2. ' City '

1K 144 4
                                    

Tetapi walaupun kota selalu menjadi tempat yang diagung agungkan oleh para orang miskin, kota bukanlah tempat yang seindah orang bayangkan. Kota bahkan lebih busuk dari daerah kumuh ini sendiri

Banyak sekali budak yang dikirimkan ke kota untuk dijadikan tahanan orang orang yang disebut berdarah "bangsawan", yang disebut sebut sebagai orang suci. Kenyataannya, kota lebih buruk dari daerah kumuh yang kotor

Angin berhembus dengan kencang, membuat ku menggigil. Entah kenapa perasaan ku mengatakan akan ada yang akan terjadi malam ini. Sebuah hal yang entah baik atau buruk

Tapi aku masih harus pergi tentu saja. Pekerjaan ku berada di kota yang mengharuskan kan ku pergi kesana setiap hari. Jika tidak bagaimana aku bisa mempunyai gaji yang cukup saat ini?

Dengan sebuah keberanian, aku menaiki kereta pengangkut barang menuju kota. Matahari masih belum sepenuhnya berada di atas kepala, membuat suasana tidak terlalu panas

Dengan jalan yang tidak rata aku harus terombang ambing di atasnya. Rasanya ingin muntah

Perjalanan yang tidak terasa nyaman itu berjalan lebih dari 2 jam. Akhirnya, gerbang besar kota yang megah terlihat di depan sana. Berdiri kokoh memberikan kesan agung yang sebetulnya tidak se wah itu

Aku turun dari kereta dan membayar biaya perjalanan tadi. Hiruk pikuk keramaian segera memasuki pendengaran ku. Ini adalah kota, dimana setiap harinya kerumunan akan terlihat di setiap sudut penjurunya

Jika kalian bertanya tanya apa pekerjaan ku disini, hanya buruh kecil yang tidak dibayar terlalu banyak. Pengantar surat, itulah pekerjaan ku. Setiap hari harus menaiki sepeda untuk mengirimkan surat surat ke rumah rumah besar yang berada di kota

Aku juga mengenal banyak orang disini. Entah baik, atau jahat aku mengenal nya. Tetapi walaupun banyak bangsawan yang kotor di kota, banyak juga bangsawan yang jujur dan jujur

Dunia ini tidak sekejam itu hingga hanya menyisakan orang orang keji di dalamnya

Tapi begitulah, kadang juga orang orang yang jujur sering sekali mendapat masalah yang bahkan tidak mereka buat. Ini juga membuat jengkel akan ketidakadilan dunia
.

.

.
Hari ini banyak surat yang harus diantarkan. Surat surat ini kebanyakan berasal dari bangsawan, dan tentu untuk bangsawan lain. Juga tidak jarang terdapat surat dari negara lain yang datang

Menjadi seorang pengantar surat mempunyai kebahagiaan dan kesulitannya sendiri. Tapi ketahuilah bahwa kebahagiannya lebih banyak. Jarang aku menemui kesulitan dalam pekerjaan ini, tapi jika sudah menemui kesulitan, masalah nya pasti bukan hal kecil

Aku menaiki sepeda yang diberikan khusus untuk menjalankan pekerjaan. Menggunakan seragam, aku mulai mengayuh pedal sepeda dan mengirim surat satu persatu ke rumah rumah megah yang tidak pernah aku bayangkan akan aku masuki suatu hari nanti

Rasanya seperti bermimpi jika aku dapat masuk ke dalam rumah rumah megah itu. Tetapi kenyataannya seperti ini, jadi lebih baik tidak berharap

"Dokja Oppa"sebuah suara terdengar. Suara itu kecil, lembut dan semanis susu

"Yoosung, selamat pagi"aku menyapa dengan senyum

Gadis kecil yang sebelumnya bersembunyi di balik pintu besarnya keluar dengan gugup. Gadis kecil itu putih, manis, dan terlihat sangat lucu

Dia adalah Shin Yoosung, putri bungsu dari 2 bersaudara dari keluarga Shin di kota. Keluarga Shin adalah salah satu keluarga yang cukup besar di kota. Tidak bisa dikatakan besar sekali, tetapi mempunyai sedikit pengaruh

Gadis kecil ini, Shin Yoosung, sering berdiri di depan pintunya sendirian. Setiap aku mengantarkan surat pasti gadis itu selalu berdiri disana tanpa pamrih. Hal ini terjadi sejak hari pertama aku mulai mengantar surat untuk keluarga ini

Dia hanya berdiri disana. Memandangi entah kemana dengan kosong. Aku akan selalu mengajaknya berbicara saat kami bertemu, dan sepertinya sekarang kami tidak seasing itu

"Surat dari siapa itu?"tanya nya penasaran

"Oh ini? Hmm, ini dari keluarga Ha. Aku kurang mengetahuinya, tulisannya tidak jelas"ucap ku dengan nada bersalah

"Tidak apa, ayah akan membacanya nanti. Terimakasih Dokja Oppa"gadis kecil itu tersenyum dengan sangattt manis

Aku benar benar menginginkan adik perempuan sekarang....

"Kalau begitu sampai jumpa Yoosung"aku melambai kepada gadis kecil itu

"Sampai jumpa besok Dokja Oppa"Shin Yoosung membalas

.

Akhirnya setelah hampir satu hari aku mengirim ratusan surat itu, tidak tersisa kembali surat yang harus ku antarkan. Lelahnya seperti ditimpa oleh bukit dengan tinggi 3 orang dewasa

Aku mengganti seragam ku dan berjalan menyusuri kota. Karena hari sudah malam aku memutuskan untuk tinggal satu malam. Tidak ada lagi kereta yang bisa aku tumpangi di malam hari

Di malam hari kota masih terang benderang, berbeda dengan daerah kumuh. Bahkan masih banyak orang orang yang berjualan di malam hari seperti ini

Kau juga akan melihat pria dan wanita yang sedang ekhem di sudut sudut gelap. Yah sudah biasa di kota, jadi tidak terlalu banyak yang mempermasalahkan nya

Setelah berkeliling untuk beberapa saat aku memutuskan untuk kembali. Tetapi satu hal, aku harus melewati sebuah gang sempit yang sepi pejalan

Dengan keberanian yang setengah setengah aku berjalan memasuki gang itu. Tapi belum setengah jalan, aku dapat mencium bau darah yang menyengat dari salah satu sudut

Hal itu menghentikan langkah ku dalam seketika

Apakah ada pembunuhan di tempat ini?....

To be continued......

CHOICE[Omniscient Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang