BAB 13 - Cinta dari Laut

1.3K 88 1
                                    

Aloha!

Hayyi Ciloorr, jangan lupa votenya untuk bab kali ini yaa??

Sesuai janjiku di bab kemaren, kali ini aku bakalan bikin sesuatu yang spesial untuk pendukung kapal Aya-Laut.

Btww aku belum punya nama untuk kapal ini, yuk kasih ide kalian ke aku.

Siniii lihat movie clipnya cerita inii, jangan lupa di like ya!

Okee dehhh

~Hepi Reading~

Tuk Tuk Tuk

"Aya, bangun nak."

Ayara membuka matanya perlahan, ia mendengar pintu kamarnya di ketuk dari luar.

Ayara terbangun lalu meregangkan otot-otot tubuhnya, ia diam sejenak sebelum akhirnya membuka pintu.

Terlihat Aura tengah berdiri di depan pintu.

"Kenapa Mammu? Kok tumben bangunin Aya?" Tanya Ayara

"Hari ini Mammu dan Pappu mau nganterin kamu ke sekolah sayang, sama kak Leon juga. Jadi cepetan siap-siap, takutnya telat." Ujar Aura

Kedua alis Ayara terangkat, ia terdiam dengan heran sebelum akhirnya tersenyum kecut.

Ia tidak pernah sekalipun diantar oleh Aura maupun Cakra selama berada di dunia novel ini. Tapi sekarang, setelah Aura berujar demikian, hatinya terasa sedih.

Ia teringat dengan ibunya di dunia nyata, mengingat jika sudah lama ibunya tak pernah mengantarnya ke sekolah.

"Loh, kenapa diem nak? Yuk siap-siap dulu." Celetuk Aura

Ayara tersadar dari lamunannya, ia kembali tersenyum lalu mengangguk antusias.

"Yaudah, Aya siap-siap dulu ya Mammu." Kata Ayara

Aura balik mengangguk. "Mammu tunggu di bawah ya nak,"

Ayara mengiakan, setelah Aura menjauh dari kamarnya barulah ia menutup pintu kamar. Ayara segera bersiap-siap, ia memakai seragamnya yang sudah rapih serta wangi.

Kini, Ayara, Aura, Cakra serta Leon telah berada di mobil milik Cakra. Cakra serta Aura berada di kursi depan sebagai Cakra yang menjadi pengemudi.

Sedangkan Ayara dan Leon berada di kursi belakang dengan mata yang sama-sama menatap ponsel.

Keduanya tidak mengobrol maupun menyampaikan sepatah kata satu sama lain, Aura dan Cakra sesekali mengajak mereka mengobrol namun keduanya sama sekali tidak berbalas obrolan dan memilih menyibukkan diri mereka sendiri.

Pertengkaran mereka sangat ketara sehingga Aura serta Cakra merasa terheran.

"Kalian sedang ada masalah nak? Kok gak ngomong dari tadi?" Aura tertiba bertanya

The Two Worlds He CreatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang