BAB 19 - Pengakuan

997 64 0
                                    

Czesc!

Ayo kita lanjutkan lagi cerita ini, ada yang menunggu? Aku harap sih ada ya hehehe.

Sesuai kataku di bab kemarin, tiga bab kedepan akan membahas konfliknya Revolver terlebih dahulu ya Lor.

Jangan lupa follow akun authornya dulu ya biar makin semangat niee

~Hepi Reading~

"Kagak bisa diem bat lo!"

Rasendriya tertawa ketika Arthur kesal dengan tingkah lakunya. Mereka kini tengah berada di kantin sekolah yang lumayan ramai.

"Sumpah Sen, kayaknya kantin ini berisik cuman gara-gara lo doang." Celetuk Leon

"Daripada sepi kayak hati, mending gue ramein." Balas Rasendriya

Rasendriya menaikkan sebelah kakinya ke atas kursi. "Btw, Zio sama si Bumi ada masalah apa sih? Perasaan dari beberapa hari lalu mereka diem-dieman mulu." Sambungnya

"Tanya aja sama orangnya." Balas Arthur

"Gak asik lo!" Hardik Rasendriya

Mereka diam untuk sejenak, tidak ada topik yang bisa dibicarakan saat ini. Namun, seorang siswa berlari ke arah mereka dengan tergesa-gesa dan panik.

"Bang Le! Bang, gawat bang!" Siswa itu menghampiri Leon sembari terengah-engah

"Ngapa lo? Dikejar setan?" Tanya Leon heran

"Awas jangan lari-lari mulu, kencing di celana ntar lu." Ledek Rasendriya sembari memakan pisang goreng yang tersedia di atas meja

"Zio ama Bumi berantem bang! Di lapangan noh." Kata siswa tersebut membuat Leon berdiri seketika

"Yang bener lo," Ucap Leon sembari mengerutkan keningnya

"Bener bang, sumpah dah! Kalau gue boong, lo boleh pelorotin celana gue." Balas siswa itu, raut wajahnya terlihat serius dengan apa yang ia katakan

Leon tidak banyak omong, ia berlari kencang ke arah lapangan sekolah, sudah lumayan banyak siswa-siswi yang menonton perdebatan antara Zio dan Bumi.

Tentu itu akan menjadi adegan yang menarik, sangat jarang mereka melihat kedua anggota Revolver itu bertengkar bahkan bisa dibilang hampir tidak pernah.

Leon menerobos barisan murid yang menghalanginya, ia sampai di tengah-tengah lapangan atau lebih tepatnya di samping Zio dan Bumi.

"Apa-apaan lo berdua?!" Sarkas Leon

Leon mendorong Zio dan Bumi ke sisi mereka masing-masing dengan kasar. "Sinting lo berdua? Apa tolol? Berantem di depan satu Pandawa, gak punya rasa malu?!" Sambungnya

"Gue gak bakal kayak gini kalau dia gak mulai duluan." Ucap Zio penuh penekanan sembari menunjuk ke arah Bumi

"Lo yang mulai!" Sentak Bumi

"Lo sendiri yang bikin gue emosi, sialan!" Balas Zio membentak

"Bacot! Maju lo!" Bumi sudah memasang kuda-kudanya dan siap memberikan satu pukulan kepada Zio sebelum lelaki itu menangkisnya

"Setan lo Bu!"

Bugh!

Zio memukul keras rahang Bumi membuat lelaki itu tersungkur ke belakang.

Bugh!

Kini, giliran Bumi yang membalas. Ia melakukan hal yang sama terhadap Zio.

"Yo! Bum!" Leon melerai mereka

The Two Worlds He CreatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang