Chapter 9

112 12 0
                                    

"Apa Phi Tay belum kembali?"

"Sepertinya belum, pintunya terkunci"

Setelah mengemas barang dan sedikit membersihkan area perkemahan, kami membubarkan diri sekitar tengah hari. Aku membawa Fourth ke kedai makanan lebih dulu sebelum mengantarnya pulang.

"Aku akan menemanimu sebelum dia kembali" aku pria bertanggungjawab. Meskipun hatiku tidak tenang karena Phi Tay pasti merebusku hidup-hidup. Aku telat membawa adik kesayangannya pulang.

"Pulanglah. Hia meninggalkan kuncinya ditempat biasa" dia tersenyum ketika mendapat sebuah kunci yang terselip dibawah pagar rumahnya.

"Tapi,"

"Kamu tidak harus terus menjagaku seperti ini. Lagipula sekarang aku ada dirumah"

"Tapi kamu sendirian Fourth. Tidak ada Phi Tay ataupun Phi New"

"Aku akan memberitahunya bahwa aku sudah dirumah. Hia akan segera datang. Kau pasti lelah kan? Istirahatlah"

"Kamu yakin?"

"Hmmm! Pergilah!"

"Berjanjilah akan menelepon Phi Tay" karena jika aku yang melakukannya. Di dering pertama aku pasti sudah mendengar makian.

"Hmmm. Cerewet!"

"Mandi lalu istirahat. Kamu mengerti?"

"Aku tahu. Kalau kamu tidak pergi bagaimana aku akan mandi"

"Iya baiklah! Kunci semua pintu rumah. Kalau sampai sore Phi Tay tidak juga kembali segera beritahu aku"

"Ouuhh Nai, sampai kapan kamu akan disini dan memberitahuku hal seperti itu?" omel Fourth seraya mendorongku kearah sepada motorku yang terparkir diluar pagar rumahnya.

"Baiklah. Aku pulang sekarang"

Mungkin aku terlalu berlebihan untuk mengkhawatirkannya. Seperti ucapannya, Fourth bukan anak kecil. Ini juga bukan pertama kalinya dia dirumah sendirian. Aku juga harus membersihkan diri. Karena melarang Fourth mandi, aku juga tidak bisa mandi selama dipegunungan.



💙💙💙


Sudah hampir malam ketika aku baru saja terbangun. Dua hari dipegunungan sangat melelahkan dan membuat badanku sakit. Selain itu, bagaimana mereka tidak tidur dan menari semalaman selama dua hari tanpa henti?

Aku mengambil handphone dibawah bantal, tidak ada pesan ataupun missedcall yang tertera dilayar. Jadi aku memutuskan menekan panggilan di nomor Fourth. Suara panggilan beberapa kali terdengar, tapi aku belum juga mendengar suara jawaban darinya. Aku menekan panggilan untuk kedua kalinya. Namun hasilnya tetap sama.

Aku lalu beralih pada ikon pesan.

4thbaby♥️

Apa kamu masih tidur?
Phi Tay sudah datang?
Ingin aku membelikan makan malam untukmu?

Setelah pesannya terkirim. Aku segera bangun untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Malam ini aku memiliki beberapa janji dengan teman-temanku.

Ponselku berbunyi, ada satu pesan yang masuk.

4thbaby❤️

Tidak. Phi Tay sudah membelikan makanan untukku.

Hmm. Aku akan keluar membeli makanan dan bertemu Mark sebentar.

Jangan pulang malam. Jangan sampai berkelahi.

Yes sir!

Aku mencintaimu

IF YOU KNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang