"apakah aku boleh mencobanya?" Tanya Cavo penasaran.
Ia menatap mata bayi kecil yang terlelap dengan nyenyak. bagaimana bisa? tadi ia terbangun dan menangis sekarang? Tidur dengan sangat nyenyak.
dengan perlahan Cavo mengelus kepala bayi kecil yang bernama alan tersebut.
jika nama bayi ini adalah Alan dan nama ayah dari bayi ini Alvarez lalu Cavo? Apakah nama nya tetap sama walaupun jiwa dan raga nya berpindah? Hm memikirkan nya saja membuat Cavo jenuh.
TOKTOKTOK
"Masuk" printah Cavo yang kini masih betah menatap sang bayi.
"Permisi non, di bawah ada tuan besar Alvarez bersama mertua anda yaitu nyonya besar Velia" ucap Mesa dengan sopan di depan pintu.
"Hah? Mereka datang?" beo Cavo berbicara dengan mesa.
"Iya non" jawab mesa dengan sopan.
"Mesa stop pangil saya dengan nama embel embel nona pangil saja nama ku" suruh Cavo
"T-tapi Non, s-saya g-" ucapan Mesa terpotong lagi.
"Ini perintah" tegas Cavo
"Maaf saya lancang nona, saya pangil dengan sebutan mbak tidak apa?" Tanya Mesa dengan suara di pelankan
"Ah baiklah tidak apa apa"
"Biarkan mereka masuk Mesa, beritahu mereka bahwa diriku ada di kamar bersama Alan"
"Baik no- b-baik mbak" lalu Mesa keluar dengan wajah malu
"Haha ada ada saja"
5 menit berlalu....
TOKTOKTOK
"Masuk saja"
Setelah di perintahkan masuk olah Cavo, datang manusia asing lebih tepat nya Cavo tidak tau
"Hoho menantu ku, kenapa dirimu tidak ikut alvares? Apakah kalian berdua bertengkar? Dan hoho cucu ku sudah lahir" ucap wanita paruh baya dengan senang lalu menghampiri kedua anak dan ibu itu
"Ah mama" hanya itu yang bisa Cavo ucapkan
"Cavo, terima kasih telah memberi mama mu ini cucu yang ganteng, lihat lah kulit nya putih hidung nya mancung aduhh" ucap Velia dengan senang
Cavo terdiam, ia melirik ke salah satu pria yang ikut bersama Velia ini, yaitu mama mertua nya
'pasti ini yang nama nya Alvarez, aku harus ubah sikap aku, walau aku udah pindah jiwa dan raga ku'
"Varez? kenapa dirimu berdiam diri bagaikan patung disitu? Peluk dan cium lah istri mu ini, dan lihatlah anak mu ini sangat mirip dengan dirimu" ujar Velia dengan menggendong Alan
Tanpa Cavo sadari Alvarez berjalan menuju Cavo, dan tiba tiba
CUP
Satu kecupan lolos membuat Cavo salting , lalu laki laki yang bernama Alvarez itu berbisik di telinga ku
"Jangan terlalu bawa perasaan, ini hanya perintah dari mama ku" suara itu....sangat datar dan serak membuat Cavo mendatar kan muka nya
"Uekkkkkk uekkkkkk" tangisan Alan sukses membuat varez menjauh dari ku
"Cavo, apakah kamu sudah mencoba memberikan asi mu pada Alan?" Tanya Velia dengan pelan pelan
"B-belum maa"
"Kenapa belum? Cepat dirimu berikan asi buat cucu ku ini, jangan sampai ia sakit"
"T-tapi maa" ucap Cavo dengan tidak enak hati
"Coba saja tidak sakit" ujar Velia dengan nada menenangkan Cavo
"Baiklah"
Sedangkan varez hanya bisa menyimak obrolan Velia dan Cavo
"Sini biarkan mama yang membuka kancing baju mu itu" lalu Velia membuka kancing baju Cavo, dan terpampang jelas payudar4 Cavo yang terbilang cukup besar
Varez yang melihat itu tak membuang kan muka nya ia tetap melihat bayi nya yang sedang menyedot air susu mantan istri nya itu
"Ahh maa geli ah haha" ucap Cavo sambil tertawa
"Maklum nak, jika menyusui bayi seperti itu, kamu belum merasakan jika cucu ku ini sudah besar dan tumbuh gigi angkan lebih sakit dari pada ini jika dirimu menyusui nya lagi"
Cavo menatap Velia dengan mata yang berbinar, sebelum nya Cavo belum pernah merasakan kehangatannya seorang ibu akhir nya setelah Cavo pindah tubuh ia bisa merasakan kehangatannya seorang ibu, walaupun itu bukan ibunda asli nya
Tanpa Cavo sadari, keluar air mata yang turun dari mata, dan velia menyadari nya
"Nak, kenapa dirimu menangis" cemas Velia
"Ah ma enggak aku senang aku bisa melahirkan seorang bayi yang sangat mengemas kan" ucap Cavo berbohong
"Hoho menantu ku mama juga sangat berterima kasih dan bersyukur akhirnya mama mempunyai cucu"
"Varez sini kamu" perintah Velia
"hm" hanya itu yang keluar dari deheman varez
"Kau ini! Tidak ada rasa peduli nya pada anak! Datang datang bukannya menjenguk anak malah terdiam seperti Patung"
Varez hanya bisa menghempas napas nya
"Varez mama mau kamu dan Cavo serumah lagi, mama tidak mau jika mama terpisah lagi bersama baby boy ini" ucap Velia sambil memperagakan gerakan mencubit
"Tapi ma" bantah varez
"Ga ada tapi tapian"
Cavo yang melihat itu langsung jenuh seperti nonton drama saja, ntah keberanian dari mana
Akhirnya Cavo berbicara langsung dengan mertua nya dengan jujur, ia tidak mau mertua nya terus begini, apa kata orang? Jika seorang mantan istri masih tingal bersama suami nya?"Ma aku dan varez udah ga ada hubungan lagi ma, aku dan varez sudah resmi bercerai dengan anak mu ma dan aku pindah ke sini dikarenakan aku di pindahkan oleh varez ma" jelas Cavo
Velia yang mendengar itu merasa tak percaya.
"Varez apakah itu benar?" Velia menatap tajam varez
"Benar"
"Kau ini! Apa yang kurang dari istri mu ini?! Tidak mau tau! Kalian harus balikan lagi! Lagian kalian juga belum resmi kan bercerai?"
"Maa" malas varez
Lalu tanpa aba aba Velia keluar meninggalkan aku dan varez di kamar sendirian
Lalu varez menatap ku dengan amarah
"Jika bukan permintaan mama ku, aku tidak angkan mau kembali bersama mu lagi" Marah varez
"CK, Kau kira aku mau kembali bersama mu! Di dunia ini masih banyak lelaki yang ingin bersama ku!"
"Tetapi tidak dengan anak mu" poros varez
"Oh? Begitu kah? Kan diriku belum mencoba nya, jangan mengada Ngada! Kau keluar dari kamar ku!"
Lalu varez berjalan keluar dari kamar Cavo, lalu lelaki itu berbalik lagi
"Besok dirimu harus tingal bersama ku dan mama" ucap lelaki itu lalu lelaki itu meninggalkan Cavo dengan bayi yang sedang ia susui
"Ikut Dan tinggal bersama mereka? Tidak! Aku tidak mau Dan kenapa lelaki itu tidak ada rasa peduli pada anak nya ini? Lagian aku juga ga bakal datang ngapain juga aku dekat dekat dengan lelaki kulkas, mending aku kerja" Ucap Cavo sambil menahan kegelian yang ia rasakan, maklumi saja ini baru pertama kali ia menyusui seorang bayi
Bersambung.....
Guys kalau aku jadiin jihyo sebagai Cavo setuju ga? Sebenarnya aku mau jadiin Jennie buat peran si Cavo tapi kek duh gimana yaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Seorang Janda
Ciencia FicciónHey! Bagaimana jika dirimu di lahirkan kembali untuk hidup ke dua kali nya tetapi dirimu menempati jiwa wanita yang status nya seorang janda anak satu? Kejadian ini di alami oleh seorang gadis bernama Cavonira.