The Bonding
*****Pada pagi kota Seoul yang tercekam gulita, di sana sayup masih mendayu dalam buaian. Sang fajar tergegas merangkak, menyusuri dedaunan kering hingga setiap pekarangan, juga rumah Keluarga Kim.
Rumah yang masih sepi dari aktivitas, juga orang-orang di dalamnya masih sibuk menyusuri mimpi. Namun tidak dengan Han So Hee. Menantu sekaligus ibu rumah tangga panutan itu sudah terjaga sejak jam 05.00 pagi, sibuk pada urusan rumah juga dengan dapurnya.
Melewati 90 menit dengan semua itu, So Hee sudah duduk manis di ruang makan. Menikmati segelas teh, sekaligus menggunakan iPad nya di atas meja, menggambar-gambar desain busana di dalamnya sembari menunggu Kim Bum selesai bersiap untuk bekerja, kemudian turun untuk sarapan bersama.
Fokus pada gambarnya, wanita itu tak menyadari seseorang yang sudah menyusun strategi semalaman suntuk untuk mencuri pertunjukan ibu rumah tangga terbaik pagi miliknya, dan kini seseorang itu sedang menuruni anak tangga menuju dapur sepagi itu untuk pertama kalinya selama ia tinggal di sana.
Dia adalah So Eun. Wanita dengan stelan dress formal berwana peach itu juga mencepol tinggi rambutnya. Tak lupa mencuri pandang pada jam di tangannya. Mengira-ngira berapa lama lagi orang yang tersisa di sana, untuk turun dan menemukannya sok sibuk di dapur, seperti yang selama ini dilakukan So Hee.
Sampai di mulut pintu dapur, So Eun bisa melihat seluruh urusan di sana telah selesai. Dia akan di sana, dan membuat orang-orang berpikir bahwa ia juga ikut melakukan pekerjaan itu, dan masih harus berangkat kerja sepagi ini.
Oh betapa hebatnya wanita seperti So Eun. Ketika ia harus berperan ganda, menjadi ibu rumah tangga, juga berkarir sekaligus mencari nafkah.
Wanita itu tersenyum licik ke arah So Hee yang masih fokus dan tak menyadari kehadirannya. Berjalan pelan menuju lemari penyimpan gelas di dapur, mendapatkan beberapa gelas keramik dari sana. Lalu berakhir meramu kopi hitam pada coffee maker beberapa saat.
Menuangkannya ke dalam 3 wadah keramik di atas meja. Berlama-lama di sana sampai seseorang yang diduganya akan datang menghampiri mereka.
Dari beberapa yang sengaja ditunggu So Eun untuk datang, Kim Bum adalah orang pertama yang menghampiri dapur. Pria yang berjalan santai itu menenteng tas kerja, juga ponsel di tangannya.
Lalu berhenti tiba-tiba, saat Kim Bum harus terheran di mulut pintu dapur melihat siapa yang berdiri di depan coffee maker, menyeduh kopi dan sudah berpakaian kerjanya.
"Morning....", sapanya masih dengan reaksi terkejut saat duduk di kursi, "morning", jawab So Hee tersenyum saat menoleh kepada Kim Bum.
"Morning...."
"Jesus!!!!..." So Hee memekik mendengar balasan lain di belakangnya untuk Kim Bum. Kemudian menoleh dan amat terkejut dengan yang dilihatnya di sana sok sibuk, dan kini berjalan ke arah meja.