The First Kiss

248 4 0
                                    

Ciuman pertama setelah sekian ketegangan dilalui So Eun, dan kali pertama melihat Kim Bum merasakan hal yang sama. Kehilangan kendali untuk melawan semua pesona Kim Bum yang terus menumpuk, juga mukin lelah berpura-pura harus selalu mendukung apa yang pria itu rencanakan untuk mendapatkan hati So Hee.

So Eun dan segala kegilaannya memimpin hasrat mereka, lupa bahwa pria yang ada dalam dekapannya seharusnya menjadi salah satu pria di dunia yang paling penting untuk tidak diciumnya, terutama jika dalam urusan ketegangan seksual yang ada pada So Eun saat ini.

Beberapa saat ciuman itu bertahan, sekalipun tidak membalas, Kim Bum juga tidak menyudahinya atau bahkan menolak So Eun melakukannya adalah alasan mengapa ciuman itu semakin panjang.

Sampai kemudian suara-suara di dalam butik itu mengganggu, memaksa So Eun sedikit membuka mata yang menariknya dalam kesadaran ketika melihat penampakan dirinya melalui cermin yang berjinjit, mendekap erat leher Kim Bum, serta mencium pria itu dalam.

Oh dia pasti sudah gila..

Bersamaan mereka menjauh dengan napas mereka yang sedikit berlomba.

"Oh Lord....", tukas So Eun tidak percaya atas tindakannya, "maafkan aku. Aku tidak seharusnya...", lanjutnya canggung dengan tatapan menyesal kepada Kim Bum.

Kim Bum tak langsung menjawab, ia juga perlu waktu untuk menormalkan jalan napasnya yang berlomba, juga aliran darahnya yang memanas, serta kedua lututnya yang melemas menyadari bahwa ia juga merasakan ketegangan seksual yang sama kepada So Eun, dan sebetapa pentingnya itu untuk tidak. Dan mereka berdua, terutama So Eun telah melanggar batasan itu.

"Heii, aku sungguh minta maaf", ulang So Eun melihat reaksi Kim Bum yang memaksa senyuman, sekalipun tidak mampu menutupi ekspresi bahwa tindakan itu sangat disayangkan. Dan seharusnya So Eun tidak demikian.

"Kita tidak seharusnya..."

"Ya, aku tahu. Aku salah..." potong So Eun sangat menyesal. Terutama saat ia melihat raut Kim Bum yang jelas menahan sesuatu untuk dikatakan, dan tak ingin kata-kata itu menyinggung perasaan So Eun.

Merasakan canggung, dan bingung sekaligus, Kim Bum berdehem berat. Pria itu jelas menunjukkan emosi yang ia rasakan saat ini. Semua ini terlalu tiba-tiba, dan Kim Bum sendiri tidak mampu mengartikan dan mengapa So Eun melakukan itu.

"Tadi itu tindakan yang sangat disayangkan, So Eun", tukas Kim Bum setelah pria itu mendapatkan seluruh kesadarannya dan menyadari betapa salahnya tindakan itu bagi situasi mereka.

"Dan kau harus memastikan itu tidak terjadi lagi jika kau masih ingin kita bisa berteman baik seperti biasa", lanjut Kim Bum mempertegas.

"Ya, aku tahu. Aku salah"

Kim Bum menghela napas panjang, menutup mata beberapa saat, lalu membungkukkan tubuh dengan kedua tangan yang menumpu lututnya. Tidak cukup mengangkat dosa yang ada pada pikirannya dan benar-benar mengutuk apa yang ia dan So Eun lakukan, terutama dirinya sendiri yang beberapa saat lalu harus mengakui bahwa ia juga tidak berusaha keras menghindari tindakan So Eun.

So Eun mengangkat tangan, "hei...", Panggilnya takut-takut menyentuh punggung Kim Bum, "maafkan aku, dan...."

"Mengapa kau melakukan itu?" Potong Kim Bum yang tiba-tiba membuka mata, menghentikan gerak tangan So Eun untuk menyentuh punggungnya.

DEVIL IN A DRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang