Nice Man Like You
*****Menjadi ibu rumah tangga paling produktif, atau berusaha untuk terlihat demikian, Han So Hee penerima cinta tak mengenal batas dari Keluarga Kim mulai menyibukkan dirinya menata meja makan untuk makan malam mereka.
Wanita itu menatap bangga atas hasil kerja keras yang kini menghias meja dengan aroma surga dari masakannya.
Lalu ia menyentuh-nyentuh layar ponsel untuk menangkap beberapa potret masakan itu, dan diabadikannya ke media sosial sembari menunggu Kim Bum turun dari ruang belajar pria itu dan bergabung bersamanya.
Tidak sampai mengunggah 2 menit, So Hee sudah diserang komentar panjang lebar dari Nyonya Kim berupa pujian atas masakannya. Segera senyum lebar wanita itu terlukis indah, kemudian komentar itu di susul oleh milik sang ibu dengan pujian yang baru.
Berlipat ganda sudah kebanggaan So Hee atas dirinya, bahwa ternyata dia bisa bertahan atas hidupnya yang pelik jika ia memilih untuk menghadapi dan menjalaninya.
Banyak orang dibelakangnya yang mencintainya, dia bisa hidup untuk mereka, dan jauh lebih penting daripada mengasihani diri atas apa yang pernah terjadi pada hidupnya.
Tidak sampai 7 menit menggunakan ponsel, So Hee mendengar langkah kaki mendekat di mulut pintu dapur.
Sempat berjaga-jaga bahwa itu bukan Kim Bum, namun relungnya segera bernapas lega setelah memastikan itu memang Kim Bum yang menatap bangga pada masakan dan tatanan wanita itu di atas meja.
"Terimakasih sudah memasak semua ini", ucap Kim Bum tulus, "Oh my God, mereka terlihat enak", lanjutnya yang segera diisyaratkan So Hee untuk duduk, kemudian wanita itu meletakkan ponselnya yang masih hidup di atas meja, sembari ia menyendoki makan malam untuk Kim Bum.
"Thank you...", ujar Kim Bum mendapatkan pelayanan penuh dari sang istri yang memang sangat berbakat dalam hal mengurus rumah tangga. Tidak heran wanita ini menjadi idola di rumah mereka.
Namun sepi ruang makan sejenak membuat Kim Bum menatap, "biar aku yang memanggil mereka" tukas Kim Bum yang bermaksud memanggil Min Ho dan So Eun untuk bergabung.
"Kau yakin So Eun akan bergabung?" Tanya So Hee serius, dan sempat membuat Kim Bum menatapnya bingung, "maksudku, aku tak yakin dia akan bergabung jika ada aku di sini", lanjutnya menjelaskan di saat yang sama ketika ponselnya menyala, pertanda panggilan masuk.
"Setidaknya kita harus mengajak mereka. Ikut atau tidak, biar mereka yang memutuskan", jawab Kim Bum dengan bijak. Tak ingin mengulang-ulang di saat sang ibu yang memiliki kendali, dan akan ada ketimpangan di keluarga mereka, yang mengotak-ngotakkan siapa yang boleh ikut, siapa yang tidak.
"Atau kau bisa mengajaknya langsung", tukas Kim Bum mengisyaratkan kepada pemanggil di ponsel So Hee yang merupakan kontak bernama Min Ho. Seketika membuat jantung So Hee bekerja lebih cepat dan berdoa di dalam hati agar ponsel itu segera redup.