"Jake."Suara lembut itu tidak mengusik Jake yang sedang sibuk dengan alam mimpinya sedikit pun. Ayumi yang kesal karena tidak mendapat respon sama sekali, akhirnya ia melancarkan ide nya.
Jari jemari Ayumi merambat naik ke wajah Jake, dengan perlahan tapi pasti. Lalu secepat kilat ia menjepit hidung Jake dengan kedua jarinya.
Sesuai dugaan Jake terbangun dan langsung menepis tangan Ayumi. Ia merubah posisinya menjadi duduk. Dengan rakus ia menghirup udara sebanyak-banyaknya. Kemudian menatap Ayumi sinis.
"Gila lo! Kalo gue mati gimana?" Kesalnya dengan suara khas bangun tidur.
Ayumi mengangkat bahunya acuh, "Tinggal mati, terus di kubur, selesai." Balasnya santai.
Jake menatapnya sok sinis. Sebel banget dia, bangun tidur padahal loh. Awalnya dia kira Ayumi adalah cool girl. Ternyata dugaan dia salah. Ayumi merupakan cewek ternyebelin yang Jake temui.
Jake mengedarkan pandangannya, dahinya berkerut ketika melihat tempat dirinya terbangun.
"Ini dimana?" Tanya Jake.
Ayumi berdecak, "Tch! Dasar pikun." Celotehnya.
Walaupun dengan suara yang sangat kecil namun jika Jake di samping nya tetap terdengar. "Lo ngatain gue?!"
"Lebih ke cermin aja sih." Balas Ayumi santai, ia berdiri dari tempatnya dan berjalan ke arah tumpukan barang.
"Bangke." Umpat Jake.
Ayumi mengambil buku usang yang terselip di antara barang-barang besar di sana, seperti meja dan kursi.
"Setelah kita berhasil keluar dari tempat mengerikan itu, kita lari ke dalam hutan, mencoba menghindari serangan maupun tembakan dari para bajingan itu. Sampai akhirnya kita lolos dari pandangan mereka lalu gubuk tua ini yang kita jumpai. Kita bermalam di sini untuk beristirahat." Jelas Ayumi sambil membersihkan debu yang menempel pada buku tersebut.
Dengan cekatan Ayumi melempar buku tersebut dan bugh! Kena kepala Jake.
"Aduh!" Teriak Jake kesakitan. Ia mengelus kepalanya yang terasa sakit.
Lalu ia menatap Ayumi dengan tatapan garang, "Lo punya dendam apa sih sama gue?! Kayaknya dari kemarin lo selalu bikin gue memar. Sakit tau!" Erang Jake.
Yang awalnya Ayumi tertawa kini ekspresi nya berubah menjadi datar, "Lo nyebelin, jadi gue timpuk. Gue minta maaf, gak sengaja. Gue masih emosi karena orang-orang biadab itu." Ujarnya jujur.
Jake mengabaikan ucapan tersebut. Ia menatap sekeliling, memperhatikan setiap sudut yang ada. Tidak ada yang spesial, hanya gubuk tua dan usang, terlebih lagi ini sedikit kotor. Mungkin karena tidak di rawat, makanya menjadi seperti ini.
"Jake."
"Hm."
"Lo punya rencana apa? Gue bingung setelah ini kita mau kemana." Ayumi duduk di kursi yang ada di sana, ia membuka buku tersebut dan mulai membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord of ELEMENT | Enhypen
FantasiaPara keturunan itu masih hidup. Mereka benar-benar ada. Penerus kekuatan dan penyelamat bagi kami semua. Kedua belas manusia dengan kekuatan mereka ini menjadi penentu kemenangan ada di tangan yang baik atau yang jahat. Bagaimana cara mereka men...