Butterfly Feelings

240 20 2
                                    

Butterfly Feelings*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butterfly Feelings
*****

Piringan matahari hampir lenyap di tepi langit, surya itu bersiap untuk tenggelam dan segera menjemput mesra ketenangan malam.

Lagit berusaha meneguk cahaya dalam-dalam berupa lembayung indah yang tampak kekuningan, gradasi warna yang menghias itu menemani angin yang meniup daun telinga Kim So Eun dalam mobil, dengan kaca yang ia biarkan terbuka.

Karya Tuhan di langit membuat So Eun terkagum, menikmati keindahannya sambil mengendarai mobil keabuannya setelah seharian ia banting tulang pada pekerjaannya.

Suara merdu John Lennon dengan lagu Woman menemani perjalanan pulangnya dan diikutinya dengan bersandung.

Satu hari terasa begitu melelahkan, dan seperti biasa pulang justru membuatnya lebih lagi, karena yang ia siksa tidak hanya fisik dan otaknya, tapi juga mentalnya.

Min Ho pun tidak lagi menjadi alasan bersemangat pulang seperti sebelumnya-sebelumnya. Pria itu tidak pernah memberinya ruang untuk bisa sedikit melangkah ke arahnya, dan enggan membuka pintu bagi So Eun jika ingin pernikahan mereka berjalan baik.

Lalu semua situasi pria itu sangat terdukung oleh semua hal dan semua orang. Terutama Nyonya Choi, sepulangnya ia pada segala urusannya yang So Eun sendiri tidak peduli.

Yang sudah pasti kepulangan wanita itu dari perjalanannya membuat So Eun menjadi lebih jauh dari Min Ho, dan tentu sengsara secara batin melihatnya kembali membuat sekat-sekat antara keluarganya dengan So Eun.

Kepala So Eun sedang dipenuhi sejuta beban, terutama hasil dari yang ia usahakan tidak pernah membuahkan apa-apa. Dia terhambat pada situasi yang membuanya pusing, bahwa tak lama lagi, jika dia tetap demikian, maka semua orang akan bertanya-tanya.

Belakangan So Eun banyak sendirian lebih dari biasanya di rumah itu. Kim Bum satu-satunya orang yang menganggapnya di rumah itu juga terlihat lebih sibuk.

Sepulang pekerja, satu minggu terakhir So Eun menyadari bahwa pria itu tidak punya waktu luang lagi untuk sekedar bercerita dan menyapanya.

Siang sibuk bekerja, dan juga tak pernah sempat untuk segelas kopi. Kemudian sepulang bekerja, So Eun juga tidak menemukan pria itu lagi di rumah. Seperti pergi untuk sesuatu, yang So Eun tidak ketahui melakukan apa, yang pasti dengan Han So Hee.

Lalu suaminya yang luar biasa selalu pulang saat So Eun sudah tidur, dengan sengaja untuk membuatnya tidak terlibat banyak dengan So Eun, dan rupanya itu berhasil saat So Eun mulai muak untuk memaksanya tetap tinggal, dengan gaya sok paling diinginkan pria sialan itu.

Kesepian, tentu saja. Itu sangat, teman So Eun hanya Kim Bum. Dan pria itu sedang sibuk dengan istri kesayangan, apa posisi So Eun yang kuat untuk membuat pria itu tetap di rumah dan punya waktu duduk, berbicara seperti biasa setidaknya sampai segelas kopi mereka habis.

DEVIL IN A DRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang