Olla sudah diperbolehkan pulang kembali ke Kosan, setelah seminggu lebih 3 hari ia menginap di rumah sakit.
Selama itu juga Adel, Badrun dan Lulu tinggal di Jakarta, setelah Olla diperbolehkan pulang mereka kembali pulang ke tempat menuntut ilmu masing masing.
Jessi dan Christy menjemput Olla kali ini, wajahnya sudah bersih dari perban dan plaster, tak ada lagi perban bak ninja Konoha.
"Jes, Om Tante apa kabar? Kok ga main ke kosan lagi?" Tanya Olla,
"Mama sama Papa baik kok, males aja mereka mah, makanya nurun ke gue malesnya jadi gapernah balik ke rumah" kekeh Jessi.
"Gue kangen bokap nyokap dah" gumam Olla, Jessi meringis.
"Samperin dong, yuk mumpung belum kesorean" ajak Jessi, Olla mengangguk setuju.
Mobil Olla yang di kendarai Jessi itu melaju bukan menuju kos kosannya, tapi menuju rumah terakhir semua jiwa di dunia.
Olla melangkah masuk ke dalam kawasan pemakaman khusus agamanya itu, ditemani Jessi dan Christy.
"Mah, Pah, sehat?" Tanya Olla sebelum sebulir air matanya jatuh dari pelupuk mata.
"Eung Jes, gue mau sendiri dulu boleh, ada yang mau gue omongin ke mereka" Jessi mengangguk, ia menarik lengan Christy untuk menjauh dari area makam orang tua Olla.
"Mamah, Papah hari ini aku baru keluar dari rumah sakit, bukan dari penjara kaya papah" Olla terkekeh dengan ucapannya.
"Aku capek deh mah, boleh ikut mamah sama papah?" Tanya Olla, ia mengelus batu nisan makam tersebut, ia menunduk menahan tangisnya.
"Emang udah gila anak mamah sama papah, lagian di tinggalin sendiri, kalo gak ada Tante aku bingung gimana ngasih makan diri sendiri" ucap Olla, tak ada sahutan, yang terdengar hanya isakan isakan kecil dari Olla.
Di sisi lain, tempat Jessi dan Christy menunggu Olla, di gazebo kayu keduanya duduk saling terdiam.
"Biasanya Olla minta di Anter kesini kalo emang lagi terpuruk banget, gue kaget juga tadi dia nge iyain ajakan gue kesini" ucap Jessi, Christy menatap punggung Olla dari jauh.
"Olla, kuat banget, gue baru tau orang tuanya udah ga ada dua duanya" tutur Christy
"Anak kosan kita ga ada yang bener keluarganya, kalopun ada cuma Muthe kayanya" tutur Jessi, Christy mengernyit.
"Lah Lo bukannya dua duanya ada, bareng?" Tanya Christy. Jessi tersenyum.
"Bokap nyokap gue hampir gapernah di rumah, mereka emang kerja bareng di tempat kerjaannya, tapi gue jadi gak ke urus, apalagi adek gue, dia cowok, liat aja jadinya begajulan gitu akhlaknya" kekeh Jessi, Christy manggut manggut, ia mengerti
"mama papanya Flora juga gitu, Floranya jadi lebih suka ngabisin waktu sama circlenya di Bandung di rumah" tutur Jessi
"Yang the real Cemara cuma Muthe kayanya" kekeh Christy, Jessi mengangguk setuju.
"Lo? Bokap nyokap Lo kenapa pisah? Kemaren keliatannya baik baik aja perasaan?" Tanya Jessi, Christy mengedikkan bahunya.
"Gue juga ga ngerti, tiba tiba pulang tes masuk kuliah mereka nyuruh gue buka map di meja makan" jawab Christy seadanya.
"Lo gak kecewa?" Tanya Jessi pelan, Christy menggeleng sambil tersenyum kecut.
"Gue sebenernya udah ga ngerasain figur mereka dari 1 SMA, kalo boleh jujur gue agak kecewa sih, cuma yaudah b aja juga sekarang, gue ga ngerasa butuh figur mereka di samping gue, jadi jauhan juga no problem sih, yang penting uang jajan gue ngalir hehehe" kekehnya di akhir.
"Jessi Christy, ayo pulang, gue ngantuk banget" Olla menghampiri keduanya, Christy mengangguk, ia berdiri dan berjalan lebih dulu di susul Jessi dan Olla.
TBC.....
Tangan gw gatel, siapa yg kemaren nonton jeketi perform di FFML. Aku!
Nih dia sudah di ungkapkan latar belakang keluarga mereka, konfliknya nunggu lebaran aja apa ya......
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan elite uang jajan sulite
Teen FictionZee, Christy, Muthe, Ashel, Olla, Flora, Jessi. 7 manusia yang bertemu di kos kosan elit di daerah ibukota. Bukan tentang 7 manusia harimau apalagi BTS.