CHAPTER 1

404 27 5
                                    

Happy reading

.
.
.
.
.

Suara dentingan sendok, garpu dan piring mengisi keheningan pagi ini di ruang makan keluarga bapak Kim Jiwoong. memang mereka menerapkan tata krama saat sedang makan, jika sudah selesai mereka terkadang melanjutkan mengobrol disana.

terlihat piring Hanbin sudah kosong yang artinya makanannya sudah habis. ia pun bersiap untuk berangkat ke sekolah yang akan diantarkan oleh supir pribadi Hanbin juga sang adik, Kim Kamden.

"kalau begitu hanbin berangkat dulu ma, pa" Hanbin beranjak dari duduknya dan menghampiri kedua orang tuanya untuk mencium pipi kedua orangtuanya.

Kamden adik kandung Hanbin yang bersekolah di tingkat SMP juga beranjak dari duduknya, untuk mencium pipi kedua orangtuanya, pamit untuk berangkat sekolah.

"hati-hati yaa sayang-sayang mamaa" ujar Won melihat kedua putri cantiknya pergi meninggalkan dirinya juga Jiwoong, sang suami.

"kamu jadi kan hari ini belanja bulanan?" tanya Jiwoong yang juga akan bersiap berangkat ke kantor.

"iya dong jadi. nanti mama juga mau ke salon dulu soalnya sudah lama gak perawatan rambut."

Jiwoong mengangguk kepala dan mencium kening Won, istri tercintanya

"hati-hati ya kamu nanti di jalan, kalau ada apa-apa jangan lupa cepat kabarin aku" peringat Jiwoong kepada istri tercintanya.

Won mengangguk dengan tersenyum sumringahnya. inilah yang membuat. Won sangat sangat mencintai Jiwoong, suaminya. perlakuan Jiwoong tidak pernah hilang dari zaman mereka pacaran hingga memiliki dua orang anak. Jiwoong selalu memberi perhatian kepada Won.

Yaps! Kim Hanbin bisa dikatakan gadis dengan kehidupan yang hampir sempurna. keluarganya yang sangat harmonis, kecerdasan yang ia miliki dari bidang akademik maupun non akademik Hanbin menguasainya. cantik? sudah pasti, turunan dari sang mama, bisa dilihat dari kedua orangtuanya. kehidupan percintaannya lah yang tidak sempurna.

back to story

*****

Hanbin turun dari mobil yang mengantarkan dirinya kesekolah. ia berjalan memasuki halaman sekolah sambil ia merapikan rambut yang sedikit kurang rapi. sekolah masih belum terlalu ramai karna masih pukul 06.30 sedangkan sekolah masuk pukul 07.30

"heii" sapa seorang cowo tampan merangkul Hanbin.

"heii pagi" sapa balik Hanbin pada cowo disampingnya itu.

"gimana nanti jadi kan ke toko bukunya?"

"jadi dong. kenapa?, kamu ada urusan mendadak?"

"nggaklah. kebetulan hari ini libur latihan basketnya."

Hanbin mengangguk dan terus berjalan menuju kelasnya bersama cowo tampan disebelahnya yang bername tag Lee Daeul itu

--

Zhang hao dan ketiga temannya sudah stay di kelas untuk menunggu bel masuk berbunyi.

"eh ini bener gak sih tugas gue?" tanya Matthew yang sedari tadi berkutat pada tugasnya akhirnya menanyakan pada temannya untuk mengoreksi hasil pekerjaannya.

"cuma ini aja sih salahnya" tunjuk Gyuvin pada

"kalian rajin bener dah, ah males gue." celetuk Woongki melihat ketiga temannya fokus pada pekerjaan masing-masing.

"daripada lo ngedumel lagi, mending pergi dah ke kelas lo." usir Matthew yang fokusnya teralihkan kepada Woongki.

"Oooo gitu sama temen sendiri, main ngusir nih sekarang?" Woongki sedikit tidak terima karna dirinya diusir oleh Matthew.

High School, Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang