memikiki elemen api(?) woahhh jarang sekali ada beruang berelemen api , apa lagi beruang itu berada di level s , HAHAHAHA akhirnya dia bisa menemukan lawan yang lumayan, dan sementara manusia bertelinga runcing itu berada di  ranah menengah tingkat 13 pengendalian elemenya juga payah, huh

brukk

manusia bertelinga runcing itu terkena serangan beruang dan menubruk batang pohon lalu memuntahkan seteguk darah, kondisinya pun memprihatinkan dngan baju bangsawan yang terkoyak sana sini dan banyak luka serta darah pada tubuhnya,

GROARRRRRR

beruang tersebutpun mengaum dan mendekati manusia tadi yang sudah pasrah, saat beruang tersebut mengayunkan salah satu tangannya  yang mengeluarkan api ke udara mengarah padanya dirinya pun menutup mata ,

sring

bruk

apa? tidak terjadi apapun apa dia sudah mati?? tanya sang manusia tadi di dlam hati , membuka mata sayunya perlahan dan membelalak lebar saat mendapati kepala beruang tersebut sudah terpisah dari badanya dan seorang anak kecil menggunakan jubah hitam memakai topeng dan memegang pedang panjang berada di depan mayat sang beruang

"ck membosankan" ucap liu han yang masih bisa di dengar oleh sang manusia tdi, smbil mengibaskan pedangnya yang terkena sedikit noda darah , lalu berbalik ke arah di mana manusia tadi , berjalan perlahan dengan menyeret pedangnya

liu han terlihat seperti malaikat pencabut nyawa!!! manusia tadi meringsut ke pohon dengan mata yg bergetar ketakutan , liu han menggernyit heran di dlam topengnya

Bertransmigrasi ke dalam tubuh pangeran Liu HanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang