bab 1

56.7K 2.5K 61
                                    

Happy reading


Adrian Martadinata seorang siswa SMA yang selalu saja mendapatkan kekerasan dari semua orang,baik dari sekolah atau dirumahnya.

Tapi dengan hal itu membuat Adrian semangat dan tidak boleh menyerah, dia ingin tuhan saja yang mengakhiri semua ini,bukan dirinya.

Adrian bisa dikatakan orang yang haus akan kasih sayang,tapi karena hal itu tidak membuat Adrian menjadi seorang yang lemah.

Walaupun Adrian tidak membalas semua kejahatan orang orang kepadanya,tapi dia selalu berdoa agar semua orang mendapat ganjaran dari apa yang mereka perbuat.

Yah pemuda itu memiliki hati yang baik,dia selalu baik kepada orang lain tapi kenapa orang orang membenci dirinya?

Apa kesalahannya, kalau ada beritahu Adrian dia akan memperbaiki kesalahannya,Adrian bersumpah dia benar benar akan memperbaiki nya.

Saat ini Adrian tengah berada didalam toilet dia baru saja di bully oleh kakak kelasnya, dia tidak tau kenapa mereka sangat suka membully dirinya.

Adrian pernah mengadu kepada pihak sekolah,tapi reaksi dari pihak sekolah sangat mengecewakan, mereka bahkan tidak memberi hukuman untuk para pelaku pembullyan.

Yah Adrian sadar, lagian pembully nya itu adalah anak orang kaya, yang dengan satu jentikan jarii semua masalah yang menimpa nya hilang.

Sangat tidak adil bukan? Tapi itu adalah hidup,mau bagaimanapun status sosial sangat mempengaruhi sifat seseorang.

Adrian bukan orang miskin dia bisa dikatakan orang mampu, tapi sang ayah tidak pernah menganggap dia ada.

Sang ibu meninggal dunia saat melahirkan Adrian, membuat ayah Adrian jadi benci kepada sang anak.

Yah begitulah hidup Adrian, sangat menyenangkan bukan?
Hahahaha

.
.
.



Setelah selesai mengobati lukanya Adrian langsung pergi kedalam kelas,luka di tubuhnya sangat sakit, Adrian ingin sekali rasanya mengatakan bahwa dia menyerah.

Tapi dia tidak mau,dia harus bisa membuat orang sayang kepada dirinya dengan cara membuktikan bahwa Adrian itu adalah orang yang kuat.

Adrian duduk di kursinya,dan tiba-tiba seseorang duduk disamping Adrian, orang tersebut adalah sahabat dan teman Adrian satu satunya.

Namanya adalah Satria Hermawan, Adrian dan satria sudah berteman dari masa kanak kanak sampai sekarang.

Satria lah yang selalu mendukung Adrian,saat Adrian merasa capek,atau lelah.

"Lu kenapa dri?"tanya satria melihat sahabatnya kelihatan lelah.

"Nggak papa kok, cuman lagi nggak mood aja."alasan Adrian, sebenarnya satria itu tahu bahwa Adrian sedang berbohong tapi dia tidak mau bertanya lebih jauh lagi.

Dia mau Adrian sendiri lah yang mengatakan semuanya kepada dirinya, satria akan menunggu.

"Eh kantin kuy."ajak satria

"Hayuk lah gw juga laper nih."jawab Adrian

Mereka berjalan menuju kearah kantin dan banyak pasang mata yang melihat mereka tak jarang ada yang berbisik.

'eh itu kan si satria.'

'duh kenapa ya dia mau berteman sama si anak pembawa sial itu.'

'nggak tau gw.'

Dan masih banyak lagi, ucapan pedas dari para murid murid untuk mereka.

Satria adalah murid populer disekolah banyak orang menyukai satria, mungkin karena dia kaya,baik dan juga tampan.

Adrian adalah murid biasa dia tidak populer dan tidak terlalu tampan, mukanya itu bisa dibilang biasa saja.

Mereka berdua telah sampai di kantin,dan langsung menjadi bahan omongan dari murid murid, yang mereka katakan hampir sama semua.

Mulai dari mereka membandingkan antara Adrian yang tidak cocok berteman dengan satria, mengagungkan satria dan masih banyak lagi.

Mereka memesan makanan terlebih dahulu lalu duduk di kursi paling pojok karena kursi itulah yang tidak diduduki oleh orang orang.

Tak lama makanan yang mereka pesan sudah datang, mereka berdua makan makanan mereka dengan tenang hingga makanan habis.

(Sebelumnya makanan itu sudah dibayar ya.)

"Dri gw pergi dulu ya."pamit satria lalu pergi keluar dari kantin.

Tiba tiba ada orang yang menyiram Adrian dengan kuah makan yang masih panas, Adrian yang mengetahui hanya diam,dia tidak mau membuat masalah.

Dia tidak mau membuat sang ayah marah kepadanya,yah walaupun setiap hari kerjaan ayahnya kalau ketemu Adrian hanya marah marah.

"Upss gw kira tempat sampah." Ucap seorang siswa yang bernama Bima,yah Bima ini adalah orang yang selalu membully Adrian.

Adrian tidak menggubris,dia berdiri dan langsung pergi dari kantin, Adrian yakin kulitnya akan melepuh.

Adrian pergi ke wc sekolah Adrian membuka bajunya dan bisa dilihat kulit putihnya berubah warna menjadi warna merah dan beberapa luka ditubuh Adrian.

Perih itulah yang dirasakan oleh Adrian, kenapa dunia begitu kejam?

Adrian menukar bajunya dengan baju yang dia ambil di loker, sebelum ke wc Adrian sempat mengambil bajunya dulu.

Setelah selesai tiba tiba hidung Adrian berdarah,panik? Tidak karena ini sudah biasa terjadi, hidung nya sering berdarah.

Dia membersihkan darah dari hidung nya dan keluar, karena bell masuk sudah berbunyi.

Adrian masuk kedalam kelas dia tidak melihat keberadaan satria, entah lah mungkin satria ada sesuatu yang harus dilakukannya.

Tak lama guru masuk dan menjelaskan pelajaran,guru itu sama sekali tidak bertanya tentang keberadaan satria.

Yah tidak heran kan? Satria adalah anak dari donatur disekolah ini jadi satria bisa sesuka hatinya masuk atau tidak ke kelas.






Suka? Vote dan komen

Typo? Tandai

Caw(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

TBC

chasing a happy ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang