baby Alan 2

3.2K 137 8
                                    

"Bayi anda tidak bisa kami selamatkan"

DEG!!!

Seperti gempa di malam hari, Cavo mendengar itu rasa tidak percaya , baru beberapa waktu lalu ia berjanji angkan membesarkan kan anak nya tetapi? Tuhan berkehendak lain

"TIDAKK!!!!" tangis Cavo, Mesa pun ikut menangis, lalu mereka berdua menyusul ke ruangan yang telah menjadi saksi bisu peninggalan baby Alan

Baby Alan telah di tutup mengunakan selimut khas RS, Cavo menangis tersedu sedu melihat anak nya meninggal, walau Cavo bukan orang tua asli dari bayi ini, tetapi ia merasakan ikatan nya dan baby Alan terasa kuat

Cavo dan Mesa memeluk Alan "mba ikhlas  kan tuan kecil,  kita doakan semoga baby Alan tenang di alam sana"

Tiba tiba pintu terbuka, menampak kan  nenek lampir dan varez, Cavo menatap t mereka berdua lalu berjalan menghampiri nya

"Mau apa kalian kesin!!" Marah Cavo

"Kau!! Kau telah membuat cucu ku meninggal!!! Dasar tidak tau diri!! Ibu macam apa kau!!!" Velia pun tidak mau kalah, ia menarik rambut Cavo

Cavo meringis sakit akibat tenaga nenek lampir tersebut  udah tua masih punya tenaga "akhhh s-sakit!!" Cavo memegang rambut nya, varez yang melihat pertengkaran itu langsung menarik ibu nya

"Ma! Ini rumah sakit disini bukan buat berantem! Hargai anak ku ma!" Protes varez

Cavo yang mendengar kata 'anak ku' menyela ucapan varez
"Apa kata kau? Anak ku? Sejak kapan diri mu menganggap bahwa itu anak mu!" Marah cavo

"Sudah lah, aku tidak mau membuat keributan, aku hanya ingin melihat nya untuk terakhir kali nya" sendu varez

"TIDAK!! aku tidak mau" ucap Cavo menghalang telat varez, lihatlah nenek lampir itu ingin membuat kericuhan lagi, tetapi di halangi oleh varez

"Mba, biarkan tuan melihat baby al untuk terakhir kali nya mba, mau bagaimana pun ia adalah ayah nya"timpal Mesa

Cavo terdiam ia memikirkan apa yang di katakan oleh Mesa, lalu Cavo mengangguk pasrah dengan wajah menahan marah dan sedih

Lalu mereka berdua berjalan menuju ranjang bayi tersebut, tetapi nenek lampir itu menyengol bahu Cavo

"Shhh" ringis Cavo 'udah gila kali ya? Ga sadar diri banget tua Bangka' Cerocoh Cavo dalam hati

"Hoho cucu omaaa secepat itu kamu ninggalin Oma... Ini semua karna ibu mu yang tidak tau menahu tentang seorang bayi!!!" Di saat situasi seperti ini nenek lampir itu masih sempat memarahi Cavo, Cavo yang mendengar itu hanya bisa bersabar, ia harus menghormati almarhum anak nya

Sedangkan varez hanya mencium wajah baby al yang sudah pucat itu

******

Setelah pemakaman selesai, Cavo masih tetap di kuburan anak nya tersebut di dampingi oleh Mesa

"Mba..kita pulang yuk, ini udh sore ikhlas kan baby al, baby al pasti sedih lihat bunda nya seperti ini" ujar Mesa mengelus elus belakang punggung nya

"Hiksss Dede...maafin bunda belum bisa menjadi orang tua yang baik maafin bunda" tangis Cavo

"Mba...."

Cavo melirik Mesa, ia mengelap air mata nya lalu ia berdiri Mesa pun ikut berdiri

"Kita pulang mes" ajak Cavo si sambuti anggukkan oleh Mesa

*****

"Pak, ini ada berkas yang belum bapak tanda tangani" ucap sekretaris varez bernama Priska

Varez hanya termenung, ia masih mengingat ingat bagaimana ia bisa menampar wajah mantan istri nya itu, ia sadar bahwa ia sedang Mabuk tetapi ia tidak bisa mengontrol kan emosi nya
Ia berjanji, Jika ia tau siapa yang memberi nya minuman waktu itu, ia tidak angkan memaafkan nya

"Pak...."

"Keluar" ucap varez dengan wajah datar dan suara dingin nya

"Tapi pa-....." Belum sempat Priska berbicara varez berteriak

"KELUAR!!" Teriak varez masih dengan wajah datar nya

Priska mendengus kesal, bagaimana tidak? Ia belum pernah di perlakukan seperti ini

Di luar, Priska menghentakkan kaki nya, ia bercerocos di dalam lift, kebetulan di lift sedang kosong tidak ada orang

"Apasi varez begitu, masa gua di bentak begitu, apa jangan jangan karna anak nya yang meninggal itu? Tapi bagus deh jadi salah satu keluarga nya meninggal, sekarang tingal 2 orang lagi yang angkan ku bunuh dengan tangan ku sendiri, varez hanya milik ku seorang, hanya SEORANG!" Ucap Priska dengan wajah smirik menghiasi bibir nya

*****

"Mba? Mba mau kemana lagi mba? Kok siap siap lagi? Mau lanjutin pergi nya ya mba? Tapi kan.. baby al belum genap 2 hari mba..." Ujar Mesa dengan nada rendah

Cavo hanya bisa menghela nafas nya "mes, mba mau kita memulai hidup kita dengan suasana baru mes mba ga mau setres karna kehilangan anak" Hela Cavo yang sibuk membereskan baju nya yang masih ketinggalan di lemari

"Mba...aku juga mau nya gitu tapi kita ga boleh begitu mba"

Cavo menghela nafas nya "mes....."

Mesa pun menghela nafas nya, ia tidak bisa terlalu menuruti opini nya

****

Setelah membereskan baju baju nya, Cavo pun berjalan menuju pintu membawa kan baju nya, sebelum membuka pintu ia mengucapkan salam terakhir kali nya untuk rumah ini

"Selamat tinggal rumah....aku harap semoga rumah ini menjadi kenangan yang paling terindah di dalam hidup ku"

Lalu Cavo dan Mesa membuka pintu tersebut, lagi dan lagi di ambang pintu nampak Alvarez sedang berdiri di ambang pintu, ia menatap Cavo dengan mata yang sulit di artikan

"Mau kemana" tanya varez

"Memulai hidup baru" sela Mesa

Varez menatap Mesa dengan mengerutkan keningnya
"Mau kemana" tanya nya sekali lagi

"Memulai hidup baru" kali ini bukan Mesa yg berbicara tetapi Cavo lah yang berbicara

"Memulai hidup baru? Apakah dirimu angkan menikah lagi? Tapi anak kita baru saja meninggal Cavo..." Sendu varez

"Aku tidak seperti mu TUAN ALVAREZ, memulai hidup baru bukan hanya untuk sebutan 'menikah' tetapi memulai hidup dengan aman dan damai dan terlepas dari genggaman mu"

Lalu Cavo dan Mesa pun berjalan lagi, tetapi di halangi oleh varez

"Tunggu, bolehkah aku ikut?"

Mesa mengerutkan keningnya, Cavo pun ikut mengerutkan keningnya "apakah tidak puas dirimu menampar diriku? Dan sekarang dirimu angkan ikut bersama ku? Haha tidak semudah itu" tegas cavo dengan menaikkan sebelah bibir nya

"Cavo...aku bisa jela-"

"Aku tidak butuh penjelasan mu, itu hanya omong kosong mu dan kau! Pergi dari hadapan ku!!"

Lalu Cavo dan Mesa pun bergegas pergi ke mobil yang sudah tersedia untuk mengantarkan mereka pergi

Setelah mobil itu meninggal kan varez, varez mengubungi seseorang lewat telfon

"Ikuti mobil itu, dan beritahu aku di mana ia memulai hidup baru nya"

******

Ashiappp cuy, aku belum nampakin peran Chris dengan Celo yaa, tapi nanti itu mah masih kejutan maaf yee udh bikin baby Alan meningoy😥dan si Cavo pergi tapi tenang aja cuy! Nanti nya si Cavo bakal ketemu dengan cogan😍 dan si Priska itu dia peran nya antagonis yak! Tadi kata Priska dia mau bunuh 2 orang lagi? Tapi siapa🧐ada yang tau? Pasti tau dong

Oh ya ai ai! Aku mau bilang aku kalau lambat update Kouta aku ga ada! Jadi kalau aku ga ada Kouta kerjaan ku cuma ya gini cuma nulis, itu pun kalau pekerjaan aku di rumah bantu bantu Mak saye udah selesai 🗿

Pesona Seorang JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang