baby alan 1

3.8K 161 11
                                    


"Mes kita pindah aja"

Mesa heran sekaligus kaget melihat sikap nona nya ini sekaligus mba nya ini semenjak pulang dari rumah mantan ibu mertua nya, berbeda sekali sebelum masuk ke rumah tersebut

"Mba mau pindah kemana emang?" Timpal Mesa, ia tidak ingin banyak bicara Mesa berpikir mungkin nona nya ini sedang ada masalah dan tidak mau cerita

"Maaf sudah menganggu nona, kita sudah sampai di rumah" sela mang supir tersebut

Lalu Cavo dan Mesa keluar dari mobil tersebut, Cavo keluar mengendong alan agar tidak terbangun, tidak mungkin ia menaruh nya di kereta dorong

"Mes, biarin aja barang nya di situ, nanti biar mba yang cari pembantu buat nambah nambah bantu"

Mesa mengangguk "iya mba"

Lalu mereka berdua memasuki rumah tersebut, di dalam rumah, Cavo memasuki kamar nya, lalu meletakkan alan ke ranjang, setelah meletakkan Alan ia kepikiran ucapan Velia, 
"Jadi dia berpura pura baik hanya karna anak ku?" Geram cavo

"Mungkin jalan terbaik ku, aku harus menghindari orang orang yang pemilik tubuh ini kenal, aku tidak mau jika aku dan anak ku menjadi imbas nya"

******

Cavo masih di dalam kamar nya, ia sedang memberes beres baju baju nya dan baju baby al, untuk pindah, ia belum memikirkan kemana ia angkan pindah

"Mungkin kah aku pergi ke luar negeri? Ah haha tidak tidak.... Itu terlalu jauh, tapi...jauh jauh lebih bagus"

"Baiklah, angkan ku utus kan"  setelah mengatakan itu ia menaruh koper yang telah ia isi dengan pakaian pakaian ia dan baby al

*****

Cavo berjalan ke kamar Mesa, dia mengetuk pintu kamar Mesa

Tok tok tok

"Mesa, mba masuk"

Mesa yang mendengar suara tersebut membiarkan nya masuk

Ceklekkk

Cavo melihat Mesa juga sedang mengemas ngemas baju nya, tetapi Mesa sedang memegang satu benda yang Cavo duga itu adalah foto

Cavo berjalan ke arah mesa "mes...itu ayah dan ibu mu ya" tanya ku menatap nanar foto tersebut

"I-iya mbaa aku rindu dengan nyak dan babe mba hiks...." Hisak tangis muncul dari Mesa, ia memeluk Cavo

"Mesa...kalau kamu rindu kamu bisa melepaskan rindu kamu, mba bakal libur kan kamu biar kamu bisa pulang ke kampung" ucap ku menenangkan Mesa

"Hikss huaaaaaa mba, hatur nuhun mbaa, aku udah ngangep mba udah kayak saudara ku mba, mba selalu ada di sampingku" tangis Mesa masih memeluk Cavo

"Mesa...mba juga udah ngangap kamu seperti adik mba sendiri" semenjak Cavo tingal di tubuh wanita ini, ia merasakan ia seperti berubah menjadi lebih baik dari sebelum nya, ia masih mengingat bagaimana ia di paksa oleh teman teman nya meminum alkohol dengan kadar tinggi apalagi ia di kejar oleh orang orang yang tidak ia kenali dan berakhir di tubuh wanita ini

Mesa melepaskan pelukannya"hiks.. mba...mba jadi toh nyari pembantu lagi?"

Cavo menatap Mesa "untuk saat ini mba tidak jadi, oh ya barang barang tadi sudah ada yang ngantar ke rumah mes kamu tenang aja"

Mesa mengelap kan mata nya "hikss mba, makasih mba" tangis Mesa lagi

Cavo mengerutkan keningnya nya "Mesa? Kamu kenapa? Udah jangan nangis lagi ih udah besar jangan cengeng nanti cantik nya hilang"

Mesa mengentikan tangis nya seperti anak kecil yang sudah di berikan permen, "mba aku makasih sama mba karna mba engga nyari pembantu lain, aku takut...."

Pesona Seorang JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang