Tania menarik napas karena merinding dengan ucapan rain yang terdengar menyeramkan.
"Tenang Tania..tenangg, kagak ada apa-apa kok disini, awas aja tuh bocah yaa kalo pulang gue bejek bejek."
Sesampainya di mushola yang tak jauh dari caffe ia langsung bergegas menuju kamar mandi di area belakang musholla untuk berwudhu.akan tetapi saking terburu-buru ia malah menabrak seorang laki-laki.
Brukkkk...
"Aduhhhhh...kaki gue arghhhhhhhhh...kampret."ucap rain sambil memegang kakinya yang sedikit terkilir.
"Makanya mbak kalo jalan tuh santuy aja kali,pake tabrak-tabrak segala,sini saya bantu...."ucap lelaki itu sambil memberikan bantuan untuk rain berdiri.
Seketika Rain langsung melihat pria yang ia tabrak dengan muka yang sedikit kaget.
"Marshell....?!"
"Rainnnnn...?!"
Tak hanya rain,lelaki yang ia panggil marshell itu pun tak kalah kaget ia tidak menyangka bertemu dengan rain sahabat lamanya,setelah sekian lama ia tidak bertemu lagi dengan rain, sejak dirinya pindah rumah.
Marshell amdanata, lelaki bermata hitam pekat alis tebal, hidung seperti perosotan anak-anak,rambut dengan gaya andalannya,memiliki tubuh tinggi tegap bak seorang perwira tni. Ia sekarang menjadi pilot yang handal mengendarai pesawat, bahkan pesawat tempur
tak hanya mahir dalam mengemudikan pesawat,marshell juga mahir mengendarai mobil apalagi ia hobinya ngedrift di pegunungan yang ekstrim. Berkat semua itu ia kini banyak di gemari kaum hawa,mulai dari remaja,dewasa dan bahkan ema-ema.
Dan karena Orang tuanya yang sangat mendukung,
Ia jadi bisa menggapai mimpinya dengan mudah.Dulu marshell dan Rain sahabatan dari kecil, mereka begitu dekat dan tidak akan terpisahkan, tapi disaat orangtua marshell memutuskan untuk pindah rumah karena ayahnya di tugaskan di daerah yang cukup jauh.
"Ya Allah rainn...maafin gue ya,gue kira siapa. Sini gue bantuin,ada yang sakit gak??"ucap mashell dengan khawatir.
"Eheheeheh engga kok cuma sedikit keseleo aja tapi sekarang enggak sakit aselii..."
"Engga papa gimana..orang itu kaki elu biru gitu..nanti setelah solat gue obatin ya dan lu jangan ngebantah!"
"Aelah elu mah lebay amat si, orang gue kagak papa kok.."
"Sttttt..jangan banyak omong udah Sini-sini gue bantuin lu ke tempat wudhu."
'Kok bisa si gue ketemu mashell di tempat ini?dan ternyata mashell masih seperhatian ini sama gue..' gumam rain.
"Enggak mau, kalo ku yang anterin nanti percuma dong wudhu gue Batal lagi woey..." ucap rain sambil mencoba menerima bantuan mashell.
"Iya dehh terserah lu yang penting nanti gue obatin, sono cepet gue liatin di sini,nanti lu jatuh lagi kan repot"
Rain mun bergegas menuju tempat wudhu dengan kaki pincangnya,sekuat tenaga ia menahan rasa sakit di kaki nya agar mashell tidak terlalu mengkhawatirkan dirinya.
Setelah selesai wudhu keduanya langsung memasuki mushola dan bergabung dengan jamaah lainnya.
Mereka melaksanakan shalatnya dengan tertib tidak ada gangguan sedikitpun.
Setelah sholat selesai rain pun keluar mushola dan melihat mashell yang sedang duduk di taman kecil seperti menunggunya,tak lupa di sampingnya pun terlihat ada obat obatan.
Rain pun menuju ke tepat mashell berada, seketika mashell yang menyadari kedatangan rain langsung membantunya untuk duduk.
"Itu apaan sell?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARS and BUMI
Teen FictionSetelah penghianatan yang ia terima dari kekasihnya dia kembali lagi dihadapkan dengan dua lelaki. Ketika cinta harus memilih,di situlah kita akan terjebak dalam pilihan yang entah benar atau salah, memang banyak kejutan datang padanya, tapi itu sem...