Happy reading
Adrian sudah sampai didepan rumah nya, Adrian menghela nafas sebelum membuka pintu dan masuk.*Plak
Suara tamparan menggema di seluruh ruang tamu,palaku yang tidak lain adalah ayah dari Adrian.
"KEMANA SAJA KAU ANAK SIALAN." Marah nya kepada Adrian
"Aku.." ucapan Adrian terpotong
"Sekarang kau masuk kedalam kamar mu!" Serunya dan langsung dipatuhi oleh Adrian.
Adrian masuk kedalam kamarnya.
"Hah."Adrian membuang nafas gusar padahal dia terlambat pulang karena menunggu angkutan umum, kenapa ayahnya tidak mendengarkan dia berbicara?
Adrian segera mengganti bajunya lalu berbaring di atas kasur, Adrian menutup matanya dengan tangan.
*Tes
Adrian menangis, sungguh hatinya sangat sakit mendengar kata ayah nya yang menyebut dirinya pembawa sial.
Adrian lebih memilih luka fisiknya di bandingkan luka batinnya, karena rasanya sangat sangat sakit.
Adrian menangis dalam diam, karena terus menangis membuat Adrian tertidur.
Mata Adrian perlahan terbuka dia melihat kearah jam , ternyata Adrian terbangun tengah malam.
Adrian langsung duduk di meminum air putih, lalu berdiri Adrian duduk di dekat jendela dia melihat keluar jendela.
Suasana malam yang hening adalah kesukaan Adrian, Adrian sangat suka kesunyian dan juga bintang bintang yang berkelip di malam hari.
Adrian melihat bintang dan air matanya kembali menetes,ah dia sangat cengeng bukan?
Adrian kembali mengingat kejadian tadi siang, walaupun itu sudah menjadi keseharian dari Adrian tapi hati Adrian tetap sakit.
Setelah merasa lega Adrian segera kembali pergi tidur.
.
.
.Pagi harinya Adrian sudah sampai disekolah,dia selalu datang awal karena angkutan umum selalu datang pagi.
Dia duduk di kursinya dan memilih untuk membaca buku, walaupun sering di bully tapi Adrian selalu mendapatkan rangking 1.
Suara bell masuk terdengar, Adrian melihat ke sebelah kelihatannya satria tidak hadir, yah mungkin Adrian punya urusan?
Bell istirahat berbunyi siswa/i keluar dari kelas untuk pergi kekantin,yah Adrian memilih untuk tidak pergi ke kantin dia sedang malas apalagi nanti ketemu dengan Bima.
Jika kalian berfikir Adrian tidak mempunyai orang yang disukai,kalian salah Adrian mempunyai nya orang tersebut bisa di katakan most wanted di sekolah,dia adalah seorang pria.
Adrian cukup sadar diri pertama dia tidak akan pernah bisa bersama dengan orang itu, kedua pasti orang itu tidak akan mau , yang bisa Adrian pastikan orang itu adalah straight.
Yah Adrian hanya mengagumi,lagian itu hidupnya, tidak ada seorang pun yang bisa melarang.
Asik dengan pemikirannya hingga seseorang tiba-tiba menendang Adrian dengan cukup keras membuat pemuda itu terjatuh dari kursinya.
Orang yang tidak lain adalah Bima,Bima tampak tertawa melihat Adrian yang terduduk dilantai yang dingin.
Adrian hanya diam, padahal dia hanya ingin sendirian tapi kenapa Bima selalu mengganggu dirinya?
Bima memegang kerah baju Adrian dengan kuat membuat pemuda itu tidak bisa bernafas.
"Cih lemah."ucap Bima dan langsung pergi meninggalkan Adrian yang sesak nafas, tidak itu bukan karena Bima penyakitnya kambuh.
Adrian segera mengambil inhaler dari tasnya, segera Adrian langsung memakai benda tersebut, hidung Adrian juga berdarah,dia langsung mengelap darah dari hidungnya.
Adrian tersenyum hambar,saat ini dia benar benar lelah butuh seseorang yang menjadi sandarannya, bagaimana dengan satria? entah kenapa Adrian merasa bahwa satria mulai menjauh dari dirinya.
Semua siswa masuk kedalam kelas, untungnya tadi kelas benar benar sepi sehingga tidak ada orang yang melihat dia sesak nafas.
Tak lama guru masuk kedalam kelas dan langsung menerangkan pelajaran.
.
.
.Adrian tengah menunggu bus yang akan mengantarnya pulang,bus itu belum datang entah kenapa Adrian tidak menyadari kehadiran seseorang.
"Hei."panggil orang itu kepada Adrian, Adrian yang tidak sadar menjadi terkejut,ia segera menetralkan keterkejutannya,lalu melihat orang yang menyapanya.
"Oh hai."balas Adrian sedikit canggung karena orang tersebut adalah orang yang Adrian sukai.
"Kamu Adrian?"tanyanya dengan nada yang lembut
"Iya kenapa?"tanya Adrian
"Oh perkenalkan nama aku Kenan Wijaya." Ucapnya seraya berjabat tangan, Adrian segera menjabat tangan Kenan
"Adrian." Ucap Adrian dan tidak lupa tersenyum.
Tak lama bus yang ditunggu Adrian tiba, Adrian segera berpamitan lalu masuk kedalam bus.
Kenan hanya melihat dan tidak lupa tersenyum, astaga Adrian mimpi apa semalam dia sangat beruntung.
Bus itu pergi, tiba tiba raut muka Kenan yang tadi tersenyum berubah menjadi datar sedatar datarnya.
"Hah."Kenan membuang nafas lalu pergi dari halte bus, dia menghampiri teman temannya yang tertawa lepas.
"Ahahah beneran dong dideketin."tawa seorang pemuda
"Di tunggu ya jadinya." Sambung pemuda itu
"Bacot,kalau gw bisa memenangkan ini jangan lupa hadiah yang lu janjikan." Ucap Kenan sambil menghisap rokok.
Suka?vote dan komen
Typo? Tandai
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
chasing a happy ending
Short StoryAdrian Martadinata pemuda manis yang harus meninggal karena penyakitnya yang kambuh. Saat sadar Adrian ternyata kembali ke masa lalu.....