Chapter 1

2.5K 132 6
                                    

"Mom.. mom.. mommy... Daddy... Dad", suara Becky terdengar ke seluruh ruangan.

Becky berlari kecil menuruni anak tangga, hendak memberi tahu kedua orang tuanya bahwa ia telah diterima kerja di salah satu perusahaan besar. Namun langkah kaki Becky terhenti ketika ia melihat kedua orang tuanya duduk di ruang keluarga dengan raut wajah yang tak biasa.

"Mom, dad, ada apa? Kenapa mommy dan daddy keliatan sedih?", tanya Becky dengan penuh kecemasan.

Yup, gadis dengan nama lengkap Rebecca Patricia Armstrong memang sangat menyayangi keluarganya, tentu saja ia sangat khawatir ketika melihat kedua orang tuanya yang nampak sedih dan bingung.

"Becky, apakah Becky ingat sahabat daddy yang bernama Johan Chankimha?", tanya Tuan Armstrong pada putri kesayangannya itu.

Becky mengangguk, "Iya dad, aku ingat, Om Johan sering berkunjung ke rumah kita dengan Tante Lisa dan anak laki-lakinya."

"Benar nak, dan hari ini daddy mendapat kabar duka..." ada jeda dalam kalimat Tuan Armstrong.

"Om Johan meninggal dunia pagi tadi dan akan dimakamkan besok.."

Becky sempat kaget setelah mendengar kabar duka itu, namun ia segera memeluk sang ayah berusaha menghibur ayahnya yang telah kehilangan sahabat terbaiknya. Becky sangat mengerti bagaimana hubungan antara ayahnya dengan Tuan Chankimha.

"Besok Becky temani mommy dan daddy ke pemakaman ya..", ucap Jennie, istri Tuan Armstrong.

Mendengar itu Becky melepas pelukannya dari tubuh sang ayah dan menjawab pertanyaan ibunya, "Iya mom, Becky pasti temenin mommy sama daddy kok. Ngomong-ngomong Kak Richie juga ikut kan mom? Seingat Becky Kak Richie sahabatan sama anaknya Om Johan.."

"Kakak kamu pasti datang sayang, sekarang dia sedang dalam perjalanan dan besok pagi pesawatnya sampai. Richie bilang sama mommy kalau dia akan langsung ke tempat pemakaman..", jawab Jennie pada putrinya itu.

"Owh.. gitu ya mom, oke deh Becky istirahat dulu ya, mommy sama daddy juga istirahat gih, udah malem lho ini. Besok pagi kan kita harus ke pemakaman.."

"Iya sayang, daddy sama mommy abis ini istirahat kok, good night my princess.."

Jeff mengecup kening putrinya dengan lembut, ia merasa bersalah karena belum berani mengatakan rahasia besar yang ia dan istrinya simpan selama ini. Rahasia antara keluarga Chankimha dan keluarga Armstrong.

Setelah kembali ke kamarnya, Becky segera menghubungi Irin, sahabat Becky.

Irin💓

                    "Rin, gue gajadi kasih tau mommy sama daddy kalo gue udah diterima kerja di perusahaan Chankimha Group.."

"LHO KENAPA BEC?! BUKANNYA INI SALAH SATU IMPIAN LO?!"

"Ya iya sih.. tapi gue ga tega mau cerita tentang ini ke mommy sama daddy karena sahabat baik daddy gue meninggal. Dan lo tau siapa sahabat baik daddy?"

" Ya gatau lah! Emang gue cenayang.. Lagian lo tuh kalo mau kasih tau nanggung banget tau ga.."

"Daddy gue sahabatan sama Tuan Johan Chankimha. Lo tau kan anaknya itu calon CEO gue? Gila kan?"

"HAH?! GILA GILA!! LO KOK BISA GATAU SIH KALO KELUARGA CALON CEO LO KENAL SAMA KELUARGA LO?!"

"Bukannya gue ga kenal. Gimana ya gue jelasinnya. Pokoknya panjang deh ceritanya. Gue ceritain pas kita ketemu aja yah. Gue mo tidur soalnya gue besok harus ke pemakaman. Bye!"

"Ya elah giliran gue tanya dan rasa penasaran gue di puncak lo malahan
kabur. Ya udah deh sono, daripada
kesiangan. Bye!"

Percakapan keduanya berakhir di situ. Becky segera meletakkan ponselnya di nakas. Ia terus mengingat-ingat kali pertamanya bertemu dengan anak laki-laki Tuan Chankimha yang seusia dengan Richie. Ia tersenyum, sekilas mengingat betapa hangat dan manisnya senyum anak laki-laki itu.

"Gue dah ga sabar ketemu dia deh. Sekarang tambah cakep ga ya, secara dia kan CEO muda yang sukses dan banyak dikagumi kaum wanita, mana gue lupa namanya pula. Ya udah gue tidur aja deh, biar cepet-cepet pagi," batin Becky dengan senyum yang semakin melebar.

Forever Be Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang