Rumah Sakit

140 14 48
                                    

Seorang pemuda tengah duduk di salah satu bangku taman di sebuah rumah sakit, pemuda itu menatap kosong ke arah depan sesekali dia mengerang kesakitan saat merasakan linu di bagian dada sebelah kirinya

Pemuda dengan baju khas rumah sakitnya tersebut terlihat sedang menatap seorang gadis yang tengah berlari menghampiri dirinya. Saat sudah berada dihadapannya gadis tersebut memarahinya layaknya seorang ibu yang khawatir kepada anaknya

"Varo! Kenapa lu diluar, hah?! Mana gak ditemenin suster lagi!" Gadis itu tampak marah dengan pemuda yang ada dihadapannya

"Bisik! Mending temenin gue disini." Pemuda yang bernama Varo itu menepuk pelan tempat kosong yang ada di sebelahnya, berharap gadis yang dihadapannya berhenti mengomelinya


"Malah ngalihin pembicaraan," dengan tidak berperasaan gadis tersebut menjitak Varo menggunakan tenaga luar, canda maksudnya tenaga dalam

"Akh! Sakit bego! Gak berperasaan banget lu, Queen!" Gadis yang dipanggil Queen tampak mengangkat bahunya tak acuh lalu duduk disamping Varo. Varo yang melihat itu langsung mendaratkan kepalanya di bahu sempit Queen. Nyaman itu yang Varo rasakan

"Sumpah lu bandel banget sih jadi orang, udah dibilangin jangan keluar ruangan tanpa suster, malah ngelakuin terus menerus!" Omel Queen. Varo yang mendengarkan ocehan sahabatnya hanya mengangguk anggukan kepala sembari mencari posisi nyaman

"Kalo penyakit lu kambuh siapa yang bantuin? Yang ada lu udh sekarat sebelum ditolong, heran gue sama jalan pikir lu," Queen tak habis fikir ini sudah ketiga puluh kalinya Varo keluar tanpa suster dan enam kalinya penyakitnya kambuh gara gara tidak mendapatkan pertolongan secepatnya

"Dengerin gue ngomong gak sih?!" Kesal Queen karena tidak mendapatkan respon dari Varo

Queen yang kesal karena tak direspon pun menoleh dan ia malah menemukan Varo yang tertidur dibahunya dengan nyaman dan damai, "Anjir malah tidur nih anak."

Queen menepuk pelan pipi Varo, Varo yang terusik membuka matanya pelan sembari mengerjapkan matanya membiarkan cahaya masuk kedalam penglihatannya perlahan

"Kalo ngantuk tidur dikamar," ujar Queen lalu bangkit dari duduknya dan menatap Varo datar saat ia melihat Varo merentangkan tangannya sembari mengerjap matanya lucu

"Lu tuh berat! Jadi jangan ngadi ngadi ya!" Queen berbalik dan melangkah meninggalkan Varo yang masih berharap untuk di gendong

Gimana enggak, Queen yang bobotnya hanya 49 kg harus mengangkat Varo yang bobotnya 68 kg, apa gk encok tuh badan

"Aaa~~ tungguin~~," rengek Varo. Dengan lesu Varo berdiri dari duduknya dan berlari kearah Queen yang sudah jauh di depan sana

Queen yang kebetulan nengok kebelakang memperingatkan Varo, "JANGAN LARI!!" Bukan Varo kalo tak melanggar, dia malah terus berlari layaknya anak kecil. Queen yang melihat itu hanya menghela napas pasrah.
Memang anak bunda Tika sama ayah Candra susah di atur.

...

Sesampainya di ruang rawat Queen langsung merebahkan dirinya di sofa dan menyalakan Tv, sedangkan Varo menatap jengah dengan kelakuan sahabatnya, bukannya membantunya malah enak bersantai

Varo berjalan menuju dapur lalu membuka kulkas mengambil minuman bersoda, setelah itu dia menengok kekanan kekiri untuk memastikan tidak ada orang yang memerhatikannya, "Aman," gumam Varo

VARO & PERJUANGANNYA : DIROMBAK ULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang