RANGGA ARGANTARA ⚡︎ [BL]

6

Happy Reading📖 🎉
*
*
*
*
*

Di pagi hari yang cerah Aksa bersiap mau berangkat ke kampus dan di antar oleh sang kakak sekalian mau ke tempat kerja, ibunda tercynta tidak bisa mengantar karena harus mengerjakan pekerjaan rumah, bukan PR yahh sama persiapan ke toko roti miliknya. Aksa makan dengan buru buru takut telat padahal baru jam 05.30 pagi, kampus masuk jam 08.15 pagi. Wahh sangat amat rajin kan beliau ini, contoh lah dia.. Whhaahhaaha.

"Dek pelan pelan ga di ambil kakak kok makanan kamu" ucap sang bunda.

"Hooh santai aja" Okta menyetujui hal itu.

"Twakut twelat bun.. " ucap Aksa yang mulutnya penuh dengan makanan.

"Ini baru jam setengah enam dek, mana ada telat" jawab Okta.

"Telat jadi yang pertama dateng. " jawab Aksa.

"Weleh"

"Rajin banget anak bunda.. " puji Viollet.

"Iya donggg" Jawab Aksa dengan bangga.

"Cepet habisin ntar kakak tinggal" ucap Okta, ia berjalan ke arah dapur dan menaruh piring kotornya di wastafel.

"Tunggu tungguuu" Aksa memakan makanannya dengan cepat kilat.

Okta berjalan ke sofa dan duduk sambil memainkan ponselnya.

"Cepat cepat.. "

"Sabar napaaa" keluh Aksa.

"1"

"2"

"3" Okta menghitung satu sampai lima.

"Kakak mahh" sungguh Aksa lelah dengan kakaknya.

Aksa menyusul kakaknya, Viollet juga menyusul kedua anaknya.

"Bunda Aksa sama kakak berangkat ya.. " ucap Aksa sambil memakai sepatu.

"Iya hati hati, Okta kamu jangan ngebut.. " ucap Viollet.

"Iya bun.. " Jawab Okta, sambil menyalimi tangan sangat bunda. Di susul oleh Aksa.

"Dadah bundaa" Aksa melambaikan tangannya dan jalan menuju mobil nya.

Okta masuk terlebih dahulu ke dalam mobil dan di susul Aksa. Aksa menurunkan kaca mobil dan melambaikan tangannya lagi. Dan di balas oleh Viollet.

Setelah beberapa menit mobil Aksa kini telah sampai di depan kampus, Aksa langsung turun dari mobil dan jangan lupa pamit kepada Okta. Aksa memasuki kampus tersebut dan menuju kelasnya di lantai dua. Saat Aksa memasuki kelasnya.. Dan.. Kosong belum ada orang. Apakah Aksa terlalu pagi?.

Aksa menduduki kursinya dan meletakan tasnya di atas meja untuk mengambil buku gambar dan alat gambar lainnya. Aksa gabut ga ada teman. Ia mulai membuat sketsa dan menggambar kepala sampai ujung kaki. Saking keenakan gambar Aksa ga nyadar kalo udah ada Satria di sampingnya.

"Aksa? " sapa Satria.

"Eh iya? " kaget Aksa tiba-tiba ada orang.