BAB 16 - Jadian?

1.1K 77 2
                                    

Xin chào!

Haloo Cilor, apa kabar kalian? Kangen tydak sm akuu??

Semoga hari kalian baik dan cerah setiap harinya yaaa ✨

Jangan lupa follow akun authornya dulu biar makin sering updatenyaa hehee 🎉

~Hepi Reading~

Ayara melajukan motor yang tengah ia pinjam dari Ezra dengan kecepatan yang tinggi.

Walaupun terlihat blak-blakan dan tidak punya sim, tapi Ayara mampu membawa motor yang terbilang besar itu.

"Lo di mana sih Can?" Gumamnya

Setelah kejadian tadi sore di tempat pecel lele, Rafad menghilang selama kurang lebih dua jam.

Ayara sudah berkeliling mencarinya, ke danau yang pernah mereka kunjungi hingga tempat-tempat yang sering mereka datangi tapi tak ada Rafad di manapun.

Ayara kini kebingungan, ia berkeliling tanpa arah berusaha mencari ide dan mengingat-ingat tempat apa yang sering Rafad kunjungi.

Sebelum akhirnya ponselnya bergetar, Ayara menepikan motornya pada sisi jalanan yang terlihat sepi itu. Ia mengambil ponsel dalam saku celananya lalu melihat ada kontak Elfatir menghubunginya.

"Halo El," Ayara menyapa terlebih dahulu

"Ra, Rafad udah ketemu?" Tanya Elfatir dari sebrang sana

"Belum El, gue udah cari ke tempat-tempat yang gue tau tapi gak ada dia di sana." Jawab Ayara sembari menghembuskan nafas lelah

"Lo balik dulu aja Ra, istirahatin tubuh lo. Lo pasti capek, biar Rafad gue yang urus." Usul Elfatir

"Gak bisa El, ini salah gue. Gue terlalu egois tadi sampe bikin dia marah," Balas Ayara

"Lo gak Egois Ra, mungkin emang Rafad juga lagi gak enak mood makannya marah." Kata Elfatir

"Bener tuh Ay-ay! Si Erlang emang kekanak-kanakan makannya begitu. Gausah dicariin Ay nanti juga balik lagi tu anak, lo pulang aja bobo manja sama gue. Nanti gue beliin makanan yang buanyak!" Seru Langit, lelaki itu tertawa terbahak-bahak ketika mengucapkan kalimat keramat miliknya

Namun setelah itu, terdengar ringisan dari sebrang sana. Itu Langit yang tengah mendapat cubitan mematikan dari Dylan.

"Aw-aw sakit anjing!" Sentaknya

"Cebok dulu lo yang bener, baru gombalin Yaya." Cetus Dylan

"Heleh! Lo juga sama aja Lan!" Balas Langit

"Jangan sama-samain gue sama bajingan kayak lo." Ucap Dylan

"Lah buktinya, lo manggil Ayara Yaya, lo pikir nama bapaknya Yayan?!" Bentak Langit tak terima

"Terserah gue mau manggil dia apa, lo boti mending diem daripada gue ancurin si siti." Kecam Dylan

"Gak asik lo! Ngancem bisanya." Protes Langit

"Udah, gue tutup dulu ya El. Gue mau nyari Rafad lagi," Kata Ayara sembari terkekeh

"Lo mau nyari kemana lagi Ra?" Tanya Elfatir

Ayara berpikir sejenak, ia juga bingung harus mencari ke mana lagi. Namun, ia teringat akan suatu tempat.

"Gue tau Rafad di mana, gue tutup dulu ya El." Ucap Ayara lalu menutup sambungan telepon

The Two Worlds He CreatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang