Chapter 5

893 96 5
                                    

Di taman restoran, Freen berdiri menatap ruangan yang baru saja ia tinggalkan. Lamunannya pecah ketika melihat Becky keluar dari ruangan itu dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Sorry kak aku ganggu ga? Kalo misal kakak lagi pengin sendiri aku masuk lagi aja ya.." baru saja memulai pembicaraan, Becky hendak kembali ke ruangan itu, takut jika kehadirannya mengganggu Freen yang mungkin sedang ingin sendiri.

Namun langkahnya terhenti ketika Freen menahan tangannya.

"Sorry.." Freen segera melepaskan genggamannya dari tangan Becky.

"Gapapa kok, ga usah balik lagi. Kenapa Bec? Ada yang mau kamu omongin?" tanya Freen yang mengerti bahwa Becky sebenarnya ingin mengatakan sesuatu.

"Mmm.. kak. Kakak kenapa ga nolak perjodohan ini? Emangnya kakak mau nikah sama orang yang ga kakak cinta? Emangnya kakak ga punya pacar?"

Freen tersenyum mendengar pertanyaan Becky yang bertubi-tubi dan to the point.

"Becky.. kamu dari dulu ga berubah ya, polos dan gemesin.." Freen mengacak-acak rambut Becky.

"Aku mau nikah sama kamu karena itu permintaan terakhir daddy.. aku juga mau menikah sama kamu karena aku menghargai dan menghormati keluarga Om Jeff.. Aku ga mau mengecewakan orang-orang yang ada di samping aku. Karena aku juga mau membahagiakan mereka walau aku belum sempat membahagiakan daddy. Maka dari itu aku mau menerima perjodohan ini. Dan soal pacar.."

Kalimat Freen terputus, ia bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan yang satu itu, tapi ia juga tidak mau menyembunyikan fakta bahwa dirinya sudah memiliki kekasih.

"Kalo soal pacar, aku udah punya Bec.."

Becky sempat kagum dengan jawaban Freen mengenai perjodohan itu. Namun ia hanya mengangguk dan tersenyum kecut ketika mendengar bahwa Freen sudah mempunyai seorang kekasih.

Freen yang heran dengan reaksi Becky segera bertanya. "Kok kamu ga kaget sih kalo aku dah punya pacar?"

"Oooh, waktu di pemakaman kemarin, aku ga sengaja liat kakak lagi sama cewe di parkiran. Aku pikir itu pacar kakak dan ternyata bener." Jawab Becky dengan senyum terpaksa.

Sebenarnya dalam hati Becky sedikit kecewa karena calon suaminya sudah memiliki kekasih.

"Tapi kak, maaf kalo aku lancang tanya gini, Tante Lisa udah tau kalo kakak punya pacar? Kok waktu itu pacar kakak cuma di parkiran aja?" tanya Becky penasaran.

Freen menarik napasnya dan menghembuskan perlahan agar lebih rileks. "Mommy sama daddy udah tau kalo aku punya pacar. Tapi mereka ga setuju kalo aku pacaran sama Nita." Freen menjawab pertanyaan Becky itu.

"Tapi boleh ga aku minta sama kamu, jangan bilang mommy dulu ya kalo aku masih pacaran sama Nita. Aku masih belum bisa ngelepasin dia. Aku ga mau mommy sedih dan kecewa sama aku. Tapi aku juga ga mau ngelepasin Nita gitu aja." Sambungnya yang terkesan egois, tapi manusiawi.

Freen sangat mencintai kedua wanita itu. Baginya sekarang, kedua wanita itu adalah dunianya, hidupnya.

Namun bagi Becky, jawaban Freen bagaikan belati yang menusuk hatinya. Mengapa Freen mau dijodohkan dengannya jika hatinya untuk Nita?

Di sisi lain Becky berusaha memahami Freen. "Iya kak, aku ngerti kok kalo kakak ga mau ngecewain Tante Lisa. Aku juga mau menerima perjodohan ini karena aku ga mau ngecewain daddy dan mommy. Maaf kalo jawabanku justru bikin kakak terjebak sama perjodohan ini."

Becky mengatakan kalimat itu sambil menatap Freen. Matanya tidak bisa berbohong bahwa ia sebenarnya sedih. Freen yang melihat tatapan mata Becky seperti memahami perasaan gadis yang berdiri di hadapannya.

"Kok jadi kamu yang minta maaf, justru aku yang harusnya minta maaf. Maafin aku ya, karena aku egois dan mau menerima perjodohan ini. Aku tau aku ga seharusnya ngelakuin ini. Tapi aku sendiri juga ga tau harus gimana. Dan aku harap kamu bisa ngerti posisiku. Aku akan coba cari solusi terbaik untuk masalah ini, Bec.." Freen meminta maaf kepada Becky, tapi lagi-lagi jawaban Freen terdengar egois dan menusuk hati Becky.

Becky hanya bisa tersenyum dan mengangguk.
Beberapa saat kemudian, Jeff, Jennie, dan Lisa keluar dari ruangan itu. Lisa dan Freen pamit pulang terlebih dahulu.

"Ayo sayang kita pulang.." Ucapan Jennie menyadarkan Becky dari lamunannya. Becky yang tersadar dari lamunannya itu segera berjalan menyusul Jennie dan Jeff.

Forever Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang