Gadis di belakang Dewa itu sedikit mendekat, ia melambaikan tangannya canggung, "Hai, maaf yah kalo gue berisik sampai lo kebangun"
Sementara Freya cuma diam tanpa ekspresi saking bingungnya.
"Ngomong - ngomong, kenalin gue Elena," perempuan itu mengulurkan tangannya pada Freya, yang kemudian segera Freya balas, "Temennya Dewa"
"Temen?"
Freya reflek sumpah!
"Hm? Kenapa?"
Freya buru - buru menggeleng, "Freya," balasnya berkenalan.
Elena mengangguk, "Gue udah tau tentang lo kok, gak perlu sungkan sama gue"
Freya menatap Dewa bingung, tak mengerti, serta penasaran. Kok temen?! Bukan pacarnya?!
+ + +
"Serius, Kak? Bukan pacar lo?" tanya Freya masih tak percaya meski obrolan itu sudah selamam. Pagi ini ia berangkat kuliah diantar oleh Dewa, meski tubuhnya belum benar - benar fit tapi Freya akan lebih menyayangkan kalau ia skip kelas.
"Well, sebenernya dia suka sama gue, tapi sayangnya gabisa gue bales dengan hal yang sama"
Freya mengangguk - angguk paham, "Padahal Kak Elena cantik banget, trus lo nyarinya yang gimana?"
Dewa mengedikkan bahunya tak tahu, "Yang kayak lo, mungkin"
"Dih, lo naksir gue ya?!"
"Engga anjir, bercanda"
Freya menjalani kegiatannya di kampus dibantu oleh Bella sebagai sahabatnya dan Arkan juga sesekali bila mereka bertemu. Meski badannya masih sakit - sakit, tapi sudah tak separah saat hari pertama dan kemarin yang ditambah demam.
Untuk pulangnya, Freya berniat pulang sendiri naik bus, Bella tak bisa menemani, Arkan masih ada kegiatan organisasi dan Freya tidak mau merepotkan Dewa lagi.
Harusnya bus berikutnya akan datang sekitar 15 menit lagi.
"Oh, Freya ya?"
Freya mendongakkan kepalanya mendnegar namanya dipanggil, alisnya terangkat sedikit kaget melihat siapa di depannya, "Yang kemaren nabrak gue kan?" tebaknya seraya melepas earphone-nya.
Si cowo tertawa canggung, "Jangan diperjelas dong, maaf lagi yah"
Freya hanya tersenyum. "Siapa nama lo? Sorry, gue lupa"
"Samuel"
Freya mengangguk - angguk paham.
"Emm, lo lagi ngapain disini?" Samuel terlihat basa - basi mencoba membangun obrolan.
"Baru selesai ngampus" balas Freya sambil menunjuk gedung kampus di belakang.
"Lho? Lo anak sini juga!?"
"Maksud lo 'juga' ?"
Samuel tertawa pelan, "Kita sekampus ternyata"
Freya menganga kaget, dunia sempit banget ternyata.
"Boleh gue duduk?"
Freya lantas mempersilahkannya.
"Ngomong - ngomong gimana? Udah mendingan? Lo mau periksa lagi kapan, biar gue anterin"
"Udah mendingan kok, nanti gue kabarin kalo mau kontrol lagi"
Untungnya atmosfer canggung itu bisa segera berakhir oleh kedatangan bus yang Freya tunggu - tunggu. "Gue duluan, ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior - [ Hyunsuk × Ryujin ]
Fanfiction[Berhenti Update] "Gak usah dipikir, kita emang gak pernah saling kenal, tapi mulai sekarang lo tanggung jawab gue" "Maksud lo?!" • • • Tiba - tiba saja Dewa datang dalam hidupnya, mengaku sebagai pelindungnya, membawa segala misteri masa lalu yang...