Ada alasan kenapa Brina menganggap Dinar sebagai lelaki paling baik yang pernah dia kenal. Nggak lain dan nggak bukan, karena Dinar selalu meratukan Brina di sepanjang dua tahun hubungan mereka terjalin.
Meski mantan-mantan Brina nggak ada yang jahat, tapi cuma Dinar yang rasanya bisa membuat Brina merasa paling spesial, juga membuat Brina mau mencopot image-nya sebagai independent woman yang selalu ditunjukkannya di depan orang lain.
He really treated her well. Dari jaman mereka masih pendekatan pun, effort Dinar juga udah kelihatan banget.
Dia perhatian, super perhatian. Mulanya Brina kira itu cuma modus Dinar untuk merebut hatinya sepanjang mereka pendekatan selama berbulan-bulan, dan intensitasnya akan berkurang setelah mereka pacaran. Tapi Brina salah duga. Perhatian Dinar sama sekali nggak pernah berkurang dari awal hubungan mereka dimulai sampai akhirnya berakhir.
Kalau sama Dinar, Brina nggak diizinkan untuk kesulitan. Nggak perlu ditanya lagi berapa banyak makanan yang dikirim dan dibelikan Dinar untuk Brina, karena dia paling nggak suka kalau Brina melewatkan makan, apa lagi kalau alasannya karena sibuk di kantor. Dinar nggak mau Brina sakit karena lupa makan.
Tapi kalau pun Brina sakit, Dinar akan jadi orang nomor satu yang merawatnya. Lagaknya sudah seperti dokter sekaligus perawat yang memastikan keadaan Brina baik-baik aja dan memberikan apa yang Brina butuh. Katanya, karena Brina tinggal jauh dari keluarga selama merantau di luar kota, Dinar mau jadi yang paling bisa diandalkan oleh Brina.
Selain itu, banyak gestur-gestur sederhana Dinar yang membuat Brina merasa sangat dicintai. Seperti Dinar yang selalu menunggu Brina makan duluan saat mereka makan bersama dan dengan antusias menunggu reaksi Brina terhadap makanan itu, Dinar yang selalu siap sedia sandal jepit di mobilnya kalau-kalau Brina butuh karena terlalu capek pakai high heels sepulang kerja, Dinar yang diam-diam suka melihat keranjang Shopee Brina dan tau-tau beberapa barang di sana datang dua hari kemudian, Dinar yang tau Brina takut banget sama hujan berpetir dan selalu menemani Brina saat itu terjadi, juga Dinar yang melarang keras Brina naik transportasi umum termasuk ojek dan taksi online karena takut Brina kenapa-napa.
Untuk yang terakhir itu, Dinar bahkan sampai rela mengantar-jemput Brina nyaris setiap hari, walau dia kelelahan sepulang kerja sekali pun. Andai benar-benar nggak sempat mengantar-jemput Brina, Dinar sendiri yang akan memesankan taksi online untuk Brina supaya bisa melacak perjalanannya. Dan di sepanjang jalan, seringnya mereka teleponan atau video call walau nggak ngobrolin apa-apa. Tujuannya hanya Dinar ingin memastikan Brina selamat sampai tujuan.
Dan masih banyak lagi semua perhatian dan kebaikan Dinar yang Brina ingat selama mereka pacaran. Atas semua itu, gimana bisa Brina langsung menerima kalau Dinar bisa menyakitinya sampai begini? Itu sama sekali nggak pernah ada dalam perkiraan Brina selama ini.
Langit sudah gelap ketika Brina keluar dari gedung apartemen Dinar. Perasaannya benar-benar hampa, tapi otaknya terus memutar kata-kata yang diutarakan ibu Dinar padanya. Setiap mengingat kata demi kata itu, hati Brina rasanya tambah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Weton
RomanceGara-gara weton, Brina diputusin pacarnya. Gara-gara diputusin pacarnya, Brina patah hati berat dan nyaris nggak mau percaya cinta lagi. Tapi ternyata semesta baik hati, soalnya Brina nggak disuruh berlama-lama patah hati. Muncul Lingga, cowok spek...