Hari ini tenang seperti biasanya. Kamu duduk di taman sambil minum teh menikmati pemandangan dan angin sepoi-sepoi yang berhembus menyapu permukaan kulitmu dengan lembut. Di seberang sana, seseorang yang mungkin akan menjadi calon suamimu di masa depan, Zhongli, sedang sibuk berkutat dengan urusannya. Senyummu terkembang tipis saat melihat wajah seriusnya. Sementara di Zhongli di seberang sana, seakan sadar kalau sedang diperhatikan, dia menoleh ke arahmu lalu memberikan senyum tipisnya.
Pipi mu seketika terasa panas. Padahal itu hanya senyuman tipis, tapi itu sukses membuatmu salah tingkah. Segera kamu mengalihkan perhatianmu dengan cara meminum tehmu dengan sedikit terburu-buru. Tak butuh waktu lama bagimu untuk menenangkan dirimu sendiri seperti semula. Pandangan matamu tiba-tiba terfokus pada satu titik. Sosok wanita bersurai abu yang berjalan anggun di bawah sana diiringi dengan pelayan pribadinya di belakang. Wanita itu adalah salah satu dari sekian banyaknya selir Zhongli, termasuk dirimu sendiri yang juga termasuk selir Zhongli.
Benar.. Kamu hanyalah salah satu dari banyaknya harem Zhongli di istana ini. Senyum kecil yang dia berikan padamu itu bukan berarti dia menganggapmu spesial. Tetapi wanita bersurai abu di bawah sana, Guizhong. Dia terlihat lebih spesial bagi Zhongli. Untuk wanita itu, Zhongli tidak hanya memberikan senyuman, Zhongli bahkan pernah menciumnya di dahi. Kamu hanya bisa merasa iri tanpa bisa melakukan apapun. Demi menghilangkan rasa sakit hatimu, kamu berdiri meninggalkan taman dan pergi ke kamarmu untuk beristirahat.
Berbaring di atas ranjang, kamu memandangi langit-langit kamar dengan tatapan datar. Sembari menenangkan perasaanmu, kamu mengingat-ingat kembali apa saja yang sudah kamu lakukan semenjak menjadi bagian harem Zhongli. Kamu merasa kalau ini sudah lewat dua bulan kamu menjadi selir Zhongli. Tetapi, Zhongli tidak pernah mengunjungi kamarmu untuk menjengukmu. Sementara kamu sendiri tidak berani menghampiri Zhongli duluan karena kamu tidak mau dianggap lancang. Jadi selama ini kamu hanya diam dan menunggu Zhongli sendiri yang datang ke kamarmu. Tapi sudah dua bulan berlalu, Zhongli tidak ada tanda-tandanya ingin mengunjungimu. Ini membuatmu gelisah. Kamu merasa Zhongli seperti tidak adil membagi kasih sayang dan perhatiannya pada selir-selirnya. Selalu saja Guizhong yang mendapatkan perhatian lebih darinya.
Berbicara tentang membagi perhatian, kamu baru teringat sesuatu. Kamu pernah melihat semua selir Zhongli sudah mendapatkan perhatian dan kasih sayang Zhongli, kecuali dirimu sendiri.
'Apa aku tidak pantas mendapatkan kasih sayangmu?'
'Apa aku tidak berhak mendapatkan perhatianmu?'
'Aku ini apa bagimu?'
Kamu hampir tidak percaya bahwa ternyata selama ini hanya kamu yang belum pernah mendapatkan perhatian lebih dari Zhongli. Kalau begini, kamu juga jadi tidak punya alasan untuk tetap berada disini.
Karena Zhongli sendiri tidak pernah menganggapmu ada.
Beberapa saat kamu memikirkan hal ini membuat matamu mengantuk. Akhirnya kamu memutuskan untuk tidur, mungkin saja setelah kamu tidur, kamu bisa menghilangkan rasa sakit hati dan pikiran negatifmu ini. Tak butuh waktu lama, akhirnya kamu jatuh tertidur.
***
[ Warning 18+, rough sex ]
Matamu masih mengantuk, tapi terpaksa bangun karena ada sesuatu yang mengganggumu. Bagian bawah tubuhmu terasa sakit, seperti ada sesuatu menindihmu, serta suara napas berat yang terdengar di telingamu. Ketika kamu telah sepenuhnya sadar, kamu dibuat terkejut dengan Zhongli yang berada di atasmu. Penampilannya berantakan, rambutnya pun tidak terikat dan terhambur begitu saja. Matamu melihat ke bawah dan sekali lagi kamu terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Genshin Men x Reader [Angst AU]
Teen FictionWARNING ! • Semua karakter berasal dari game Genshin Impact. • Semua karakter milik Mihoyo/Hoyoverse. • Might be OOC. • All Genshin Men x Reader (Saya tidak menyebutkan secara spesifik gender readernya, jadi sebebas imajinasi kalian yang membayangka...