Sebenarnya Brina memang sering beramah tamah dengan orang baru setiap kali ia berada dalam suatu perjalanan. Seringnya sih saat dia sedang ditugaskan untuk dinas ke luar kota yang kadang-kadang membuatnya harus pergi sendirian, atau duduk terpisah dari yang lain karena mereka nggak check in di waktu berdekatan.
Satu kali Brina pernah duduk di sebelah pasangan lansia etnis Tionghoa yang sangat ramah ketika dia dalam perjalanan ke Pontianak. Mereka mengajak Brina mengobrol sepanjang jalan hingga terus menawari Brina makanan yang dibawa si nenek di tas jinjingnya yang besar. Praktis, Brina pun merasa seperti punya kakek dan nenek lagi karena duduk bersama mereka. Pun mereka juga bilang kalau Brina mengingatkan mereka dengan cucunya.
Pernah juga Brina duduk bersebelahan dengan remaja putri yang baru pertama kali naik pesawat sendirian di perjalanan dari Palembang ke Jakarta. Melihat bagaimana remaja itu nampak gugup, Brina pun mengajaknya mengobrol sehingga bisa mengorek sedikit cerita darinya.
Ternyata, itu adalah pengalaman pertamanya naik pesawat dan dia terbang ke Jakarta karena mau menonton konser artis Korea idolanya. Dia bukan berasal dari keluarga yang kaya raya, sehingga untuk mencapai keinginannya itu, dia pun harus menabung selama dua tahun lamanya. Brina sampai kagum sendiri dan nggak berhenti mengobrol dengannya sampai mereka sampai di tujuan. Sebelum berpisah, anak itu bilang kalau Brina membuat pengalaman pertamanya naik pesawat jadi menyenangkan. Brina pun senang mendengarnya.
Dan masih ada banyak lagi orang-orang yang berinteraksi dengan Brina dalam perjalanannya menuju suatu tempat. Entah itu ketika dia naik pesawat, kereta, bahkan busway sekalipun. Tapi pertemuan dan interaksi itu hanya bertahan selama perjalanan itu aja.
Setelah mereka tiba di tempat tujuan dan berpisah menuju tempat dan urusan masing-masing, hanya sapaan selamat tinggal yang saling mereka tukar. Bukan sampai jumpa, karena memang nggak ada ekspektasi untuk bertemu lagi. Toh, bertukar nama pun seringnya enggak. Gimana bisa kita bertemu lagi dengan orang yang bahkan namanya aja kita nggak tau, kan?
Brina pikir eksistensi Lingga pun akan berakhir begitu. Jadi segilintir orang yang ditemuinya dalam suatu perjalanan dan setelahnya mereka akan kembali jadi orang asing. Kemudian Brina hanya bisa mengenang pertemuan dan semua interaksi mereka selama perjalanan belasan jam itu untuk kemudian dia ceritakan ke teman-temannya.
Tapi ternyata Brina salah. Lingga berbeda dan nggak sama dengan segelintir orang yang hanya akan dikenalnya sekali lewat.
Setelah Brina ketiduran di sisa perjalanan mereka menuju Dubai, ia dibangunkan oleh Lingga setengah jam sebelum mereka mendarat. Brina agak malu sih karena Lingga bilang butuh waktu lumayan lama untuk membangunkannya.
"Bener kan apa kata saya, kamu ngantuk berat sampai tidurnya nyenyak banget. Ileran lagi."
Dibilang begitu, Brina spontan mengelap sudut bibirnya, menyebabkan gelak tawa Lingga pecah. Rupanya Lingga cuma bercanda, padahal Brina betulan panik.
Brina juga agak merasa malu karena Lingga, orang yang baru dikenalnya dalam hitungan jam, sudah melihat muka bangun tidurnya yang menurut Brina nggak cukup presentable. Brina pun akhirnya menyempatkan diri untuk mencuci muka sebelum pesawat landing.
Mereka transit di Dubai selama tiga setengah jam. Sebelum berangkat, Brina sudah mencari tahu dulu apa yang harus dia lakukan selama transit nanti. Mulai dari proses apa saja yang akan dilaluinya, dokumen apa yang harus disiapkan, siapa yang harus dia datangi untuk bertanya jika ada yang nggak dia mengerti, bahkan Brina juga sampai mencari tahu seperti apa gambaran Dubai International Airport supaya dia tau harus apa dan kemana ketika butuh sesuatu.
Tapi semua hasil riset Brina itu nyatanya nggak dia gunakan sama sekali gara-gara kehadiran Lingga. Dari sebelum mereka turun pesawat, Lingga sudah banyak membantu Brina. Lelaki itu menjelaskan apa saja yang harus mereka lakukan saat transit, yang akhirnya dia tutup dengan berujar, "Pokoknya kamu nanti ikutin saya aja. Dijamin aman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Weton
RomanceGara-gara weton, Brina diputusin pacarnya. Gara-gara diputusin pacarnya, Brina patah hati berat dan nyaris nggak mau percaya cinta lagi. Tapi ternyata semesta baik hati, soalnya Brina nggak disuruh berlama-lama patah hati. Muncul Lingga, cowok spek...