signatura [8]

164 24 3
                                    

Felix sudah tidak tahu harus berapa kali ia menyadarkan diri bahwa hari ini adalah hari dimana ia resmi menjadi pasangan hidup orang yang bahkan belum dikenal lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix sudah tidak tahu harus berapa kali ia menyadarkan diri bahwa hari ini adalah hari dimana ia resmi menjadi pasangan hidup orang yang bahkan belum dikenal lama. Pria manis itu sedang menatap dirinya dari pantulan cermin, sedikit menata rambut dan juga tuxedo hitam ditubuhnya. Matanya menatap dengan perasaan hampa, bagaimana kedua orang tuanya yang berkata bahwa mereka tidak bisa ikut menghadiri acara sakral dalam hidupnya.

Tapi beruntung, Seungmin ada disana. Menemani sahabat baiknya menuju kehidupan selanjutnya, mengantarkan Felix ke hadapan calon suaminya tak lama lagi. Apa Felix harus bersyukur karena ia diterima dengan sangat baik oleh keluarga Hyunjin? Atau justru, ia harus berduka karena perasaan mati rasanya?

Semalam Hyunjin sudah mengatakan bahwa ia tidak akan memaksa Felix melakukan seperti  pengantin lain, dimana ia harus mencium bibirnya di hadapan banyak orang nanti. Felix hanya mengangguk setuju untuk satu hal itu, ia juga tahu kalau pernikahan ini tidak didasari sebagaimana harusnya.

Seungmin sejak tadi sudah sadar jika Felix melamun. Pikirnya, Felix hanya gugup dengan pernikahan ini. Padahal nyatanya, Felix bukan gugup, ia takut akan menghancurkan hidup orang lain karena dirinya.

“Seungmin, kamu bisa bawa Felix ke depan sekarang. Semua sudah siap.” Kata Ibu yang muncul dari balik pintu.

Wanita paruh baya itu terlihat begitu cantik dan anggun dengan gaun minimalis di tubuhnya. Ibu, sejak pagi tadi, beliau tidak pernah berhenti berkata pada Felix bahwa ia bahagia sekali hari ini.

“Hei, sudah siap menjadi tokoh utama hari ini? Kamu tampan sekali, aku kira kamu bukan Felix yang aku kenal itu.”

“Seungmin, berhenti bercanda dulu. Aku takut sekarang.”

Dengan tawa yang masih terdengar, Seungmin berjalan mendekat pada Felix. Pria itu memandang Felix dari pantulan cermin, meminta sahabatnya ikut menengadahkan kepala. Felix ikut menatap bagaimana dirinya hari ini, ia sebenarnya suka sekali dengan tuxedo yang ada di tubuhnya, tapi hatinya gelisah dengan apa yang akan terjadi beberapa menit ke depan.

Seungmin tak lagi bertanya, ia menggandeng tangan Felix, berjalan berdampingan sampai ke depan altar. Seungmin dan Felix, keduanya saling melempar tatap sebelum Felix tersenyum untuk melangkah ke depan. Begitu tirai dibuka, orang-orang mulai memuja bagaimana tampan dan manisnya ia dalam waktu yang sama.

Matanya belum berani menatap ke depan, ia masih menunduk karena takut jantungnya akan lepas kala tatapannya bertemu dengan milik lelaki Kim itu. Sampai dimana Seungmin melepaskan gandengan tangan Felix, pria manis itu sedikit gugup menyadari bahwa langkahnya terhenti tepat di belakang Hyunjin.

Dengan sisa keyakinan yang ada, Felix menengadahkan kepala. Menetralkan sedikit degup jantungnya dengan menarik napas sebanyak yang ia bisa, melepas semua pikiran buruk atas pendapat orang tentangnya. Karena telinganya menangkap suara lembut yang memanggil namanya.

[1] Life With You | HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang