Chapter 3

898 93 4
                                    

Satu minggu kemudian...

"Apa tidak terlalu cepat, Lis? Aku rasa ini bukan waktu yang tepat..." ucap Tuan Armstrong yang tengah menerima telepon dari Nyonya Chankimha.

"Jeff, mungkin ini memang bukan waktu yang tepat. Tapi aku ingin segera mewujudkan permintaan terakhir Johan..."

Kini suara Nyonya Chankimha yang terdengar di seberang telepon. Keduanya tengah membicarakan rahasia yang mereka simpan dari putra putri mereka.

"Baiklah, jika menurutmu begitu, aku hanya bisa mendukungmu, Lis. Malam ini kita beritahu anak-anak tentang rahasia ini, aku akan share lokasi restoran yang akan aku booking. Sampai bertemu nanti malam, Lis.." jawab Tuan Armstrong dan pembicaraan berakhir.

"Bec, katanya lo mau cerita tentang mantan calon CEO lo, ih cepetan gue udah penasaran banget!" seru Irin kepada Becky.

Kini Irin dan Becky tengah berada di sebuah coffee shop. "Iya iya sabar, ini baru juga duduk," setelah mengatur nafasnya, Becky mulai menceritakan tentang Freen.

"Calon CEO gue itu namanya Kak Freen. Dia anak tunggalnya sahabat daddy dan ternyata dia sahabat kakak gue juga. Kalo ga salah pas gue kecil juga dia sering ke rumah gue. Tapi gue lupa-lupa inget. Dan oh my god, lo tau? Dia ganteng parah, cool banget, dan yang paling gue kagumi dia berwibawa banget." Cerita Becky pada Irin yang lebih tepatnya berisi pujian tentang Freen.

"Nah ini nih, gue yakin lo sebenernya naksir kan? Lo cerita gitu aja sambil senyam-senyum, mana pipi lo jadi pink gitu," sambung Irin sambil tertawa.

"Ya gimana gue ga naksir ya, secara dia almost perfect gitu. Tapi kayanya dia udah ada yang punya deh. Soalnya gue ga sengaja liat dia nyamperin cewe gitu di pemakaman."

Becky tidak hanya memuji Freen, ia juga menceritakan bahwa ia melihat Freen bersama seorang gadis yang ia duga sebagai kekasihnya.

"Eh tapi gue sedikit heran sih. Kenapa tuh cewe cuma di parkiran aja, kenapa ga masuk dan ketemu sama Tante Lisa? Apa jangan-jangan..."

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, handphone Becky berdering dan ternyata itu telepon dari daddy.

"Iya dad, Becky langsung pulang kok sekarang..." ucap Becky mengakhiri telepon.

"Ih Becky kan kita belum selesai gosip, kok lo malah balik sih.." keluh Irin yang mendengar kalimat Becky tadi.

"Ya sorry Rin, gue juga masih pengin ngobrol sama lo, tapi daddy minta gue balik, katanya sih mau makan malem bareng di luar. Ya udah gue balik duluan deh, sorry ya.."

Becky segera bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Irin.

Kini matahari telah terbenam dan digantikan oleh rembulan yang bersinar terang. Keluarga Tuan Armstrong telah sampai di restoran dan tengah menunggu kedatangan tamu mereka.

"Daddy kita mau makan malem bareng siapa sih? Kok sampe daddy booking meeting room gini.." tanya Becky yang penasaran dengan keadaan saat ini.

"Kita akan makan malam dengan..." Belum selesai menjawab pertanyaan Becky, datanglah Nyonya Chankimha dengan putranya, Freen Chankimha.





Hai-hai. I'm back😉... Terimakasih buat yang udah mau nungguin tiap chapternya❤️ Aku harap kalian juga semakin suka sama ceritanya ya☺️

Forever Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang