Seperti janjinya, Heeseung akan menemani Chorim sepulang kelas. Sekarang mereka berdua sedang berada di toko buku. Ini usulan dari Chorim sebenarnya.
"Aku mau ke rak novel." Ucap Chorim menunjuk beberapa rak yang tersusun rapih di sebelah kanan. Meninggalkan Heeseung yang celingukan di sana.
Heeseung melihat sekelilingnya, banyak banget rak buku. Iya iyalah kan namanya toko buku, gimana sih-_
Ia berjalan ke rak buku pengetahuan. Buku-buku yang tersusun rapih sesuai kategori nya masing-masing membuat nya terlihat indah.
Mata teliti Heeseung tidak sengaja melihat satu buku yang sangatlah berbeda dari yang lain. Tangannya tergerak mengambil buku tersebut.
Jika diamati buku itu seperti nya buku lama, terlihat sampulnya yang rusak, kertasnya yang sudah menguning, dan anehnya hanya buku itu yang paling berdebu diantara buku lain. Padahal ia terletak di tengah-tengah.
"Buku apa sih nih? Yakali buku jadul di jual di toko buku modern begini." Ia mengusap sampul depan buku, debu beterbangan membuat ia terbatuk.
"Uhuk! Uhuk! Buset dah debunya segudang ini sih, uhuk!"
Akhirnya setelah membersihkan debu yang menempel, satu kata judul buku itu membuat Heeseung terbingung.
'πρόβλεψη'
Ia membuka halaman pertama, "a-apaan nih? Anjir kok serem deskripsi nya."
Gimana gak serem? Deskripsi nya aja udah menceritakan tentang peperangan.
Halaman kedua ia buka dan seterusnya Heeseung baca dengan saksama tanpa ada yang terlewat.
Sampai di pertengahan buku, beberapa halaman seperti di robek secara paksa. Bisa di lihat dari sobekan kertasnya yang berantakan.
Heeseung melirik beberapa kalimat dari kertas yang tidak ikut tersobek.
Kekuatan yang murni hanya akan diberikan pada keturunan yang suci.
Orang-orang yang terpilih itulah yang akan menjadi penerus pada pahlawan kita dahulu.
Jika masa itu telah tiba, maka semuanya akan kembali pada awalnya.
Hanya mereka yang bisa menyelamatkan nyawa warga.
Pemilik kekuatan itu sudah diramalkan dalam suatu bangunan bersejarah yang terletak pada pusat kota. Nama mereka sudah tercatat oleh takdir.
Mereka semua adalah LMata Heeseung membola seketika. Apa maksudnya?
Ia melanjutkan halaman namun nihil, ia tidak menemukan apapun. Hanya ada beberapa halaman yang robek dan seterusnya kertas kosong.
"Sung!" Heeseung terpejerat kaget.
"Astaga! Bikin kaget aja." Ia mengusap dadanya.
"Kenapa sih? Kaget banget kayanya." Heran Chorim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord of ELEMENT | Enhypen
FantasiaPara keturunan itu masih hidup. Mereka benar-benar ada. Penerus kekuatan dan penyelamat bagi kami semua. Kedua belas manusia dengan kekuatan mereka ini menjadi penentu kemenangan ada di tangan yang baik atau yang jahat. Bagaimana cara mereka men...