BAB 18 - Keluarga

992 58 2
                                    

Zdravstvuyte!

Haloo bagaimana kabar kalian cilor? Apakah kalian sudah kangen dengan cerita ini?

Kelamaan yee diriku liburnya wkwk maap2 terlalu menikmati cutinya. Kemaren juga sempet sakit 2 hari makannya tydk bisa menulis brou.

Kemaren aku liat2 komen dan ada yang benerin typo/kesalahanku di bab2 sebelumnya, thank you ya! Aku jadi bisa revisi dan benerin apa salahnya, aku sangat mengapresiasi kamu lor ❤️

Sebelum lanjut baca alangkah baiknya follow terlebih dahulu

⚪⚪⚪

Malam ini, Anara terlihat tengah berbahagia dengan peralatan dapur yang tengah ia pakai untuk memasak makanan.

Ya, dia ingin memasakan makanan kesukaan suaminya—Zio yang sudah lama ia ingin berikan langsung.

Betapa bahagianya Anara sekarang, ia pikir Zio hanyalah main-main dengannya tapi ternyata tidak. Tadi pagi ia masih melihat Zio berada dalam pelukannya, Zio masih berada di sampingnya hingga ia terbangun.

Selain itu, Zio juga menyiapkan sarapan untuknya dan itu adalah pertama kalinya Anara dibuatkan makanan oleh Zio. Zio juga berangkat bersama ke sekolah dengannya, lelaki itu pun sekarang terlihat lebih manja kepada Anara.

Seperti contoh setelah pulang sekolah tadi, Zio langsung meminta dipeluk oleh Anara. Mereka berdua hanya bermesraan di ruang tamu sepanjang hari tanpa mau memikirkan keadaan rumah yang berantakan serta perut yang keroncongan.

"Ini, silahkan dimakan Zi." Ucap Anara menyajikan pasta keju di atas meja

"Makasih cantik, tapi kayaknya gak enak kalau makannya begini doang." Balas Zio

Anara menarik sebelah alisnya ke atas. "Terus harus gimana Zio? Kamu mau aku buatin makanan lain?" Tanyanya

Zio menggeleng membuat Anara kembali terheran. Melihat wajah Anara yang kebingungan membuat Zio terkekeh geli lalu menitah Anara untuk duduk di sebelahnya.

"Sini," Titahnya sembari menepuk kursi kosong di sebelahnya itu

Anara hanya menurut lalu duduk di sebelah Zio. Ia masih bingung apa yang ingin Zio lakukan, namun setelah mengetahuinya ia malah terkejut.

Betapa kagetnya Anara ketika Zio memeluknya dari samping, lelaki itu memeluk Anara dengan erat.

Tangan Zio melingkar di pinggang ramping milik Anara dengan mata yang terus menatap perempuan itu.

"Suapin, a!" Kata Zio

Hal itu membuat Anara lebih-lebih-lebih terkejut lagi, tunggu sebentar. Apakah ini benar-benar Zio? Apakah ini benar-benar manusia yang menikah dengan Anara satu tahun yang lalu? Tidak, ini pasti hanya halusinasi Anara saja.

"Na, kok malah bengong?" Tanya Zio membuat Anara tersadar

"K-kamu yakin mau aku suapin, Zi?" Anara malah balik bertanya lantaran ragu dengan permintaan Zio

The Two Worlds He CreatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang