"AWAS!"pagi itu, teriakan terdengar serempak dan sangat keras saat sebuah bola melesat dengan cepat keluar dari area lapangan membuat atensi seluruh siswa di sekitar teralihkan.
Sret
Bugh
"Akh!"suara rintihan yang begitu pelan tersebut terdengar begitu jelas di telinga pria berkacamata itu, Wonwoo. Bola yang tadi menjadi pusat perhatian itu berhasil menghantam tembok yang ada di depan Wonwoo.
"SORRY, ADA YANG KENA NGGAK?"tanya seorang siswa yang berada di lapangan. Pasalnya bola tadi mengarah tepat ke dua orang siswa yang sedang berjalan di pinggir lapangan, salah satunya adalah Jeon Wonwoo. Untung dengan cepat mereka menghindar.
Sementara Wonwoo menatap khawatir pria yang kini ada di kungkungannya.
"Jun-ie Gwaenchana?"tanya Wonwoo dengan sirat kekhawatiran yang terlihat begitu jelas.
Sementara Jun tidak menjawab pertanyaan Wonwoo karena teralihkan oleh rasa nyeri yang terasa di bagian perutnya. Memang dirinya tidak terkena bola tapi saat Wonwoo mendorongnya tiba-tiba dengan cukup keras untuk menghindari bola membuat Jun yang tidak siap langsung saja menghantam dinding. Mungkin jika di kondisi normal itu tidak jadi masalah, tapi di sini posisinya dia sedang hamil.
"SUNBAE MIANHAE-YO!"sebuah teriakan kini kembali terdengar dari siswa tahun pertama yang sepertinya tadi memainkan bola.
Wonwoo menoleh ke belakang dan melambaikan tangannya tanda tidak apa-apa. Fokusnya kini kembali pada Jun yang ada di depannya. Tanpa basa-basi, Wonwoo langsung menggendong Jun di belakangnya dan berlari secepat mungkin menuju UKS yang untungnya tidak terlalu jauh dari lapangan.
Berbagai macam tatapan mata yang penuh akan rasa penasaran kini tertuju kepada mereka. Tentang apa alasan Wonwoo menggendong Jun yang bahkan tidak terkena bola sama sekali. Juga tatapan Wonwoo yang kentara sekali menyiratkan kekhawatiran dan penyesalan.
Cklek
Wonwoo membuka pintu UKS dengan satu tangannya sementara tangan lainnya menahan badan Jun agar tidak jatuh.
"Dokter Shin!"panggil Wonwoo seraya membaringkan tubuh Jun di atas brankar.
"Eoh Wonwoo-ya."Dokter UKS yang sudah sangat mengenal Wonwoo itu menghampiri keduanya.
"Astaga Jun sayang kamu kenapa?"tanya Dokter perempuan itu. Dokter tersebut adalah teman dekat Mama Jeon jadi sudah pasti ia sangat mengenal Wonwoo dan Jun.
"Nggak papa kok."jawab Jun dengan senyum menghiasi wajahnya, tidak ingin membuat Dokter cantik di depannya ini khawatir.
"Nggak mungkin nggak papa kan kalau kamu sampai dibawa ke sini?"tanya Dokter Shin yang lagi-lagi membuat Jun tersenyum singkat.
"Wonwoo-ya bisa jelasin apa yang terjadi?"tanya Dokter Shin sambil memeriksa Jun.
"Maaf, ini salah Wonwoo karena nggak jagain Jun dengan baik."Jun memutar matanya saat mendengar alasan Wonwoo.
"Dokter Shin mau tau alasannya Wonwoo, bukan mau permintaan maaf kamu."kata Jun yang membuat Wonwoo menghela napas pelan.
"Jun hampir kena lemparan bola pas tadi kita jalan di pinggir lapangan."jelas Wonwoo sambil menunduk.
Dokter Shin langsung menatap Jun khawatir.
"Perut kamu sakit nggak, atau ada keluhan lain?"tanya Dokter Shin.
"Cuma nyeri doang sih mungkin karena kaget aja."jelas Jun.
"Lain kali hati-hati ya, rahim kamu nggak sekuat perempuan pada umumnya apalagi bisa dibilang umur kamu terlalu muda buat hamil jadi harus di jaga sebaik mungkin."Jun menatap Wonwoo yang semakin menundukkan kepalanya saat netra mereka bertemu.
"Iya."jawab Jun singkat.
"Hhh kamu bikin khawatir aja, kalau gitu kamu istirahat aja dulu di sini nanti kalau udah ngerasa lebih baik baru balik ke kelas, Dokter harus pergi karena ada urusan sebentar di luar"saran Dokter Shin.
"Iya, hati-hati Dokter Shin."ucap Jun.
Sepeninggal Dokter Shin, Wonwoo langsung mengangkat kepalanya untuk menatap Jun.
"Jun-ie maaf."Wonwoo menatap Jun dengan wajah yang menyiratkan kesedihan.
"Aegi-ya gwaenchana?"kini pandangan Wonwoo beralih ke perut rata Jun yang tertutup oleh Blazer. Tangan Wonwoo terulur untuk mengusap perut Jun berharap mengurangi rasa nyeri yang Jun rasakan.
"Maafin Papa ya Baby karena bikin kamu dalam bahaya."ucap Wonwoo lirih.
"Itu bukan salah kamu Wonwoo jadi stop minta maaf."kata Jun jengah.
"Tapi ini tetap salah aku Jun-ie, kalian berdua udah jadi tanggung jawab aku sekarang."kata Wonwoo menyesal.
"Terserah, aku mau ke kelas."
"Kamu udah nggak papa?"tanya Wonwoo khawatir.
Jun mendengus pelan, oh ayolah yang merasakan sakit dirinya dan ia tahu batasannya tapi sedari tadi Wonwoo yang terus merasa khawatir. Suaminya itu memang Overprotektif kepadanya. Ya, mereka sudah menikah jadi jangan pernah berpikir bahwa Jun hamil di luar nikah.
"Aku nggak papa Wonwoo."ucap Jun final.
Wonwoo mau tidak mau akhirnya mengiyakan perkataan Jun.
Mereka berjalan berdampingan menuju ke kelas yang berada di lantai 3. Keduanya berada di kelas yang sama. Sekarang mereka berada di tahun kedua semester pertama di bulan Mei.
Sampai di kelas ternyata wali kelas mereka yang bertugas meng-absen belum masuk jadi Wonwoo dan Jun tidak perlu menjelaskan alasan mengapa mereka terlambat masuk kelas.
Namun atensi Jun tertuju kepada gadis asing yang berada di kelasnya dan menduduki bangkunya.
SEE YOU NEXT CHAPTER
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom || WonHui
FanfictionJun tidak pernah menyangka bahwa ia akan menikah dan menjadi seorang Ibu secepat ini. "Jeon Wonwoo!" BXB!!! Dom-Wonwoo Sub-Jun