╔════════════╗
But I cannot unlove you
╚════════════╝
BLAM!!!
"Nasha! Please, buka pintunya, Nash!"
"PERGI!! GUE MOHON, PERGI DARI SINI!!"
"Nash, gue mohon... sebentar aja, Nash. Gue mau ngomong sesuatu."
"Nggak! Gue ga mau denger! Pergi!!"
"Nasha, please. Gue bisa jelasin semuanya-"
"Ga ada yang perlu lo jelasin! Pergi, Vin!! Pergi-uhh..."
"Nash!?"
"Gue gamau denger... apapun-dari lo... pergi..."
"Nasha!? Lo kenapa!?"
"Gue benci... lo..."
"Nasha, sorry, gue dobrak pintunya!"
Dug
Dug
Dug
BRAKK!!
Dengan tiga kali gebrakan tubuhnya, pintu apartemen Nasha yang terkunci akhirnya berhasil didobrak paksa oleh Jevin, tapi terlambat.
Nasha tergeletak di lantai dengan tangan memegangi perutnya yang mulai membuncit dengan jelas dibalik hoodienya.
Jevin panik; ia langsung bersimpuh dan menempatkan tubuh Nasha di atas pahanya. Ketika mengangkat kepalanya, keringat dingin terasa dari leher dan suhu tubuh Nasha begitu dingin di jemarinya.
"Nasha! Bangun, Nash!"
Mendengar namanya disebut, Nasha menggeliat sembari mengangkat tangannya lalu mendorong dada Jevin pelan, sementara tangannya yang satu lagi masih memegang perutnya.
Setengah sadar, ia menolak Jevin dengan tubuhnya yang mulai tak berdaya.
"Lepasin... gue..."
"Lo ga baik-baik aja, Nash. Gue antar lo ke rumah sakit, ya?" ketika tangan Jevin menggenggam tangannya yang tersampir di dada Jevin, Nasha menepisnya keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Perfection | Bluesy Jenrina
Fanfiction[BLUESY JENRINA] Tuhan, kenapa harus dia? Aku bahkan kesulitan menahan diri setiap kali ia melempar senyumnya padaku. Aku tahu, kadang Tuhan tak adil, terutama pada lelaki ini. Tuhan menjadikan lelaki ini sebagai favorit-Nya dan menganugerahinya waj...