Bulan Desember telah berlalu. Siswa-siswi SMA Bumi Jaya telah selesai melaksanakan Penilaian Tengah Semester dan sudah menerima rapor mereka masing-masing. Betapa senangnya Aksa, ketika mengetahui dirinya kembali mendapatkan peringkat ke-satu di kelasnya. Dia juga masuk ke daftar sepuluh besar siswa terbaik di SMA Bumi Jaya.
Ada hal yang lebih mengejutkan lagi bagi Aksa. Arka dan Aura tiba-tiba menjadi sangat bangga kepada putranya itu. Entah bisikan dari mana, Aksa pun bingung perihal itu.
Reyland, cowok itu walaupun peringkatnya turun, tapi dia masih berhasil masuk ke-lima besar di kelasnya. Sedangkan Oscar, dia mendapatkan peringkat ke-dua di kelasnya.
Malam tahun baru, Reyland, Aksa, Oscar, Gerald, Lyzie, Sabrina, Adena dan bahkan ada Raina. Mereka pergi jalan-jalan bersama dan menikmati indahnya kembang api di kawasan Tugu Jogja. Hari libur sekolah, mereka gunakan untuk pergi ke salah satu museum yang ada di Yogyakarta, yaitu Museum Jogja Kembali.
Reyland bilang, mereka bisa pergi ke pantai tanpa dirinya, tapi mereka justru mengurungkan niatnya dan berakhir pergi ke museum dan beberapa tempat wisata yang ada di Jogja.
4 Januari 2023, rencana sepulang sekolah ini, Reyland mengajak Lyzie untuk pergi mencari barang untuk diberikan kepada Aksa. Ya, Aksa si irit bicara itu, besok ia berulang tahun yang ke-19 tahun. Untuk yang pertama kalinya, Arka mengadakan pesta ulang tahun putranya itu, dan hampir warga SMA Bumi Jaya diundang. Itu sudah menjadi kejutan bagi Aksa dan dua sahabatnya.
Kelas Reyland sudah lebih dahulu keluar. Cowok itu kemudian menunggu Lyzie di depan kelasnya.
"Selamat sore semuanya!"
"Selamat sore, Pak!" balas semua murid yang ada di kelas Lyzie.
Setelah tiga anak yang berada di depan pintu itu saling melambaikan tangan sebelum pulang, Lyzie kemudian menghampiri Reyland yang berdiri di tembok pembatas itu sambil memasukkan dua tangannya di saku celana.
"Jaketnya mana?" tanya Reyland tiba-tiba.
"Hah? Jaket?" Lyzie menautkan alisnya kebingungan. Pasalnya, cewek itu tidak membawa jaket hari ini.
"Tadi malam gue suruh lo bawa jaket, dibawa nggak?"
Aduh, lupa, bodoh ah Lyzie mah ..., gerutu cewek itu di dalam hatinya.
Lyzie menampilkan cengiran sambil menggosok-gosok tengkuknya. "Hehe, lupa Kak ..."
"Al nggak ngingetin lo tadi pagi?"
Hari ini Lyzie memang berangkat sekolah bersama kakaknya, malam tadi juga Lyzie tidak tidur di rumah Liza. Cewek itu sudah ingin angkat bicara, tapi ...
"Gue ngingetin," sahut Gerald yang sedang berjalan menghampiri Reyland dan Lyzie. "Emang dasar bocahnya aja yang bandel," lanjut Gerald sambil menatap Lyzie.
Pagi itu, Gerald sudah menyuruh Lyzie untuk memakai jaketnya sebelum motornya meluncur. Namun, cewek itu saja menolak.
"Maaf, Kak ...," ucap Lyzie sambil menundukkan pandangan.
Dua cowok itu melepaskan jaketnya secara bersamaan tanpa mereka sadari. Lyzie hanya diam menatap keduanya secara bergantian.
"Nih."
Reyland dan Gerald menyodorkan jaket yang sebelumnya mereka kenakan kepada Lyzie dengan waktu yang bersamaan.
Dua cowok itu saling bertatapan untuk beberapa detik. Kali ini, Lyzie yang bingung pilih yang mana.
"Punya gue, udah gue cuci. Satu Minggu, 7 kali!" ungkap Reyland dengan mata yang masih menatap Lyzie. Hal itu membuat ekspresi Gerald, seolah-olah mengatakan ‘Ini anak aneh dari mana?’ dia meringis keheranan saat menoleh ke cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamboja
Teen FictionBukan tentang negara bukan pula tentang bunga. Secuil kebahagiaan dan sejuta bekas luka bagi mereka. Start = 7 Desember 2022 End = 21 April 2023 ©Tulisanbiruku update lagi 20-6-23