Become a Friend
*****Membongkar masa lalu itu dengan sengaja, di waktu yang dianggapnya tepat. Atau penjelasan ini tidak akan siap sampai mereka tiba di rumah, "dan mungkin mereka masih saling mencintai", lanjut So Eun sambil menoleh kepada Kim Bum yang tidak memberikan reaksi keterkejutan luar biasa seperti yang ia harapkan.
Seketika Kim Bum terdiam, memutar otak kembali.
Sampai kemudian pria itu menganguk, "baiklah, itu kabar yang sangat mengejutkan", tukasnya yang justru membuat So Eun lebih terkejut pada reaksi sialannya yang nampak tak terkejut seperti yang dikatakan pria itu.
"Baiklah, itu kabar yang sangat mengejutkan?" Ulang So Eun menggunakan nada bicara Kim Bum sebelumnya, "ayolah, kau pasti bercanda", lanjutnya tak percaya.
Kemudian So Eun menatap Kim Bum dengan selidik, melihat reaksi dan ekspresi pria itu, bahkan tidak mengajukan pertanyaan apapun sebagai respon keterkejutan.
"Kau sudah tahu?" Ujar So Eun memperjelas, dan diamnya Kim Bum akan pertanyaannya tetap menjawab sejuta dugaan di kepala So Eun.
Ya, Kim Bum sudah tahu, dan pria bisa setenang sekarang?
"Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya So Eun beruntun dengan ekspresi yang masih tercengang.
"So Hee memberitahuku"
So Eun kembali memutar mata, "kau tahu, dan kau setenang ini?"
"Semua orang punya masa lalu", jawab Kim Bum santai dan kali ini ketenangan pria ini benar-benar membuat So Eun muak.
"Menurutmu mengapa dia memberitahumu?"
"Ayolah So Eun, pernikahan harus dimulai dengan kejujuran. Dan itu yang kami lakukan"
"Lalu apa yang membuatmu berpikir bahwa mereka sudah tidak saling mencintai?"
Kim Bum memutar mata atas pertanyaan menggelikan itu, "kau tidak akan hamil", balasnya asal.
"Kau bisa hamil tanpa cinta, idiot", balas So Eun kesal dan kehabisan kata mendengar jawab Kim Bum.
"Apa itu artinya kau bisa tidur dengan seseorang yang tidak kau suka?"
Oh astaga, tiba-tiba saja Kim Bum menyerang So Eun dengan topik mengerikan yang seharusnya tak normal dibahas ipar dengan cara itu. Namun So Eun diam, tak menjawab pertanyaan itu yang kemudian ditanggapi Kim Bum dengan mengangguk.
"Kurasa kita sama" jawab Kim Bum santai yang kemudian menoleh ke arah So Eun kembali, "aku punya keyakinan tentang cinta. Aku tidak akan memberikan tubuhku kepada seseorang tanpa hatiku", lanjut Kim Bum mempertegas bahwa ia hanya bisa tidur dengan seseorang yang mendapatkan hatinya juga sekaligus.
Menjawab dengan begitu cepat yang pasti membuat So Eun ingin membunuh keyakinan positif pria ini yang terlalu naif.
"Sialan", umpat So Eun melihat situasi ini menjadi semakin buruk, melihat Kim Bum merasa tidak terancam sama sekali dengan kenyataan itu.