[ 12 ] Neuvilette

532 20 10
                                    

     Tak ada yang kurang dari perlakuan dia padamu. Dia baik, dia peduli, dia sayang denganmu, dia mencintaimu.

     Cinta? Apa kau yakin dia sungguh mencintaimu?

     Kamu mulai mempertanyakan ini semenjak hari itu, dimana kamu tak sengaja mendapati Neuvilette melihat wanita lain dengan tatapan yang sulit diartikan, namun kamu mengerti arti tatapan itu.

     Saat itu kamu dan Neuvilette seperti biasa pergi berbelanja di supermarket untuk kebutuhan bulanan. Awalnya hanya berjalan biasa saja hingga akhirnya wanita itu muncul, Furina. Kamu mengamati bagaimana Neuvilette memandang wanita itu dengan tatapan sendu, bahkan terdapat raut kerinduan di matanya ketika melihat Furina.

     𝘚𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢, 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢? 𝘈𝘥𝘢 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢?

     Ada banyak pertanyaan yang ingin kamu tanyakan ada Neuvilette, tapi logikamu mengatakan bahwa saat itu bukanlah saat yang tepat untuk membahasnya. Hingga tibalah saat ini, disaat semua isi pikiranmu memuncak. Terlalu banyak hingga kamu bahkan tak bisa tidur. Hanya memandangi langit malam tanpa bintang, seolah langit pun ikut bersedih untukmu.

     Duduk di kursi, bersebelahan dengan jendela, kamu menikmati secangkir teh yang entah kenapa terasa hambar, walaupun kamu sudah mendambahkan gula sedikit lebih banyak dari seleramu biasanya. Semuanya terasa hambar, menyakitkan dan mengkhawatirkan. Ini bahkan sudah lewat tengah malam, namun matamu seolah menolak untuk tidur.

     Hal ini mengundang Neuvilette yang terbangun karena Ia tak kunjung merasakan tubuhmu yang ikut berbaring dengannya di ranjang. Neuvilette menghampirimu yang duduk di samping jendela dengan secangkir teh yang sudah mendingin. Perlahan Neuvilette menarik kursi di depanmu sembari memegang lembut tanganmu.

     "Apa yang membuatmu terjaga? Sesuatu membuatmu kepikiran? Ceritakan padaku, kita akan membicarakannya. Walaupun aku tidak membantumu, paling tidak kamu akan merasa lega karena sudah menceritakannya." ucap Neuvilette lembut sembari meremas tanganmu.

     Tatapan matamu yang semulanya menatap ke arah langit itu perlahan menoleh ke arah Neuvilette. Wajah putih bersih yang anggun, rambutnya yang bersinar di bawah rembulan, serta cincinnya yang serupa dengan yang kamu gunakan perlahan membuatmu merasa tenang. Namun kembali teringat kejadian lampau, dimana sepasang mata itu pernah melihat wanita lain lebih dari cara Neuvilette melihatmu. Tatapan itu memancarkan cinta yang begitu besar, jauh lebih besar dari pada Neuvilette memandangmu. Hatimu sakit. Ingin membicarakan hal ini dengannya, tapi takut kalau kamu menceritakan semua ini, itu hanya akan membuat semuanya hancur.

     Perlahan salah satu tangan Neuvilette terulur dan mengelus pipimu lembut. Kamu memejamkan mata sambil menyandarkan pipimu pada telapak tangannya. Hangat dan nyaman adalah deskripsi paling pas untuk menjelaskan rasanya.

     Perlahan kamu membuka mata dan menatap Neuvilette dengan mata sayu.

     "Aku tidak apa-apa. Aku hanya sedang dalam mood yang bagus untuk begadang." jawabmu berbohong. Tak mungkin kamu membicarakan apa yang kamu pikirkan secara gamblang ini pada Neuvilette. Kamu merasa yakin kalau Neuvilette tak akan melakukan hal yang tidak kamu inginkan. Setidaknya itulah pikiranmu.

     Seolah tak percaya, Neuvilette berbicara lagi, "Kamu berbohong. Kita sudah satu tahun menikah, satu tahun bersama. Aku sudah mengenalmu dengan baik, jadi kamu tidak bisa berbohong padaku." jelasnya.

     Kamu menghela napas dalam-dalam. Seperti biasa, kamu tidak akan pernah bisa berbohong atau pun menutupi rahasiamu dari Neuvilette. Dia benar-benar sudah mengenalmu luar dalam.

All Genshin Men x Reader [Angst AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang