Jika kita membicarakan tentang kerajaan Utara, sebenarnya hal itu bukanlah hal baik yang dapat dikatakan. Bahkan mendeskripsikan nya dengan kata kata yang baik agaknya sulit untuk dilakukan
Bagaimana mengatakannya, sebuah kerajaan yang menganut dewa perang yang mempercayai bahwa perang lah jalan satu satunya untuk berjaya. Di saat tidak ada yang terjadi, di saat semuanya hanya dengan tenang berjalan, kerajaan ini akan terus berjalan dalam jalan darah yang tidak diharapkan oleh semua orang
Tidak ada yang berani maju, dan tidak ada yang berani mundur. Setiap kerajaan seolah olah hanya menunggu giliran mereka untuk hancur, tetapi dengan sedikit harapan bahwa dewa dan Dewi yang mereka anut akan menyelamatkan mereka
Aku mulai mempertanyakan bagaimana seorang bangsawan seperti Yoo Joonghyuk, apalagi dia berasal dari kerajaan yang kuat seperti kerajaan Utara muncul di kerajaan terbuang seperti ini
"Apakah kebetulan?"aku bergumam kecil
Tetapi mengingat bagaimana dirinya pertama kali menemukan Yoo Joonghyuk, bersimbah darah dan mempunyai banyak luka. Aku semakin tidak yakin bahwa hal ini kebetulan
Kemungkinan yang paling besar adalah Yoo Joonghyuk sedang lari dari sesuatu hingga sampai ke kerajaan ini...
Tapi dari apa?
Aku hanya menghela nafas dan bangkit untuk membersihkan tempat kecil yang ku tinggali. Hari ini aku tidak pergi ke kota untuk mengantarkan surat, tetapi pergi ke pasar untuk membeli beberapa kebutuhan
Setelah menyelesaikan semuanya, aku meninggalkan rumah milikku dan berjalan ke pasar yang sebelumya selalu ku kunjungi. Hiruk pikuk yang akrab adalah yang pertama kali ku dengar
Hanya sedikit yang akan aku beli disini, karena maksudku aku tidak kaya untuk membeli apapun yang aku inginkan. Tapi untung saja pekerjaan yang aku miliki masih dapat menghidupi ku dengan cukup. Nasib rakyat jelata
Di saat aku akan membeli sayuran, bisikan bisikan diskusi terdengar menarik perhatian ku. Itu adalah beberapa pedagang yang akannya sedang mendiskusikan sesuatu yang sangat menarik. Jiwa jiwa gosip ini meronta
Dengan segera aku menaikkan telinga ku(tidak juga) untuk mendengar lebih jelas percakapan mereka
"Hei kau dengar, tadi malam banyak sekali prajurit asing yang masuk ke daerah kumuh kita"
"Keributan semalam itu karena sekelompok prajurit?"
"Benar, tapi aku tidak tahu prajurit darimana itu. Pakaiannya terlalu bagus untuk kerajaan busuk kita ini"
"Eh, apakah mungkin..."
Tiba tiba saja terdapat sebuah keheningan di antara orang orang itu. Lalu seseorang berkata
"Apakah kita yang selanjutnya?"
..
.
.
.
Sekali lagi, aku berjalan kembali menelusuri daerah kumuh. Tetapi kali ini tidak langsung kembali ke rumah ku, tapi ke suatu tempat yang akhir akhir ini tidak aku kunjungiMelewati jalan yang agaknya lebih "kumuh" dari daerah kumuh itu sendiri, terdapat sebuah bangunan yang cukup besar tetapi tidak dapat dibilang besar juga. Aku melangkah masuk, memasuki gerbang yang sudah retak dengan tanaman liar merambatinya. Mungkin terlihat seperti bangunan yang terbuang dan lapuk, tapi sebenarnya ada belasan nyawa yang tinggal di dalamnya.
Benar, ini adalah panti asuhan, tempat dimana banyak nyawa kecil yang tidak mempunyai siapapun untuk tinggal. Banyak bayi bayi kecil yang dibuang kesini karena tidak diinginkan. Dan aku mempunyai banyak alasan untuk merasakan hal yang sama
∆∆
Kastil gelap dan megah berdiri dengan kokoh di atas sana. Entah bagaimana, kastil megah yang melambangkan negara tersebut selalu membawa kesan buruk bahkan bagi para rakyat nya sendiri. Bahkan kerajaan ini sendiri tidak pernah membangun hubungan kerja sama dengan baik kepada dunia luar. Entah dengan paksaan, atau lainnya
Saat ini gerbang besar berjeruji terbuka, menampakkan sekumpulan prajurit dengan baju besi besarnya. Di sisi dalam gerbang, seorang pria paruh baya berdiri dengan pakaian mewah nya dan juga mahkota besar yang tinggal dengan kokoh di kepalanya. Sang raja
"Dimana?"ia bertanya dengan nada arogan yang dingin itu
Salah satu prajurit, sang jenderal, maju dengan susah payah dengan wajah pucat. Dia berkata mencoba mempertahankan nada tegas bak jenderal agung
"Yang mulia, kami tidak bisa menemukan nya. Bahkan di kerajaan selatan, kami tidak bisa menemukannya"
Terjadi keheningan yang mengerikan bagi satu pihak. Sang raja berbalik dengan kedua tangan keriput nya disilangkan di belakang punggung. Ia kembali berkata
"Kerajaan Utara tidak membutuhkan orang orang seperti kalian"
Lalu sedikit dengan kelinglungan, pasukan yang hanya berjarak satu jengkal dari gerbang masuk kerajaan asal mereka sendiri itu terbelah menjadi dua bagian. Dalam sekejap kolam darah segera tercipta dan gerbang jeruji itu kembali tertutup rapa dengan suara melengking yang menyakitkan telinga
Di sisi lain, di sebuah hutan gelap yang hanya penuh dengan pepohonan dan semak semak, sebuah siluet hitam terlihat bergerak. Siluet itu menggunakan sebuah jubah hitam m, dari sekali pandangan kita bisa mengetahui bahwa dia adalah seorang pria
Siluet itu meraba pinggang samping nya, seolah mencari sesuatu yang seharusnya ada di tempat itu. Seketika gerakkannya terhenti dan entah bagaimana sedikit senyum terpatri di bibir tipis pria itu
"Aku meninggalkan nya"
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE[Omniscient Readers]
Fiksi PenggemarMenjadi orang biasa, agaknya itu adalah tujuan hidup Kim Dokja di dalam kehidupan ini. Tetapi setelah bertemu dengan Yoo Joonghyuk, menjadi orang biasa sepertinya sudah tidak mungkin lagi [HIATUS] | Yoo Joonghyuk x Kim Dokja | Bromance 1 Mei 2023...