Young Mom || 21

657 78 10
                                    

"SHENZEN!??"

Wonwoo menatap mereka semua dengan senyuman tipis di wajahnya. Tidak ada yang perlu terkejut sebenarnya, tapi mengingat Jun yang belum pernah pulang ke China setelah menikah membuat mereka bertanya-tanya tentang rencana kepulangan Jun yang mendadak ke kampung halamannya.

Wonwoo sudah mengantisipasi permintaan Jun yang satu ini, jadi ia akan dengan mudah menyetujuinya.

"Aku kangen Shenzhen."ucap Jun sambil terkekeh singkat lalu melanjutkan makannya.

"Kapan?"tanya Sungcheol.

"Bulan depan mungkin."jawab Jun.

Wonwoo menatap Jun lamat, Istrinya itu terlihat lelah dan tidak bersemangat akhir-akhir ini. Mood-nya juga tidak menentu. Wonwoo tau itu bawaan dari kehamilannya, karena ia sudah berkonsultasi dengan sang Ayah. Bundanya juga dulu lebih parah dari Jun saat hamil dirinya.

Mungkin nanti ia akan mengajak Jun jalan-jalan berkeliling sebentar.

***

Bel pulang berbunyi nyaring, menggema di seluruh penjuru sekolah. Kelas telah berakhir dan ini saatnya pulang.

Kelas sudah tampak sepi tapi masih ada Jun yang sedang menunggu Wonwoo merapikan tasnya.

"Aku mau ajak kamu jalan-jalan habis ini."tutur Wonwoo sambil menutup tasnya.

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Kamu ajak aku jalan."

"Only want."Wonwoo berdiri sambil menyampirkan tas ke bahunya membuat Jun langsung memeluk tubuh tinggi itu.

"Jangan sekarang."

"Kenapa?"Wonwoo mengusap pinggang Jun yang masih berada di pelukannya.

"Eum, Aniyo, ayo kita pulang aja."bilangnya ayo pulang tapi masih nempel sama Wonwoo.

"Kenapa hm?"

"Sakit."ucap Jun sambil mengeratkan pelukannya.

"Mau ke Dokter?"tanya Wonwoo khawatir.

"Enggak usah, besok Minggu aja sekalian."jawab Jun sambil melepas pelukannya.

"Beneran nggak papa?"Jun mengangguk.

"Baby, jangan bikin Mama sakit terus ya."ujar Wonwoo sambil mengusap perut Jun pelan.

"Yaudah kalau kamu mau pulang, ayo."Wonwoo menggandeng tangan Jun dan keluar dari kelas.

"Kalau perut aku udah keliatan besar gimana?"tanya Jun tiba-tiba.

"Eum, kamu mau sekolah dari rumah aja?"saran Wonwoo.

"Gimana?"

"Nanti kalau udah keliatan besar, gampang aku tinggal minta tolong Ayah."

"Huh dasar Anak Ayah."

"Emang kamu bukan Anak Ayah juga?"tanya Wonwoo polos, tapi nadanya ngeselin banget.

"Heeh, terserah kamu aja."

"Eh beli susu dulu, punya kamu habis."kata Wonwoo.

"Hm? Yaudah ayo."akhir-akhir ini yang buatin Jun susu itu Wonwoo, jadi ya Wonwoo lah yang tau susunya habis.

***

"Kamu mau borong supermarket atau apa?!"

"Boleh, kalau kamu mau."

Jun menepuk keningnya, Wonwoo memasukkan beberapa barang sambil jalan ke rak susu.

Ayolah, Jun sudah mulai pusing dan merasa tidak nyaman berdiri lama-lama, Wonwoo ini tidak peka apa gimana.

"Ayo ih cepet."

"Iya sayang sabar, sebentar sambil jalan ke rak susu hamil buat kamu kita beli barang lain juga."Jun menghela napas kasar dan terus mengikuti sang Suami.

"Aduh masih muda udah hamil, pasti di luar nikah."suara dari belakang mengalihkan pandangan Jun. Ada 2 wanita paruh baya yang terlihat sekali sedang menggibah dirinya

"Sok tau."balasnya sarkas.

"Ih nggak sopan."

"Biarin, dasar nggak ngaca."balas Jun lagi lalu segera menyusul Wonwoo yang sudah duluan ke rak susu. Kepalanya udah beneran pusing sekarang.

"Ambil 4 aja."

"Iya."

Jun berjongkok di samping Wonwoo saat pandangannya mulai gelap.

"Kenapa?"tanya Wonwoo.

"Konser! Udah ah ayo pulang."Jun kembali berdiri dan dengan kasar menarik tangan Wonwoo agar cepat ke kasir.

Jun udah pengen pulang banget, Wonwoo ini memang nggak peka!

***

Sampai di rumah, Wonwoo langsung ke dapur dulu buat nyimpen beberapa belanjaan yang tadi ia beli.

Sedangkan Jun langsung menuju ke kamar buat isi ulang baterai ponselnya yang udah habis. Sekalian punya Suaminya juga.

"Mandi duluan deh, bodo amat Wonwoo lama!"

Agaknya Jun sedikit merasa kesal dengan sang Suami, entah kenapa.

"Baby, kamu kalau udah lahir jangan nyebelin kayak Papa ya. Papa tuh nyebelin banget orangnya, baik sih tapi pokoknya kamu ikut baiknya aja nyebelinnya jangan."

Lucu, di kamar mandi Jun terus saja mengoceh sendiri dengan calon bayinya mengatakan bahwa Papa Wonwoo nyebelin. Baru berhenti pas udah keluar dari kamar mandi, capek ngomong sendiri itu.

"Jangan peluk-peluk! Mandi sana!"

Jun yang masih memakai bathrobe itu bahkan tidak diberi kesempatan untuk berganti pakaian karena Wonwoo yang langsung memeluknya.

"Sebentar aja, aku kangen sama kamu."

"Ya mandi dulu, nanti bebas peluk deh."

"Beneran?"

"Iya."

"Oke, aku mandi dulu kalau gitu."Wonwoo ngacir ke kamar mandi setelah mencuri kecupan di bibir Jun.

"Kesempatan banget deh."Jun bergegas memakai pakaiannya lalu turun ke bawah untuk menyiapkan makanan untuk Wonwoo.

"Jun-ie."Jun tersentak kaget saat suara Wonwoo memasuki indera pendengarannya. Perasaan Jun baru aja sampai dapur tapi Wonwoo udah nyusul aja ke bawah.

"Kamu mandi apaan cepet banget?"

"Kamu aja yang lama jalannya."

Bajingan, bener lagi.

"Duduk dulu aku buatin makanan buat kamu."Jun mendorong Wonwoo agar duduk di kursi yang ada di dapur.

"Aku makan kamu aja gimana?"tanya Wonwoo sambil menyangga tangannya di meja bar dapur.

"Belum boleh."Jun menanggapi dengan santai ucapan Wonwoo tersebut, emang bener kok kata Dokter belum boleh.

"Aku kangen kamu."

"Aku juga."

"Ayo."

"Dibilang belum boleh ngeyel banget Papa ini."Jun mencipratkan air di tangannya ke arah Wonwoo, suka banget bikin Jun emosi.

Wonwoo bangkit dan mendekati Jun, memeluknya dari belakang.

"Cepat besar baby, sehat-sehat di dalam sana, Papa sama Mama nggak sabar buat ketemu kamu."ucap Wonwoo pelan, Jun tersenyum dan menggenggam tangan Wonwoo yang memeluk perutnya.

"Papa yang sabar ya, baby juga pasti pengen ketemu sama Papa kok segera, nggak lama."balas Jun sambil menyandarkan tubuhnya ke dada sang Suami.

Wonwoo memeluk Jun erat, mencium pipi dan leher Jun bergantian.

Alamat nggak jadi masak sih ini.

SEE YOU NEXT CHAPTER

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young Mom || WonHuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang