7 - Pacarnya Dewa

109 18 4
                                    

Hari minggu ini harusnya Freya sedang jalan - jalan romantis berdua bersama Arkan, gara - gara insiden kemarin semuanya jadi gagal begitu saja. Tak sampai situ, rasa sakitnya ternyata juga mengundang demam hanya dalam semalam, membuat tubuhnya kini juga panas, lemas, dan pusing.

Untungnya lagi ini hari minggu, Dewa tak perlu ke kantornya, meski ada banyak pekerjaan yang perlu ia selesaikan. Tapi Freya prioritasnya sekarang. Asekk.

Freya merengut menatap obat barunya, obat yang kemarin saja masih banyak sekarang ia harus minum obat baru lagi untuk demamnya.

"Jangan manyun gitu, kan biar cepet sembuh," kata Dewa yang memahami kekesalan Freya, ia juga memberikan obat yang harus diminum gadis itu sekarang. "Istirahat ya"

"Kak, gue udah tidur berapa jam hari ini, tidur mulu juga cape tau" keluh Freya setelah meminum obatnya.

"Terus lo mau apa?"

"Gue mau ke depan aja ah, mau nonton tv," Ngomong - ngomong mereka sudah di apart Dewa sekarang, baru pindah semalam, "Dan gue jalan sendiri!"

Dewa menghembuskan nafasnya, baiklah - baiklah.

Pada sofa L-shaped tersebut, Freya berada di sisi yang lebih panjang sehingga ia bisa selonjoran, sementara Dewa di sisi yang lainnya. Dewa juga menyempatkan menyelesaikan pekerjaannya sehingga sambil menemani Freya menonton tv, ia sibuk memangku laptop.

Sebelumnya Dewa mengecek terlebih dahulu suhu tubuh Freya dengan menempelkan punggung tangannya ke dahi gadis itu. "Masih panas"

"Nanti juga sembuh kok"

"Lo dari kemaren juga ngomongnya gitu, santai banget"

Freya mengedikkan bahunya. "Ya emang gitu kok, nanti juga sembuh"

Dewa tersenyum, Freya benar - benar tidak mengeluh mungkin Dewa terlalu mengkhawatirkannya.

Di tengah tontonannya, Freya tertarik untuk melihat Dewa yang nampak sangat fokus menatap layar laptop. Memperhatikan cowo itu sambil membatin banyak hal. Kehadiran Dewa dalam hidupnya yang tiba - tiba, dan entah kenapa Freya memilih untuk percaya padanya.

Teringat lagi pada foto yang pernah ditunjukkan oleh Mino, dimana Freya yang masih bayi juga satu frame dengan Dewa kecil. "Sebenernya apa aja yang udah terjadi di masa lalu?" Freya bertanya - tanya, tanpa tau kapan jawabannya datang.

Menyadari Freya tengah menatapnya, Dewa mengangkat tangannya untuk mengusak pelan puncak kepala sang gadis. "Kenapa lagi?" tanyanya, tanpa menghentikan usapan tangannya.

"Bertanya - tanya kenapa lo baru hadir sekarang - sekarang, gak dari dulu"

Dewa menyunggingkan senyumnya, senyum yang menenangkan, "Mungkin karna gue baru siap sekarang, sebenernya gue udah tau tentang lo dari lama, Papah selalu membanggakan lo"

"Kenapa? Lo udah suka sama keberadaan gue sekarang?" lanjutnya.

"Enggak juga," jawab Freya acuh, ia memalingkan wajahnya kembali melihat televisi, "Nanya doang"

Dewa terkekeh, menarik kembali tangannya untuk melanjutkan mengetik kerjaan di laptop. Baru sesaat, perhatiannya teralih pada ponselnya yang menyala dan menunjukan notif chat baru muncul.

 Baru sesaat, perhatiannya teralih pada ponselnya yang menyala dan menunjukan notif chat baru muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Savior - [ Hyunsuk × Ryujin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang