Tetapi walaupun kota selalu menjadi tempat yang diagung agungkan oleh para orang miskin, kota bukanlah tempat yang seindah orang bayangkan. Kota bahkan lebih busuk dari daerah kumuh ini sendiri
Banyak sekali budak yang dikirimkan ke kota untuk dijadikan tahanan orang orang yang disebut berdarah "bangsawan", yang disebut sebut sebagai orang suci. Kenyataannya, kota lebih buruk dari daerah kumuh yang kotor
Angin berhembus dengan kencang, membuat ku menggigil. Entah kenapa perasaan ku mengatakan akan ada yang akan terjadi malam ini. Sebuah hal yang entah baik atau buruk
Tapi aku masih harus pergi tentu saja. Pekerjaan ku berada di kota yang mengharuskan kan ku pergi kesana setiap hari. Jika tidak bagaimana aku bisa mempunyai gaji yang cukup saat ini?
Dengan sebuah keberanian, aku menaiki kereta pengangkut barang menuju kota. Matahari masih belum sepenuhnya berada di atas kepala, membuat suasana tidak terlalu panas
Dengan jalan yang tidak rata aku harus terombang ambing di atasnya. Rasanya ingin muntah
Perjalanan yang tidak terasa nyaman itu berjalan lebih dari 2 jam. Akhirnya, gerbang besar kota yang megah terlihat di depan sana. Berdiri kokoh memberikan kesan agung yang sebetulnya tidak se wah itu
Aku turun dari kereta dan membayar biaya perjalanan tadi. Hiruk pikuk keramaian segera memasuki pendengaran ku. Ini adalah kota, dimana setiap harinya kerumunan akan terlihat di setiap sudut penjurunya
Jika kalian bertanya tanya apa pekerjaan ku disini, hanya buruh kecil yang tidak dibayar terlalu banyak. Pengantar surat, itulah pekerjaan ku. Setiap hari harus menaiki sepeda untuk mengirimkan surat surat ke rumah rumah besar yang berada di kota
Aku juga mengenal banyak orang disini. Entah baik, atau jahat aku mengenal nya. Tetapi walaupun banyak bangsawan yang kotor di kota, banyak juga bangsawan yang jujur dan jujur
Dunia ini tidak sekejam itu hingga hanya menyisakan orang orang keji di dalamnya
Tapi begitulah, kadang juga orang orang yang jujur sering sekali mendapat masalah yang bahkan tidak mereka buat. Ini juga membuat jengkel akan ketidakadilan dunia
..
.
Hari ini banyak surat yang harus diantarkan. Surat surat ini kebanyakan berasal dari bangsawan, dan tentu untuk bangsawan lain. Juga tidak jarang terdapat surat dari negara lain yang datangMenjadi seorang pengantar surat mempunyai kebahagiaan dan kesulitannya sendiri. Tapi ketahuilah bahwa kebahagiannya lebih banyak. Jarang aku menemui kesulitan dalam pekerjaan ini, tapi jika sudah menemui kesulitan, masalah nya pasti bukan hal kecil
Aku menaiki sepeda yang diberikan khusus untuk menjalankan pekerjaan. Menggunakan seragam, aku mulai mengayuh pedal sepeda dan mengirim surat satu persatu ke rumah rumah megah yang tidak pernah aku bayangkan akan aku masuki suatu hari nanti
Rasanya seperti bermimpi jika aku dapat masuk ke dalam rumah rumah megah itu. Tetapi kenyataannya seperti ini, jadi lebih baik tidak berharap
"Dokja Oppa"sebuah suara terdengar. Suara itu kecil, lembut dan semanis susu
"Yoosung, selamat pagi"aku menyapa dengan senyum
Gadis kecil yang sebelumnya bersembunyi di balik pintu besarnya keluar dengan gugup. Gadis kecil itu putih, manis, dan terlihat sangat lucu
Dia adalah Shin Yoosung, putri bungsu dari 2 bersaudara dari keluarga Shin di kota. Keluarga Shin adalah salah satu keluarga yang cukup besar di kota. Tidak bisa dikatakan besar sekali, tetapi mempunyai sedikit pengaruh
Gadis kecil ini, Shin Yoosung, sering berdiri di depan pintunya sendirian. Setiap aku mengantarkan surat pasti gadis itu selalu berdiri disana tanpa pamrih. Hal ini terjadi sejak hari pertama aku mulai mengantar surat untuk keluarga ini
Dia hanya berdiri disana. Memandangi entah kemana dengan kosong. Aku akan selalu mengajaknya berbicara saat kami bertemu, dan sepertinya sekarang kami tidak seasing itu
"Surat dari siapa itu?"tanya nya penasaran
"Oh ini? Hmm, ini dari keluarga Ha. Aku kurang mengetahuinya, tulisannya tidak jelas"ucap ku dengan nada bersalah
"Tidak apa, ayah akan membacanya nanti. Terimakasih Dokja Oppa"gadis kecil itu tersenyum dengan sangattt manis
Aku benar benar menginginkan adik perempuan sekarang....
"Kalau begitu sampai jumpa Yoosung"aku melambai kepada gadis kecil itu
"Sampai jumpa besok Dokja Oppa"Shin Yoosung membalas
.
Akhirnya setelah hampir satu hari aku mengirim ratusan surat itu, tidak tersisa kembali surat yang harus ku antarkan. Lelahnya seperti ditimpa oleh bukit dengan tinggi 3 orang dewasa
Aku mengganti seragam ku dan berjalan menyusuri kota. Karena hari sudah malam aku memutuskan untuk tinggal satu malam. Tidak ada lagi kereta yang bisa aku tumpangi di malam hari
Di malam hari kota masih terang benderang, berbeda dengan daerah kumuh. Bahkan masih banyak orang orang yang berjualan di malam hari seperti ini
Kau juga akan melihat pria dan wanita yang sedang ekhem di sudut sudut gelap. Yah sudah biasa di kota, jadi tidak terlalu banyak yang mempermasalahkan nya
Setelah berkeliling untuk beberapa saat aku memutuskan untuk kembali. Tetapi satu hal, aku harus melewati sebuah gang sempit yang sepi pejalan
Dengan keberanian yang setengah setengah aku berjalan memasuki gang itu. Tapi belum setengah jalan, aku dapat mencium bau darah yang menyengat dari salah satu sudut
Hal itu menghentikan langkah ku dalam seketika
Apakah ada pembunuhan di tempat ini?....
To be continued......
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE[Omniscient Readers]
FanficMenjadi orang biasa, agaknya itu adalah tujuan hidup Kim Dokja di dalam kehidupan ini. Tetapi setelah bertemu dengan Yoo Joonghyuk, menjadi orang biasa sepertinya sudah tidak mungkin lagi [HIATUS] | Yoo Joonghyuk x Kim Dokja | Bromance 1 Mei 2023...