5 - Bos Muda dan Princess

101 24 2
                                    

Freya turun dari taxi setelah membayar ongkosnya. Dengan tangan yang memegang tentengan dia melangkah masuk ke suatu area yang bertuliskan staff only. Selepas izin dengan satpam di depan, lalu resepsionis di lobby, akhirnya ia bisa sampai di depan ruang kerja sang pemilik usaha.

Perempuan yang mengantarnya mengetuk pintu beberapa kali sampai yang di dalam mempersilahkan. "Permisi Pak Dewa, tamu bapak sudah datang"

Freya memiringkan kepalanya untuk melongok, ia kemudian melambaikan tangannya, "Kak!" serunya lirih.

Iya, ini kantor Dewa. Beberapa saat yang lalu cowo itu minta tolong kepada Freya untuk membawakan sesuatu yang tertinggal. Daripada Dewa harus pulang, mending menyuruh Freya yang kebetulan sedang tidak kuliah.

Setelah memberikan yang Dewa minta, Freya sibuk dengan rasa penasarannya dan melangkah menuju balkon. "Itu pabriknya, Kak? Bikin apa?"

Dewa lantas menghampiri, mensejajari posisi Freya yang sedang memandang bangunan yang jadi pabrik pembuatan produk usaha milik Dewa.

"Emang gak liat banner, iklan, spanduk yang ada di bawah?"

Freya mengingat kembali apa saja yang dilihatnya, ia pun menebak, "Kaos? Kaos distro gitu ya?" ucapnya yang langsung diangguki oleh Dewa.

Lantas Freya menganga kagum, mengingat usia Dewa yang tak terpaut jauh dengannya tapi cowo itu sudah berhasil mengembangkan bisnisnya sendiri. Benar - benar bos muda.

"Eh, lo gak lanjutin kerjaannya? Tadi katanya buru - buru," tanya Freya, soalnya Dewa malah nemenin dia disini.

"Lo gak papa gue tinggal selesaiin kerjaan dulu?"

Freya tertawa, "Ya gak apa - apa lah! Udah sana, jangan hiraukan gue!"

Dewa pun kembali pada kegiatannya, sementara Freya menikmati melihat orang - orang di bawah yang tengah sibuk seraya sesekali memotret momennya.

Sejam lebih sudah berlalu, Dewa masih fokus pada pekerjaannya sementara Freya sudah mulai bosan. Sedari tadi ia sudah muter - muter sepanjang ruangan Dewa, sampai - sampai ia bingung harus apa lagi. Yakin deh, lama - lama dia bisa hafal setiap sudut ruangan ini.

Lantas, Freya menarik kursi di depan meja Dewa dan mendudukan dirinya menghadap Dewa membuat si cowo langsung mengalihkan perhatiannya.

"Kenapa?" tanya Dewa.

"Gue pulang ya?"

"Bosen yah?"

Freya tersenyum canggung, mengiyakan ucapan Dea barusan. "Lo lanjutin aja gak papa"

Dewa nampak mengecek jam tangannya, ia kemudian tiba - tiba beranjak dari duduknya, "Makan yuk, bentar lagi istirahat siang nih"

"Makan dimana?" Freya segera bangun mengikuti Dewa, keduanya melangkah keluar dari ruangan.

"Terserah lo aja deh"

"Kantin kantor lo!"

Dewa mengernyit, mendengar jawaban semangat dari Freya bahkan gadis itu seperti tidak berpikir dahulu, "Lauk nya biasa aja, yakin?"

Freya mengangguk yakin. Entah apa yang ia harapkan dari makanan kantor selain ingin mencoba pengalaman baru.

Selama langkahnya menuju kantin, setiap kali berpapasan dengan orang - orang yang notabenenya karyawan Dewa, Freya selalu merasa takjub ketika mereka memberi salam dengan hormat pada Dewa. Tak bohong pula kalau aura karismatik Dewa sebagai seorang bos sangat terpancar, maksudnya di umur yang masih cukup muda.

Namun, Freya juga sedikit risih berjalan bersebelahan dengan Dewa. Tak sedikit orang - orang berbisik mempertanyakan keberadaannya, sebagai siapanya Dewa.

Savior - [ Hyunsuk × Ryujin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang