"Yoimiya!" Seru seseorang memanggil Yoimiya.
Yoimiya menoleh lalu senyum terkembang di bibirnya, "Thoma! Sini-sini!" Seru Yoimiya balik sambil melambaikan tangannya.
Kamu menghela napas, menutup kedua telingamu sambil menatap Yoimiya datar. Yoimiya malah cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Kamu tidak suka suara kebisingan. Khususnya suara teriakan yang memekakkan telinga. Yoimiya tahu kalau kamu orang yang tak suka suara bising, tetapi dia terkadang kelepasan berbicara nyaring seperti tadi. Jadi kamu tetap memaafkannya. Bagaimana pun kamu dan Yoimiya sudah lama berteman. Sudah benar-benar hapal bagaimana sifat Yoimiya.
Kalian berdua melihat ke arah Thoma dan mendapati Thoma membawa seseorang di sebelahnya. Salah satu alismu turun, perlahan kamu melirik ke Yoimiya, seperti dugaanmu, Yoimiya menunjukkan wajah tak enak. Bagaimana Yoimiya tak memasang wajah seperti itu, Thoma berjalan bergandengan tangan dengan perempuan pirang berhias bunga di rambutnya itu.
"Sainganku tidak bosan-bosannya bertambah ya." Ucapmu dalam hati.
Sebenarnya ini resikomu sendiri karena tidak berani mengungkapkan perasaanmu pada Thoma dari awal kalian bertemu di Ritou waktu itu. Dan kamu juga sadar kalau ini juga salahmu mengenalkan Thoma ke Yoimiya. Mengenalkan seseorang yang kamu suka ke sahabat terdekatmu hanya akan jadi boomerang bagimu. Kamu tidak memusuhi Yoimiya hanya karena Yoimiya menyukai Thoma, orang yang diam-diam kamu taksir, tetapi entah kenapa ada rasa ingin mendukung hubungan Yoimiya dengan Thoma meski di sisi lain kamu harus merasakan sakit hati. Kamu seakan ikut merasakan rasa cemburu dan sakit hati Yoimiya ketika melihat Thoma menggandeng perempuan lain.
Thoma sampai di tempat kalian berdiri. Dengan seyum lebar, Thoma memperkenalkan kamu dan Yoimiya ke perempuan di sebelahnya, "Perkenalkan, namanya Lumine. Beberapa menit lalu aku mengungkapkan perasaanku padanya, dan siapa sangka Lumine menerimaku!" ucapnya riang.
Kamu tak merespon, disaat seperti ini kamu selalu menolak berbicara. Karena menurut pandangan orang-orang, setiap kamu ingin berbicara, kamu selalu menggunakan tulisan di kertas sehingga merepotkan orang lain harus membaca tulisanmu dulu untuk bisa berkomunikasi denganmu, jadi kamu membiarkan Yoimiya yang berbicara.
"Oh, salam kenal Lumine! Namaku Yoimiya, dan namanya..." Yoimiya menoleh ke arahmu.
Kamu lagi-lagi memandang Yoimiya datar. Kamu pikir kamu tak perlu berbicara kali ini, tetapi kamu merasa Yoimiya seperti tidak bisa berbicara banyak hari ini. Jadi kamu akan berusaha berbicara sedikit menggunakan tulisan di kertas.
Dengan cepat kamu menuliskan namamu di buku catatan yang selalu kamu bawa kemana pun kamu pergi. Karena kamu paling tidak suka disuruh berbicara, jadi setiap berkomunikasi kamu selalu menuliskan kata-katamu di atas kertas. Selesai kamu menulis namamu, kamu langsung menunjukkan kertas itu untuk dibaca Lumine.
"Oh ya, Lumine. Dia memang jarang berbicara, tapi bukan berarti dia tidak bisa berbicara. Dia hanya malas berbicara, jadi maklumi ya." Ucap Thoma.
Mengalihkan pandangan matamu dari Lumine ke Thoma. Kamu menatap Thoma dengan pandangan mata yang tidak akan dikenali dengan orang tak benar-benar mengenalmu. Thoma sendiri benar-benar tak tahu maksud tatapan matamu ke dirinya, tapi dia tak ambil pusing.
"Aku ingin mengundang kalian berdua ke pesta Hot Pot di Komore Teahouse malam ini untuk merayakan hari jadian kami. Datang ya! Kami juga akan mengundang Nona Ayaka agar makin seru." ucap Thoma.
Yoimiya tersenyum sambil membentuk huruf O dengan jari jempol dan telunjuknya, "Oke! Nona Shirasagi Himegimi biar kami yang jemput."
Thoma pun pergi membawa Lumine ke tempat lain melewati kalian berdua. Kamu mungkin merasa biasa saja melihat Thoma memiliki pacar baru, tetapi Yoimiya sudah memburuk moodnya hari ini. Biasanya dia berisik, tetapi kali ini dia menjadi lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Genshin Men x Reader [Angst AU]
Teen FictionWARNING ! • Semua karakter berasal dari game Genshin Impact. • Semua karakter milik Mihoyo/Hoyoverse. • Might be OOC. • All Genshin Men x Reader (Saya tidak menyebutkan secara spesifik gender readernya, jadi sebebas imajinasi kalian yang membayangka...