Freya terkejut bukan main ketika membuka pintu unit apartemennya, pemandangan pertama yang ia lihat justru seprang pria sedang duduk dengan santainya di sofa sambil bermain ponsel. Apartemennya ini tipe studio, sudah pasti begitu buka pintu langsung terlihat semuanya.Herannya adalah, si pemuda malah menyapanya seakan mereka sudah akrab. Freya saja masih terbengong berpikir bagaimana bisa cowo dengan jaket dan kaos hitam, kalung seabreg, rambut hijau nyentrik dengan potongan undercut itu tiba - tiba masuk ke apartemennya.
Masalahnya Freya yakin betul bahwa dia pergi kuliah dengan meninggalkan apartemennya dalam keadaan terkunci, ia masuk saja tadi harus membuka kuncinya, tapi pemuda asing ini ... BAGAIMANA BISA DIA SUDAH ADA DI DALAM!?
"Lo.. ngapain ada di apart gue?!" kata Freya dengan perasaan was - wasnya. Parahnya lagi si pemuda itu malah tersenyum padanya, "Keluar!"
"Duduk dulu sini"
"Gue bilang keluar!"
Orang asing tiba - tiba masuk ke tempatmu dengan asal - usul yang tidak jelas, dengan santainya senyum sambil nawarin duduk. Creepy banget! Apalagi dari penampilannya ewhh... berandalan kah?
"Yak! Jangan ngedeket!!" Freya menodongnya dengan payung hasil asal ngambil ketika pemuda di depannya itu mulai bangun dan beranjak ke arahnya.
"Santai, makanya ayo kenalan dulu"
Orang gila macam apa ini. Freya keburu panik, takut pria itu macam - macam, sehingga Freya berniat untuk kabur saja memanggil orang mumpung di belakangnya sudah pintu dan hanya tinggal selangkah untuk keluar.
Pria tersebut semakin mendekat, dan Freya merasa harus lari sekarang juga.
Baru ia memutar badan, Freya merasakan tubuhnya tertarik oleh genggaman di lengannya hingga ia kembali membalikan tubuhnya bahkan kemudian terdorong sampai punggungnya menubruk pintu apartemen yang tiba - tiba saja sudah tertutup.
Sialan. Pergerakan cowo ini sangat cepat. Freya tidak mengiranya.
Tidak, Freya tidak akan bisa lari lagi. Cowo ini sudah di depannya persis, mengungkungnya membuat Freya tak sanggup untuk berpikir apapun selain sibuk merasakan gemetar karna takut.
"Lo Freya kan? Freya Shanalova? Jangan sampai gue udah susah - susah tapi malah orang"
Freya menelan salivanya dengan susah payah sambil berusaha untuk menjawab, "Lo... lo siapa? Darimana lo tau nama gue?"
"Aaa, bener berarti lo Freya!" Cowo itu sedikit mundur membuat Freya bisa sedikit lega. Sambil tersenyum ia berkata, "Gue Dewa, Dewangga Savior Prakasa kalo lo mau tau nama lengkap gue"
Freya mengernyit bingung, Dewa siapa? Ia tak merasa punya kenalan bernama Dewa.
"Gak usah dipikir, kita emang gak pernah saling kenal, tapi mulai sekarang lo tanggung jawab gue"
"Maksud lo!?"
"Makanya ayo duduk dulu, gue jelasin"
"Jelasin disini!"
Cowo tersebut, Dewa, nampak menghela nafasnya, "Oke, gue paham lo masih takut"
Helo!? Siapa sih yang gak takut tiba - tiba dapet keadaan gak jelas kaya gini!?
"Ehem. Jadi gini, orang tua kita punya hubungan baik lah, dan atas suatu alasan bokap gue merasa hutang budi atas orang tua lo, karna sorry tinggal lo doang yang ada, jadi beliau berusaha buat membalas hutangnya dengan melindungi lo, ya gue yang kena"
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior - [ Hyunsuk × Ryujin ]
Fanfiction[Berhenti Update] "Gak usah dipikir, kita emang gak pernah saling kenal, tapi mulai sekarang lo tanggung jawab gue" "Maksud lo?!" • • • Tiba - tiba saja Dewa datang dalam hidupnya, mengaku sebagai pelindungnya, membawa segala misteri masa lalu yang...