Klek!
Perlahan pintu terbuka, "hey bangun kalian!!" Seru seseorang baru saja datang.
Kemudian ia memukul daun pintu berulang kali supaya kedua orang di sana terbangun karena suara bising yang ia buat. Dan usaha itu pun berhasil, keduanya terbangun.
"Bersiaplah, ketua akan datang menemui kalian nanti." Ujarnya sambil menutup pintu dan pergi entah kemana.
"Yumi." Yang di panggil menoleh.
"Apa lengan lo baik-baik aja?" Tanyanya khawatir.
Ayumi melihat sebentar ke arah lengannya, lalu ia menggelengkan kepalanya.
"Gue mohon jangan lakukan hal seperti semalam lagi. Itu bahaya."
"Jake, cukup!" Sarkas Ayumi sebelum orang yang tidak jauh darinya lanjut berbicara.
"Khawatirkan diri lo sendiri sebelum menghawatirkan orang lain." Walaupun hanya satu kalimat, namun itu mampu membuat Jake bungkam.
Ia lupa bahwa bukan Ayumi saja yang dalam bahaya, tapi dirinya juga.
Jake membuang mukanya ke arah satu-satunya ventilasi kecil di ruangan itu. Walaupun ukurannya tidaklah besar, tapi langit yang cerah di luar sana masih bisa terlihat dengan jelas.
Jujur, Jake juga khawatir akan dirinya. Sudah terhitung 8 hari, ia dan Ayumi terkurung di ruangan ini. Tidak ada fasilitas yang memadai di sana, hanya ada dua dua kasur lipat, dan satu meja kecil. Untungnya masih tersedia kamar mandi.
Dan selama itu juga mereka di jadikan percobaan yang entah Jake sendiri tidak mengerti akan hal itu. Mereka di suruh melakukan banyak kegiatan yang melelahkan, bahkan tidak masuk akal.
Jake menghela nafas berat. Mengapa dia harus terjebak di situasi yang sulit ini, dan bertemu orang-orang aneh sekaligus jahat. Kenapa harus Jake?
Bibir Jake tertarik ke atas ketika membayangkan bagaimana menyenangkannya jika ia bisa bermain bebas di luar bersama teman-teman nya.
Kangen Jay sama Sunghoon :( batin Jake.
"Seharusnya lo udah ngerti sama situasi ini, Jake. Apalagi semalem gue nunjukin siapa diri gue yang sebenarnya." Ujar Ayumi tiba-tiba.
"Tapi gue tetep gak paham, maksud dari semua ini. I don't understand." Jake menundukkan kepalanya.
Ini terlalu rumit untuk dirinya, kepalanya seakan ingin meledak memikirkan banyak hal.
★★★
Suasana malam hari yang dingin kini menjadi panas, karena perdebatan beberapa orang.
"Paksa dia!" Suruh seseorang yang memakai setelan jas lengkap dengan wajah angkuhnya.
"Baik ketua." Satu orang laki-laki berbadan besar itu memegangi tangan remaja perempuan yang mencoba melawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord of ELEMENT | Enhypen
FantasíaPara keturunan itu masih hidup. Mereka benar-benar ada. Penerus kekuatan dan penyelamat bagi kami semua. Kedua belas manusia dengan kekuatan mereka ini menjadi penentu kemenangan ada di tangan yang baik atau yang jahat. Bagaimana cara mereka men...