signatura [2]

287 32 1
                                    

inscriptio : hai, maaf lama banget update chapter selanjutnya. aku bingung mau lanjut atau engga, hehe.

aku lanjutin! happy reading!

aku lanjutin! happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------ ≪ °✾° ≫ ------

Felix menuruni anak tangga rumahnya, sudah siap dengan setelan kemeja berwarna cream yang dipadu dengan outer berwarna putih. Sang Mama menggandeng putranya ke mobil yang sudah siap di depan rumah.

Perasaan Felix campur aduk, khawatir, takut, sekaligus senang. Ya, karena ini kali pertama Papa memperbolehkan Felix mengikuti pertemuan, meskipun ia sendiri tidak yakin bahwa itu adalah pertemuan resmi yang biasa dilakukan.

Mobil yang dikendarai sang Papa terhenti di sebuah restauran, Felix turun bersama sang Mama dan juga Papa setelah menyerahkan kunci mobil ke seorang pegawai yang bekerja disana. Senyum di wajah Mama tidak pernah pudar sedari tadi, selalu mengembang sempurna seperti baru saja mendapatkan hadiah luar biasa.

Disinilah Felix sekarang, berdiri tak mampu berkata apapun lagi ketika masuk ke dalam sebuah ruangan khusus. Ada tiga orang yang sudah duduk menunggu ia dan keluarga datang. Tubuhnya kaku, Felix kini tak lagi berjalan di samping sang Mama.

"Hai, Felix. Astaga, kau anak yang sangat manis, mirip dengan Ibumu. Perkenalkan, saya Nona Kim, ini Tuan Kim, dan anak saya, Kim Hyunjin."

Hanya senyum sederhana yang mampu Felix perlihatkan karena seluruh pertanyaan masih berputar dengan acak dalam kepalanya. Rasanya seperti meledak, tidak tahu harus apa sekarang.

"Kemari nak, duduk diantara Mama dan Papa." Panggil Papa dengan nada yang lembut.

Hanya menurut, ayo lakukan. Itu yang bisa Felix katakan pada dirinya sendiri. Tatapan matanya layu, Felix hanya menunduk semenjak keluarganya fokus bercakap entah tentang apa dengan keluarga Kim di hadapannya.

Dan Felix menyadari sesuatu, pria bernama Kim Hyunjin itu juga terdiam sedari tadi. Sama sekali tidak berucap barang sepatah kata, menyapa dia pun tidak.

"Felix, Mama dan Papa membawa kamu kesini bukan semata-mata hanya ingin makan malam saja. Kami berdua ingin memberi tahu bahwa kau akan menikah dengan Hyunjin tak lama lagi."

"M-maksud Mama?" Tanya Felix dengan nada bergetar takut.

Felix mendapatkan usapan di tangannya ketika pandangan sang Mama beralih pada pria bernama Hyunjin. Kemudian wanita paruh baya itu melanjutkan perkataannya.

"Maaf, sayang. Tapi Mama dan Papa merasa, inilah waktu yang tepat untuk kamu menikah. Sudah terlalu lama menunggu, bukankah Hyunjin pria yang baik? Dia akan memberikan Felix kehidupan yang bahagia dan layak."

[1] Life With You | HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang