Felix dan Hyunjin berencana untuk mengunjungi butik dimana mereka membeli pakaian untuk pernikahan nanti. Seperti saat ini, keduanya sudah berada di dalam mobil, dengan supir yang mengambil penuh kendali mobil, sementara Hyunjin dan Felix duduk di bangku belakang.
Hyunjin tidak melepaskan pandangan dari ponsel di tangannya, sejak tadi. Felix hanya diam, memandang ke arah jendela kaca mobil yang menampilkan gedung menjulang tinggi juga keramaian kota di hari itu. Suasana hatinya sudah lebih baik, ia memilih untuk menjaga jarak lebih dulu dengan sang Papa ketimbang harus sakit hati lagi.
Hembusan napas Felix keluarkan, bukan bermaksud untuk membuat Hyunjin tersadar bahwa ia sedang bosan sekarang, tapi pria itu diberi kepekaan diatas rata-rata. Hingga akhirnya Hyunjin menutup ponselnya, memberitahu manager bahwa ia akan membahasnya nanti.
Felix yang sedari tadi fokus dengan pemandangan langsung menolehkan kepala ketika merasakan tangan yang membelai lembut rambutnya. Hyunjin tersenyum, tangan yang tadi membelai rambutnya turun ke tangan Felix, menggenggamnya.
"Hari ini buat kamu lelah nanti, setelah dari butik kita harus lihat lokasi, pilih dekorasi, dan masih banyak yang lain. Kalau kamu capek, jangan takut untuk bilang ke aku, ya?"
"Tenang aja, Hyunjin. Tenaga aku udah penuh sama sarapan tadi, mungkin bisa diisi nyemil nanti?"
"Oke, kita ke supermarket sekarang."
"H-hah? Bukan sekarang juga."
Sementara Felix menampakkan raut terkejutnya, Hyunjin malah tertawa senang. Supir pun mengikuti perintah Hyunjin untuk menepi sebentar ke supermarket. Ah, Hyunjin, pria ini selalu bisa membuat hati Felix menghangat dengan berbagai perilaku tak terduganya.
Keduanya turun ke supermarket, Hyunjin masuk dan membawa keranjang sementara Felix berjalan di sampingnya. Hyunjin dengan cepat mengambil beberapa camilan yang menurutnya enak, sementara Felix hanya diam memperhatikan.
"Felix ambil juga dong!"
"Boleh?"
"Tentu, Felix. Ambil berapapun, oke?"
Akhirnya keduanya pun mengambil camilan yang diinginkan, setelah merasa puas langsung pergi ke kasir untuk membayar lebih dulu. Felix yang hendak membawa kantung belanja itu langsung ditahan oleh Hyunjin, pria itu menggelengkan kepalanya.
Pria manis itu menurut, melihat Hyunjin yang bersikeras membayar semua yang Felix beli, kemudian membawa kantung belanja ke dalam mobil, bahkan tangan yang tadinya ikut membawa kantung itu langsung beralih menggenggam tangan Felix
Di dalam mobil, Felix akhirnya tidak bosan lagi. Hyunjin tidak mengeluarkan ponselnya, ia mengajak Felix bercerita tentang masa sekolahnya dulu. Canda tawa terdengar disana, usapan lembut juga didapatkan pria manis yang duduk sambil meminum yogurt.
Lima belas menit kemudian, mobil Hyunjin sudah terparkir sempurna di depan toko butik. Keduanya masuk, bertemu dengan sang pemilik butik selaku penanggung jawab pakaian mereka berdua. Sekaligus teman baik Ibu Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Life With You | Hyunlix
FanfictionKim Hyunjin, pemuda asal Korea yang dipaksa menikahi pria Australia karena sebuah perjodohan konyol atas kedua keluarga mereka. Alexander Felix, indah namanya yang kini menjadi pendamping hidup seorang Model ternama se-Korea. Akankah mereka mampu me...