"Sakura, mau diantar papa berangkat sekolah gak?" tanya Sasuke mumpung hari ini dia lagi free.
Sabenarnya sekolahan Sakura deket sih dari rumah mereka dan biasanya juga Sakura suka berangkat sendiri jalan kaki. Sasuke cuma lagi gabut aja makanya dia pengin sesekali nganter Sakura ke sekolah.
Sakura menggeleng. "Gak boleh papa."
"Lah kenapa emang?" tanya Sasuke gak ngerti.
Sakura cemberut. "Nanti temen-temen Saku klepek-klepek liatin papa. Saku gak suka."
"Oh, oke deh." Sasuke pun mengedikkan bahunya gak sepenuhnya ngerti apa yang diomongin Sakura.
"Tapi nanti pulang papa jemput Saku boleh?" tanya Sasuke lagi.Sakura yang tadinya hendak melangkah tuk berangkat sekolah, berhenti sejenak. Menoleh ke arah papanya lagi sambil mendengus. "Ihh, papa. Ga boleh juga! Nanti temen-temenku liatin papa lagi. Saku gak mau!"
Sasuke menatap Sakura keheranan. Bukannya harusnya bocil itu suka diantar jemput orangtuanya? Ini Sakura malah ngak mau. Sasuke gak tahu isi pikiran bocil merah jambu yang satu ini.
"Yaudah deh. Tapi nanti kalau ada apa-apa Saku kabarin papa ya. Nih, papa beliin hapenya," ucap Sasuke sambil menyodorkan hape baru berwarna pink bergradasi merah untuk Sakura.
Sakura menerima hape itu dengan mata berbinar. "Wah, hapenya cantik banget!"
"Iya cantik kaya Saku," kata Sasuke lagi sambil mengacak rambut merah muda Sakura dengan gemas.
"Ish, papa rambut Saku jadi berantakan tau!" Sakura tampak kesal rambutnya diberantakin. Meski begitu wajahnya memerah, tersipu dibilangin cantik oleh papanya.
"Hn, yaudah maap."
..
.Sakura berangkat sekolah sambil mainin hape barunya. Ini memang kali pertamanya punya hape baru tapi Sakura udah tau cara memainkannya, karena ia sering melihat Sasuke mainin hape.
Sampai depan sekolah, Sakura menyimpan hapenya di dalam saku rok pendeknya.
"Apaan tuh?!"
Sakura terlonjak kaget mendengar suara barusan, ternyata itu Ino. Lagi senderan di samping tembok pintu gerbang sekolah sambil bersidekap dan menatap Sakura gak suka. Sepertinya masih kesal dengan insiden semalem saat dipasar malam."Dih, ngagetin aja kamu Ino," kata Sakura sambil mengelus dada.
"Apaan tuh tadi yang kamu mainin?" tanya Ino lagi. Kali ini deketin Sakura masih sambil melipat tangannya. Suaranya juga masih terdengar ketus.
"Owh ini maksudnya?" Sakura menarik kembali hape pingnya dari dalam rok.
"Ini hapenya aku. Bagus kan warnanya kaya rambutku?" kata Sakura lagi sambil tersenyum senang mengingat itu pemberian papanya.Ino mengangguk. Mengambil hape Sakura, lalu mengutak-atiknya dengan sembarangan. Karena Ino sendiri sabenarnya gak tau cara mainin hape. Tapi dia berlagak sok tau aja biar kelihatan lebih pintar dari Sakura.
Kata ibu bapaknya, Ino tidak diperbolehkan memiliki hape sampai lulus SD nanti. SMP baru akan dibelikan katanya.
Selesai memainkan hape Sakura, Ino memberikan lagi kepada Sakura.
"Kok kamu berani bawa hape ke sekolah sih? Gak boleh tau. Tadi aku lihat kayaknya hape kamu isinya vidio por*o." Ino berkata boong. Dia bilang gitu supaya Sakura gak bawa hape lagi. Biar Ino ada temen yang samaan gak bawa hape."Hah? Yang benar?" Sakura langsung memeriksa hapenya. Menyentuh ikon galeri dan melihat di dalam sana isinya cuma ada foto Sakura pas masih kecil yang digendong oleh Sasuke, ada juga yang tengah berfoto bersama om Itachi maupun Mikoto. Dan ga ada tuh vidio yang Ino bilang.
"Lah, ga ada kok ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Saku
FanfictionEntah mau disebut sebagai berkah atau kesialan. Sungguh Sasuke masih anak sekolahan yang butuh bersenang-senang, tapi kenapa takdirnya begitu sengenes ini. Kehidupan remajanya harus diganggu oleh kehadiran bayi mungil yang sabenarnya gemesin, tapi...