22. Tentang Tiga Sudut

4 2 0
                                    

HAPPY READING!🌊💙
Rekomendasi lagu "Friendzone - Budi Doremi"

HAPPY READING!🌊💙Rekomendasi lagu "Friendzone - Budi Doremi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu, 2 Oktober 2022

Entah angin dan bisikan dari mana. Gerald tiba-tiba mengajak Lyzie untuk pergi jalan-jalan pada Minggu pagi ini. Lyzie berpikir, jika Gerald telah mendapatkan hidayah, dan semoga itu memang benar. Sejak ia mendapatkan skors itu, Lyzie tidak lagi melihat sifat menyebalkan, menjengkelkan, memuakkan dari seorang Gerald. Benar-benar, seperti cowok itu mendapatkan hidayah dari Tuhan.

Sabtu kemarin, tepatnya di dekat toilet. Dekat toilet? Ya, itu ajakan Gerald. Lyzie saja heran, dari banyaknya tempat di sekolahan, mengapa cowok itu mengajaknya ke sana. Untung, tidak ia bawa ke gudang.

Lupakan soal tempat itu. Lyzie mencoba menolak ajakan dari Gerald. Dan kalian tahu? Gerald tidak marah, tidak ada lagi kata "Lo nolak berarti mau" tidak ada lagi mulut Gerald yang berkata seperti itu. Cowok itu pasrah atas jawaban yang diberikan oleh Lyzie. Tapi, sifat Gerald yang sudah berubah, membuat Lyzie menerima ajakan itu dengan sepenuh hati.

Untuk yang pertama kalinya, Gerald mengetahui alamat Lyzie. Dan, dia terkejut, ternyata rumah cewek itu bersampingan dengan rumah Reyland.

Setelah bercanda ria di perjalanan, setelah bermain bersama di taman dan. Setelah membeli ice cream rasa cinta, kata Gerald. Pukul sembilan pagi, cowok itu mengajak Lyzie ke tempat yang biasa ia gunakan untuk berlatih basket bersama teman-temannya.

Mereka duduk berdua di kursi panjang.

"Gue punya game."

"Game apa?"

Gerald berdiri dan dia men-dribble bola basket itu sampai ke depan backstop.

"Lo coba masukin bola ini ke keranjang, kalau masuk, gue punya hadiah."

Mendengar perkataan Gerald, Lyzie kemudian bangun dari duduknya dan menghampiri cowok itu.

"Ajarain dulu, aku enggak bisa. Di sekolah aja, nggak masuk-masuk."

"Sini," titah Gerald yang empat jarinya seraya menyuruh Lyzie untuk lebih mendekat.

Lyzie berada di depan Gerald. Gerald memberikan bola itu kepada Lyzie untuk cewek itu pegang.

"Jangan kaku ya, rileks aja kakinya."

Lyzie menggerakkan bola matanya ke kanan untuk beberapa detik, kepalanya diangguk-anggukkan.

"Tangannya gini."

Tentang KambojaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang