Chapter 7

124 14 2
                                    

Kepalaku pusing. Aku hanya menutup mataku  tanpa bisa terlelap. Jan berteriak dan menari sepanjang malam. Aku yakin keadaan tenda sebelah juga hampir sama sepertiku.

Selain itu, aku juga khawatir tentang Fourth jadi aku melihatnya dari waktu ke waktu. Aku takut ia merasa tidak nyaman atau membutuhkan sesuatu.

Rasanya baru saja aku terlelap, tapi telingaku menangkap suara isakan.

"Fourth?" aku segera membuka mataku begitu sadar itu adalah suaranya. Dia ada disebelahku, mengucek matanya yang basah "Kamu menangis?"

"Hikss, Nai"

"Sshh, katakan ada apa? Apanya yang sakit?" kataku mengusap punggungnya dengan khawatir. Dia hanya menangis tanpa mengatakan apapun. "Berhenti dulu, katakan ada apa? Jangan membuatku khawatir"

"Aaaaaa.....hikss, Naii..."

"Sssttt......."

"Hei Gem, apa yang kau lakukan padanya?" Mark berteriak dari luar tenda.

"Fourth,"

"Hikss, hikss,,"

"Apa yang kau lakukan? Kau pasti macam-macam padanya kan?" suara Mark terdengar lagi.

"Hiksss,"

"Aiii Gem!!!"

"Hikss,"

"Kau membuatnya menangis?"

"Hikss,, hikss"

"Gemm! apa yang kau lakukan!!!"

"Aarggggh,, STOP!STOP!" aku berteriak dengan rasa pusing dikepalaku.

Oh God, aku baru saja membuka mataku.

Demi membungkam mulut diluar, aku membuka tenda dan membiarkan Mark melihat sendiri bahwa aku tidak melakukan apapun pada Fourth.

"Fourth, katakan padaku apa yang Gemini lakukan padamu?"

"Eeeee hiks, hikss, Mark"

"Gem!!" semakin anak itu menangis semakin Mark melotot padaku.

"Aku tidak tau, kau lihat sendiri dia hanya menangis"

"Mark, hikss"

"Hmm? Kenapa? Ayo katakan," Mark membelai kepala Fourth seperti pengasuh bayi. "Ssst,, pelan-pelan. Sudah ya, jangan menangis"

Oh hei, ada apa dengan intonasi suara itu? Rambut halus ditanganku sampai berdiri mendengarnya.

"Nai tidak membangunkanku hiks, hiks, aku tidak bisa melihat sunrise. Aku benci dia. Phi Mark, aku benci Nai" anak itu mengadu dengan tersedu-sedu.

Tapi kenapa itu menjadi kesalahanku? "Kamu juga tidak bangun. Lagipula siapa yang memaksa ingin bergadang?"

"Kau ini"

Mungkin Mark lupa bahwa aku adalah pimpinan dari genk motor barat dan dia adalah wakilku sampai ia berani mendorong kepalaku dengan matanya yang melotot.

"Yaa! Kau berani kasar padaku?"

"Hikss, Mark hikss" Fourth kembali menangis.

"Fourth, kamu tidur hanya sebentar. Itu sebabnya tidak ada yang membangunkanmu. Dengar! kita bisa pulang besok jadi kau bisa melihatnya besok. Aku berjanji akan membangunkanmu. Jadi jangan menangis lagi,"

"Benarkah?"  Wow, kemana perginya rengekannya tadi.

"Hmmm, ayo cuci wajahmu lalu sarapan. Aku akan membawamu jalan-jalan" ajak Mark lalu Fourth mengangguk setuju dan menurutinya dibelakang seperti itik bersama induknya.

IF YOU KNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang